Analisis fundamental adalah jenis analisis yang digunakan untuk menganalisa saham-saham yang potensial dalam jangka panjang. Sedangkan untuk menganalisa/menentukan harga beli dan jual baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang, digunakan analisis teknikal. Penguasaan terhadap kedua metode analisa tersebut sangatlah penting, namun bukan berarti dapat menjamin untuk selalu untung di pasar modal. Hal ini terjadi karena setiap metode memiliki kelemahan masing-masing, ditambah lagi subyektifitas dari masing-masing investor yang menganalisa.
Kelemahan Yang Ada Pada Analisis Fundamental
Analisis fundamental, memberikan kelebihan dalam memberi data-data detil tentang kesehatan sebuah perusahaan. Analisis fundamental penting untuk memproyeksikan kesehatan dan profitabilitas sebuah perusahaan dimasa yang akan datang.Namun, analisis fundamental juga memiliki kelemahan. Diantaranya adalah penggunaan data-data masa lampau. Dari data masa lampau itu lalu di proyeksikan apakah harga saham termasuk murah atau mahal. Diharapkan data analisis fundamental dimasa lampau tersebut dapat mencerminkan kinerja masa depan. Namun bagaimana juga, tidak ada seorangpun yang tau pasti akan masa depan sebuah perusahaan, Bisa jadi kinerja perusahaan dan kondisi ekonomi dimasa depan tidak sebagus dimasa lampau.
Kelemahan kedua dari analinis fundamental adalah dibutuhkan waktu untuk mengumpulkan dan mendapatkan data. Data laporan keuangan muncul pada awal kuartal baru, sehingga kadang sudah terlambat karena harga saham sudah naik duluan. Berita umumnya selalu datang terlambat, kita mengetahuinya dari media massa sehingga umumnya data sudah basi. Selain itu kadang kita perlu waktu juga untuk mengecek kebenaran data terlebih dahulu. Jadi kita perlu mengecek apakah perusahaan benar-benar memberikan laporan keuangan yang sejujurnya, bukan direkayasa seperti kasus ENRON.
Seringkali analisis fundamental bersifat subyektif terutama karena banyak menggunakan asumsi, dan hal inilah yang menyebabkan hasil dari masing-masing orang akan berbeda satu dan yang lainnya. Analisis fundamental juga tidak bisa 100 % diterapkan di dalam pasar yang tidak efisien. Misalnya kita melakukan valuasi dan menemukan saham sangat murah, namun demikian harga tidak juga beranjak naik karena pemegang saham besar belum juga mau menaikkan harga saham tersebut. Analisa bisa meleset karena dari orangnya sendiri yang mungkin terlalu subyektif dan salah dalam mengintepretasikan data. Karena data didapat lambat, analisis fundamental lebih cocok diterapkan untuk investasi jangka panjang dan bukan jangka pendek.
Analisis fundamental itu unik karena memiliki banyak sekali faktor yang membentuknya. Analisis Fundamental tidak hanya berbicara tentang kesehatan sebuah perusahaan tapi juga tentang makro ekonomi. Oleh karena itu, analisis fundamental bersifat cukup komplek dan harus rajin membaca setiap komponen. Mengartikan hasil analisis fundamental secara sepotong-sepotong bisa berakibat buruk, kita harus rajin membaca dan mengevaluasi. Analisis fundamental mungkin terasa membosankan buat para pemula dibandingkan dengan analisis teknikal yang lebih praktis. Namun jika kita berniat untuk membeli perusahaan dan bukan hanya beli saham saja, kita harus belajar tentang analisis fundamental. Pada prinsipnya buy the company (using fundamental analytic) trade the trend (using technical analytic). Bagaimana supaya bisa melakukan analisis fundamental dengan baik? harus terus belajar dan melalui proses trial and error. Warren Buffet bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan analisis fundamental, dan Warren Buffet pun melalui proses trial and error terlebih dahulu.
Disadur dari Kultwit tentang Kelebihan dan Kelemahan Analisis Fundamental dalam Investasi Saham oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/10035