-->
Showing posts with label Tips Investasi. Show all posts
Showing posts with label Tips Investasi. Show all posts

Cara Menghindari Penipuan Investasi Online

penipuan investasi online
Perkembangan dunia internet yang sangat pesat, secara langsung telah memberi dampak positif bagi dunia investasi. Karena dengan adanya internet, investor bisa dengan mudah memperoleh sumber informasi yang dapat digunakan untuk meneliti, menganalisa investasi dan perdagangan efek yang sebelumnya kita lakukan dengan cara-cara konvensional. Akan tetapi, sangat disayangkan karena kurangnya aturan yang berfungsi untuk melindungi investor dari perangkap penipuan investasi online itu sendiri, para penipu berkedok tawaran investasi secara leluasa dapat dengan mudah menjebak korbannya.

Kalau sebelumnya kita telah membahas tentang beberapa skema dan jenis-jenis penipuan investasi online, kali ini kita akan mengulas mengenai cara menghindari penipuan investasi online yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Nah, berikut ini 5 cara pencegahan agar kita tidak menjadi korban penipuan investasi di internet :

1. Selalu Waspada
Sekarang ini, hampir setiap orang bisa membuat website sendiri. Apalagi ditambah dengan banyaknya sumber referensi dan alat yang bisa didapat secara online. Memberikan peluang bagi siapa saja untuk membangun sebuah website. Kemudahan ini yang seringkali digunakan oleh para penipu online untuk mendapatkan korbannya. Dengan modal sedikit, meluangkan sedikit waktu untuk memoles website mereka menjadi sebuah situs penawaran investasi yang terlihat bonafit, mereka mampu mengpengaruhi calon investor untuk ambil bagian. Dan faktanya, terkadang tampilan website mereka seringkali asal-asalan, cuma karena dipoles sedemikian rupa dengan menambahkan iming-iming berupa peluang keuntungan yang besar dalam waktu singkat, banyak orang yang masih saja terkecoh.

Tapi apakah setiap situs penipuan investasi online selalu memiliki tampilan yang biasa-biasa saja dan terkesan asal-asalan? Meskipun secara umum begitu, tapi pada kenyataannya banyak juga website yang punya tampilan bagus ternyata penipu. Kalau kita tidak jeli dalam arti kita tidak mempunyai cukup informasi tentang penawaran tersebut tapi kita sudah terlanjur termakan bujuk rayu tawaran meraka, sudah barang tentu kita bakalan jadi korbannya. Karena situs-situs penipu investasi terkadang juga menampilkan tautan link yang mengarah para lembaga resmi supaya terkesan bahwa mereka memang menyediakan bisnis legal. Selalu waspada pada setiap tampilan website investasi merupakan salah satu cara untuk menghindar dari penipuan. Selain itu, tanyakan juga para teman-teman yang sudah tahu tentang situs tersebut. Apakah menipu atau tidak. Gali informasi sebanyak-banyaknya sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

2. Gunakan Akal Sehat
Para penipu tersebut sangat paham betul akan keserakahan dan keinginan setiap orang untuk mendapat untung yang besar dalam waktu singkat. Maka tak heran kalau mereka seringkali menjadikan sesuatu yang sangat muluk. Biasanya mereka akan menggunakan message board, email spam, dan  surat-surat elektronik lainnya untuk mengiming-imingi kita dengan janji yang kebanyakan memang tidak masuk akal. Pernah cek email dan ternyata ada beberapa email yang memberi tahukan kita bahwa kita adalah pemenang undian? Atau ada tawaran bisnis dari orang Nigeria? Nah, hal-hal semacam itu adalah salah satu bentuk penipuan yang sampai sekarang ini masih saja terjadi. 

Cara terbaik untuk menghindar dari tawaran-tawaran yang tidak masuk akal tersebut adalah "selalu gunakan akal sehat kita". Tak perduli seberapa banyak pengetahuan kita tentang bisnis online, dan seberapa yakin kita pada tawaran investasi online tersebut, yang terpenting jangan sampai kita gegabah. Semua jenis investasi yang mengiming-imingi hasil yang fantastik, tentunya patut kita curigai bukan? Jika tampak menggiurkan untuk menjadi kenyataan, patut kita curigai!

3. Manfaatkan Internet
Memang tidak semua yang kita baca tentang penawaran investasi di internet itu palsu dan menyesatkan. Banyak informasi yang bisa kita peroleh secara online, misal tentang detail perusahaan/emiten tertentu. Disitu kita bisa lihat berbagai laporan mengenai kinerja perusahaan tersebut. Intinya, dengan memanfaatkan internet kita bisa menggali berbagai informasi terkait perusahaan yang menawarkan investasi online. Kita lakukan cross check dengan melihat data-data resmi yang di release oleh situs-situs lembaga resmi. Apakah perusahaan tersebut benar-benar terdaftar secara legal.

4. Hubungi Regulator Investasi
Jika kita berminat untuk melakukan investasi online pada perusahaan tertentu, periksa apakah ada keluhan-keluhan yang disampaikan oleh para investornya. Kita cari informasi terkait dengan cara mengontak bagian regulator investasi, apakah track record perusahaan tersebut baik atau buruk. Atau pernah ada berita-berita miring yang terkait dengan perusahaan itu. Cek di Bapepam-LK, Bappebti, atau PPATK.

5. Lakukan Penelitian Secara Fundamental
Kalau satu perusahaan investasi telah melewati tahapan penyelidikan dari poin 1-4, langkah yang sangat menentukan adalah dengan cara lebih serius untuk melakukan penelitian/riset secara fundamental. Coba cari informasi tentang laporan keuangan perusahaan tersebut, kemudian lakukan analisa. Cari informasi tentang siapa-siapa saja yang ada dalam jajaran direksinya. Misal, apabila berusahaan tersebut mengklaim bahwa mereka adalah pemasok tersebesar suatu produk ke seluruh toko yang ada di negara kita, cari tahu siapa saja yang dipasok dan pastikan bahwa klaim mereka memang benar adanya. Kerahkan semua upaya kita untuk mempelajari lebih banyak tentang perusahan tersebut. Tentu saja hal ini bakalan memakan banyak waktu dan merepotkan bukan? Nah, ga mau repot, lupakan investasi tersebut. Mendingan beli reksadana dan serahkan semua urusan investasi kita ke manajer investasi :D

Nah penjabaran di atas tentu memberi gambaran yang sangat jelas bukan? Bahwa berinvestasi pastinya membutuhkan usaha. Tidak ada yang namanya jalan pintas, tapi banyak perangkap dan penipuannya. Untuk menghindari penipuan investasi online, jangan pernah membuat keputusan investasi hanya berdasarkan informasi yang dipaparkan oleh perusahaan yang menawarkan. Cari tahu informasinya sebanyak mungkin!

Sumber : Investopedia.com
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 4:35 AM
image Comments
image 0 Comments

Jenis-Jenis Penipuan Investasi Online

penipuan investasi online
Sering kali kita mendengar berita tentang penipuan investasi online. Tahukah kita, kalau sebenarnya penipuan-penipuan investasi tersebut jarang sekali yang punya skema atau cara-cara yang tergolong baru? Yak, umumnya model penipuan yang dilakukan merupakan cara lama atau hanya sedikit modifikasi dari cara-cara lama yang digunakan untuk menipu kita. Skema lama untuk menipu secara umum berupa tawaran melalui telemarketing, kiriman surat, dan skema penjualan dari rumah ke rumah. Nah, apa yang terjadi pada penipuan online merupakan modifikasi cara lama yang digunakan untuk mengecoh calon korbannya. 

Sebagai contoh : sebuah situs/website yang elegan (mewah) dapat menciptakan sebuah ilusi bahwa informasi yang dipaparkan dalam situs tersebut mengenai perusahaan tertentu akan terlihat sebagai pemaparan informasi yang sebenarnya, sehingga kita menganggap bahwa perusahaan tersebut memang benar-benar perusahaan besar dan terkemuka. Apalagi jika ada link tautan ke situs-situ resmi semacan badan pengawas investasi dan lain sebagainya. Sudah barang tentu kita akan menganggap bahwa situs tersebut tidak menipu. Ini sering kali terjadi pada situs-situs penipu yang menawarkan investasi online. Coba ingat kasus ECMC, VGMC dan Golden Traders Indonesia Syariah.

Berikut ini 4 jenis penipuan investasi yang seringkali sukses dan memakan banyak korban :
1. Skema Ponzi 
Nah, siapa yang nggak tau cara penipuan model beginian? Skema ponzi, hingga saat ini masih banyak yang menggunakan metode ini untuk memangsa korbannya. Berupa skema piramida, dimana secara umum menggunakan dana dari investor baru untuk menutup komisi yang diberikan kepada investor lama. Sistem penipuan model ini akan kolap/runtuh apabila tanggungan utang kepada investor lama lebih besar daripada dana segar yang diperoleh dari investor baru yang bergabung. Tau kah kita? Penipuan investasi yang menggunakan skema ini pasti akan rontok juga, tinggal nunggu waktu. Biasanya skema ponzi dipakai oleh MLM (Multi Level Marketing) - apalagi yang memberikan komisi berdasarkan member get member :) 

2. Model Pump and Dump
Untuk yang satu ini merupakan salah satu praktik penipuan investasi saham. Cara kerjanya adalah sekelompok kecil orang yang  punya informasi khusus membeli saham sebelum mereka merekomendasikan ke ribuan investor saham lainnya. Hasilnya, lonjakan harga saham akan sangat cepat yang kemudian diikuti dengan turunnya harga saham yang cepat pula. Secara umum para pelaku investasi ini akan menyebarkan isu-isu negatif yang bisa membuat harga saham turun tajam. Dengan begitu mereka akan bisa mendapat keuntungan dari short selling yang dilakukan.

3. Skema Investasi Luar Negeri (Offshore Investing)
Jenis penipuan investasi berupa tawaran investasi yang berasal dari luar negeri. Karena adanya perbedaan waktu, nilai tukar mata uang yang berbeda, dan tingginya biaya telpon panggilan internasional, dimanfaatkan para penipu untuk menjebak banyak investor. Tentunya kalau kita sudah menjadi korban, kita tidak bisa berbuat apa-apa karena akan sangat sulit untuk menjerat para penipu tersebut menggunakan proses penegakan hukum di sini bukan? Jangankan untuk menyeret mereka, untuk sekedar menyelidiki saja pastinya aparat hukum di sini ogah-ogahan. Meskipun kita bisa memanfaatkan internet (dengan biaya jauh lebih murah ketimbang kita melakukan telpon internasional) untuk melakukan komplain, tetap saja, yang namanya penipu pasti tidak akan bergeming. Untuk itu kita harus selalu waspada dengan tawaran investasi yang berasal dari luar negeri. Ingat lagi kasus ECMC dan VGMC, mereka punya kantor perwakilan disini, tapi tetap menipu juga bukan?

4. Prime Bank
Untuk jenis penipuan ini hampir sama dengan offshore investing. Bedanya, mereka menggunakan informasi tentang daftar 50 bank besar dunia dan menawarkan kepada calon korbannya tentang keuntungan yang besar yang bisa diraih apabila kita bergabung dengan mereka. Mereka akan menawarkan instrument investasi yang memiliki resiko rendah, misalnya tawaran untuk membeli surat berharga dana moneter internasional. Terkadang mereka mengiming-imingi calon korbannya dengan mengatakan bahwa dana yang di investasikan akan digunakan untuk transaksi jual/beli instrumen finansial bank-bank top dunia sehingga kita akan berpeluang untung mendapat keuntungan yang sangat besar. Tapi kenyataannya, semua itu hanya kebohongan belaka, dan apabila kita termakan oleh rayuan mereka, sudah barang tentu kita akan kehilangan seluruh uang kita. Mau komplain? Mau komplain kemana?

Ke-4 poin di atas merupakan jenis-jenis penipuan investasi online yang sering memakan banyak korban. Dengan mengetahui skema dan model yang digunakan, tentunya kita harus lebih waspada lagi pada setiap tawaran investasi. Jangan karena iming-iming profit yang besar dalam waktu yang singkat, kita malah menjadi korban.

Bagaimana cara agar kita tidak terjebak oleh penipuan investasi online? Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa kita lakukan :
1. Tidak semua penipuan investasi online menggunakan cara-cara yang baru. Kebanyakan mereka masih menggunakan cara yang sama yaitu skema ponzi, pump and dump, atau skema investasi yang berasal dari luar negeri. Untuk itu, kita harus tahu benar tentang skema-skema penipuan yang biasa digunakan.

2. Bagi yang aktif di forum-forum online, jangan pernah menganggap serius pada tawaran investasi yang di posting. Karena sudah barang tentu kita tidak tahu siapa sebenarnya yang memposting, dan seandainya kita tertipu gimana cara komplain ke orang yang pertama kali menginformasikan investasi tersebut? Jadi, anggap saja angin lalu setiap informasi investasi terbaru yang ada di forum-forum atau blog orang. Kalau masih penasaran? Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang investasi tersebut. Jika kita yakin kalau tidak bakal menipu silahkan ikut bergabung...tapi tetep ya, resiko ditanggung sendiri :D

3. Kita sering dapat tawaran investasi yang dikirim ke alamat email kita kan. Nah, yang perlu diingat bahwa setiap email tawaran investasi tersebut terkadang dikirim oleh seseorang yang telah dibayar. Jadi, kita harus skeptis setiap tawaran yang ada. Kita pikir secara logis, bener ga sih untuk sukses investasi itu semudah apa yang mereka bicarakan?

Sumber : Investopedia.com
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 9:46 PM
image Comments
image 0 Comments

Berfikirlah Seperti Warren Buffett

warren buffett
Siapa yang tak kenal Warren Buffett? Salah satu investor tersukses di dunia. Dikenal sebagai The Oracle Of Omaha, Warren Buffett selalu memiliki pemikiran-pemikiran unik yang diterapkan dalam setiap investasinya. Dengan kata lain, dalam setiap keputusan yang beliau ambil, ada mindset psikologi yang selalu menjadi patokan. Nah, tidak ada salahnya bukan kalau kita mencontek cara berfikir seperti Warren Buffet kemudian kita terapkan dalam investasi yang kita lakukan? Lalu apa saja mindset psikologi yang dijadikan patokan oleh beliau sebelum mengambil keputusan investasi? Berikut ini 8 cara berfikir Warren Buffett :

1. Think of Stocks as a Business
Warren Buffett sangat yakin bahwa seorang pemegang saham harus menganggap diri mereka sebagai "pemilik bagian" dari sebuah bisnis di mana mereka berinvestasi. Dengan berpikir seperti itu, kita akan cenderung menghindari membuat keputusan investasi yang sifatnya spontan tanpa pikir panjang dulu, sehingga kita bisa lebih fokus pada investasi jangka panjang. Selanjutnya, dalam investasi jangka panjang, kita sebagai pemilik bisnis juga cenderung menganalisa situasi secara lebih rinci dan kemudian akan bisa menempatkan sebuah investasi besar dalam setiap keputusan jual beli yang kita ambil. Dengan begitu, hasil investasi yang kita raih dapat meningkat karena kita lebih baik dalam berfikir dan melakukan analisis.

2. Increase the Size of Your Investment
Warren Buffett menyatakan bahwa over-diversifikasi dapat menghambat pengembalian modal. Itulah mengapa ia tidak berinvestasi di reksa dana. Ini juga mengapa dia lebih suka untuk membuat investasi yang signifikan hanya pada sedikit perusahaan saja.

Dalam melakukan sebuah investasi, Warren Buffett berpandangan bahwa setelah melakukan periapan yang dibutuhkan sebelum berinvestasi, seorang investor harus merasa cukup nyaman untuk memfokuskan sebagian besar asetnya, selain itu investor juga harus merasa nyaman untuk menginvestasikan modalnya ke beberapa perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang sangat baik. Tapi yang perlu diingat, semua itu bukan mengenai perusahaan terbaik yang kita pilih, melainkan bagaimana kita bisa mengetahui bagaimana seluk beluk perusahaan tersebut. Jika kita sudah bisa menentukan bisnis terbagik yang memberikan resiko keuangan minimal dan punya prospek jangka panjang yang sangat menguntungkan, mengapa kita mendiversifikasikan dan menyebar modal kita ke banyak perusahaan dibandingkan menambahkan investasi kita ke pilihan yang sudah kita tetapkan?

3. Reduce Portfolio Turnover
Perdagangan cepat pada pasar saham dimana kita bisa keluar dan masuk pasar sesuka kita memang bisa memberikan potensi keuntungan yang besar, tapi apa kata Warren Buffett? Beliau berpendapat bahwa investasi semacam iu sebenarnya menghambat hasil yang akan kita peroleh. Karena omset yang kita dapat akan meningkatkan jumlah pajak yang harus kita bayar. Beliau menambahkan, apa yang masuk akal dalam sebuah bisnis juga masuk akal di dalam saham. Artinya, jika investor hanya memiliki sebagian kecil saham sebuah perusahaan, dia harus bisa menjaganya dengan gigih seolah-olah kita memiliki seluruh saham perusahaan tersebut.

Untuk itu, sebagai seorang investor harus berpikir jangka panjang. Jadi, perputaran portofolio investasi yang kita lakukan harus diminimalisir. Dengan memiliki pola pikir demikian, artinya capital gain yang kita dapatkan akan lebih besar karena tidak banyak terpangkas oleh biaya pajak dan komisi dalam setiap transaksi yang kita lakukan.


4. Develop Alternative Benchmarks
Harga saham mungkin menjadi patokan utama dari keberhasilan atau kegagalan dari sebuah pilihan investasi, Buffett tidak berfokus pada hal tersebut. Sebaliknya, ia menganalisis dengan melihat pori-pori atas ekonomi yang mendasari suatu usaha atau kelompok usaha. Jika sebuah perusahaan melakukan apa yang diperlukan untuk tumbuh sendiri secara menguntungkan, maka harga saham akhirnya akan mengurus dirinya sendiri.

Investor sukses harus melihat perusahaan mereka sendiri dan mempelajari potensi pendapatan mereka yang sebenarnya. Jika fundamental perusahaan baik, dalam jangka panjang maka perusahaan akan meningkatkan nilai pemegang saham dengan menghasilkan pertumbuhan harga saham secara konsisten.


5. Learn to Think in Probabilities
Bridge merupakan permainan kartu di mana pemain yang paling sukses adalah mampu menilai probabilitas matematika untuk mengalahkan lawan-lawan mereka. Mungkin tidak mengherankan, Buffett mencintai dan secara aktif memainkan permainan ini, dan ia mengambil strategi permainan ini ke dalam dunia investasi.

Buffett menunjukkan bahwa investor fokus pada ekonomi dari perusahaan mereka sendiri (dengan kata lain bisnis yang mendasari), dan kemudian mencoba untuk mempertimbangkan kemungkinan bahwa peristiwa-peristiwa tertentu akan atau tidak akan menjadi termasyhur, seperti pemain Bridge memeriksa probabilitas lawannya 'tangan. Dia menambahkan bahwa dengan berfokus pada aspek ekonomi dari persamaan dan bukan harga saham, kemampuan investor akan lebih akurat dalam menilai segala kemungkinan yang bisa terjadi.

Berpikir dalam probabilitas memiliki keuntungan. Sebagai contoh, seorang investor yang merenungkan kemungkinan bahwa perusahaan yang melaporkan tingkat tertentu pertumbuhan pendapatan selama periode lima atau 10 tahun, harga saham-nya akan cenderung naik dan keluar dari pengaruh fluktuasi jangka pendek. Dengan ekstensi, ini berarti bahwa pengembalian investasinya cenderung unggul dan bahwa ia juga akan menyadari transaksi yang lebih sedikit dan biaya transaksi lebih sedikit sehingga capital gain yang didapat lebih besar.
 


6. Recognize the Psychological Aspects of Investing
Sangat sederhana, ini berarti bahwa individu harus memahami jika setiap investor sukses memiliki mindset psikologis. Lebih khusus, investor yang berhasil akan berfokus pada probabilitas dan isu-isu ekonomi dan membiarkan keputusan diperintah oleh rasional, dan tidak membiarkan dirinya terpengaruh oleh pemikiran yang cenderung emosional.

Lebih dari apa pun, emosi investor sendiri dapat menjadi musuh terburuk mereka. Buffett berpendapat bahwa kunci untuk mengatasi emosi adalah mampu "mempertahankan kepercayaan pada fundamental dan tidak terlalu khawatir tentang pasar saham." Investor harus menyadari bahwa jika ingin sukses, ada pola pikir psikologis tertentu yang harus dimiliki. Tentunya pola pikir tersebut harus diterapkan.


7. Ignore Market Forecasts
Banyak yang berfikiran bahwa pasar saham akan selalu naik, dan resesi tidak akan berpengaruh pada pergerakan pasar. Apakah benar demikian? Terkadang hal ini malah membuat bingung kita semua. Nah, atas semua kebingungan tersebut, Warren Buffett menyarankan bahwa investor harus fokus untuk mengisolasi/mempertahankan dan berinvestasi pada saham yang tidak terkoreksi oleh pasar. Logika di sini adalah bahwa ketika pasar saham mulai mewujudkan nilai intrinsik perusahaan (melalui harga yang lebih tinggi dan permintaan yang lebih besar), investor akan berdiri untuk membuat banyak uang. 

8. Wait for the Fat Pitch
Warren Buffett menunjukkan bahwa semua investor bertindak seolah-olah mereka memiliki kartu keputusan seumur hidup dengan hanya 20 pukulan pilihan investasi di dalamnya. Logikanya adalah bahwa ini harus mencegah mereka dari membuat pilihan investasi biasa-biasa saja yang penuh harapan-harapan, dengan cara melakukan perluasan investasi, dan meningkatkan hasil keseluruhan portofolio masing-masing. 

Ke-delapan poin diatas merupakan acuan yang bisa kita pakai apabila kita ingin berfikir seperti Warren Buffett dalam setiap bisnis dan investasi yang akan kita lakukan. Jika ingin sukses dalam bisnis dan investasi saham, dari sekarang mulai berfikirlah seperti Warren Buffett :)

Sumber : Invetopedia.com 
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 12:08 PM
image Comments
image 0 Comments

5 Kesalahan Yang Sering Dilakukan Investor Pemula

Investor Pemula
Image courtesy of investopedia.com
Untuk belajar apapun, waktu yang tepat dan terbaik adalah dimulai sejak dini. Begitu pula dengan belajar investasi entah itu belajar investasi saham, forex, atau komoditas, hendaknya belajar dari sekarang sebelum terlanjur sering membuat kesalahan. Dan tak jauh beda dengan berinvestasi. Kesalahan seringkali kita lakukan ketika kita belajar sesuatu yang baru. Jika kita belajar sesuatu yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan uang tentunya tidak akan fatal apabila dalam proses belajar tersebut kita melakukan kesalahan. Tapi, bagaimana jika dalam proses belajar kita melibatkan uang di dalamnya? Pastinya akan sangat fatal dan resiko serta konsekuensinya sangat besar. Kita bisa mengalami kerugian, kehilangan modal dan portofolio kita. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh investor pemula, dan tips bagaimana cara untuk mencegah/menghindari agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan tersebut  :

1. Sering Terburu-Buru
Kebiasaan terburu-buru adalah sebuah kebiasaan yang tentunya tidak bagus apabila sering dilakukan, dan tentunya akan sangat merugikan apabila kebiasaan terburu-buru ini dilakukan pada saat kita melakukan investasi. Karena kita tahu bahwa pergerakan pasar sangat cepat, untuk itu kita perlu untuk melakukan pertimbangan matang sebelum memutuskan untuk mengambil sebuah tindakan. Investasi yang bagus tidak selalu mudah untuk ditemukan. Setelah kita melakukan sebuah riset, dan menemukan sebuah saham atau mata uang (forex trading) yang menurut kita bagus untuk kita beli, maka kita harus segera mengambil aksi sebelum pasar berubah. Investor pemula seringkali terlambat mengambil sebuah tindakan karena merasa takut mengambil keputusan atau merasa kurang berpengalaman.

2. Cenderung Berspekulasi Daripada Berinvestasi
Pengalaman seorang investor akan berpengaruh pada seberapa besar resiko yang bisa kita terima. Sedangkan investor pemula cenderung berfikiran untuk mengambil investasi dengan resiko besar dengan harapan memberikan keuntungan yang besar pula. Hal ini karena investor pemula, beranggapan kalau nanti kita bakalan rugi, toh kita bisa menambah modal lagi. Nah, kalau hal ini terus-terusan dilakukan, tentu akan sangat tidak bagus bagi keuangan kita bukan? Karena kita terlalu menganggap remeh setiap resiko yang dihadapi. Inilah yang menyebabkan spekulasi cenderung dilakukan oleh seorang pemula.

Daripada berspekulasi, sebaiknya sebagai investor pemula, kita juga harus mempertimbangkan kalau toh kita harus mengambil resiko yang besar, kita juga harus memikirkan kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang besar pula dalam jangka panjang.

3. Menggunakan Leverage Terlalu Besar
Leverage entah itu dalam trading saham ataupun trading forex, mempunyai manfaat dan juga bisa menjadi sebuah perangkap. Ibarat pedang bermata dua, kita bisa meraih profit besar dalam trading, tapi juga bisa mengalami kerugian yang berlipat.

Solusinya, jika kita menggunakan leverage, sebagai seorang pemula kerugian sebesar 20% - 30 % mungkin saja masih bisa kita toleransi dan tidak akan mengurangi semangat kita untuk bangkit lagi. Namun kalau rugi yang kita alami sebesar 40% - 50% dari modal yang kita gunakan? Tentu jumlah itu sangat besar bukan? Untuk itu berhati-hatilah dalam menentukan leverage yang akan kita gunakan.

4. Tidak Mau Bertanya
Pastinya semua sudah tahu tentang ungkapan "malu bertanya sesat dijalan". Nah. sebenarnya bukan karena malu, tapi memang terkadang para investor pemula tidak mau bertanya. Jadi, ketika harga saham atau forex turun tajam, sebagai pemula kita cenderung berharap-harap cemas agar harga akan naik kembali. Dan ini malah sering dilakukan, tanpa mau bertanya ke para investor yang telah berpengalaman dan mencari tahu bagaimana langkah selanjutnya untuk terhindar atau meminimalisir kerugian yang lebih besar. Memang setiap investasi yang kita lakukan adalah tanggung jawab pribadi kita sendiri. Tapi tidak ada salahnya jika kita mengajukan pertanyaan ke beberapa orang yang lebih pakar untuk bisa membantu kita dalam situasi tersebut.

Keinginan untuk selalu bertanya adalah salah satu kunci penting dalam sukses berinvestasi. Nah, seorang investor pemula yang kurang berpengalaman akan sangat rentan masuk jebakan pasar dalam setiap transaksi yang dilakukan. Jadi, tidak ada salahnya bukan, kita tanya sana-sini. Sambil belajar memahami investasi kita lebih baik lagi,

5. Tidak Berinvestasi
Apa maksudnya? Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, kita berinvestasi tidak hanya sekedar untuk berspekulasi. Seorang investor harus punya kemampuan untuk dapat memperoleh profit sebesar-besarnya dan mampu untuk mengambil resiko besar ketika kita masuk kedalam sebuah investasi jangka panjang.

Seorang investor pemula terkadang sering tidak melakukan investasi yang sebenarnya. Karena kebanyakan kita hanya terfokus pada hasil sekarang dibandingkan dengan peluang profit besar dalam sebuah investasi jangka panjang. Dan seringkali kita lebih suka menghabiskan hasil investasi kita saat ini juga, tanpa berfikir untuk menyisihkan sebagai tabungan dan berinvestasi jangka panjang demi masa depan kita kelak. Tentu ini akan menjadi kebiasaan yang buruk!

5 Kesalahan yang telah dijabarkan diatas adalah kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh investor pemula. Bagaimana cara agar kita bisa terhindar dari kesalahan-kesalahan tersebut ? Tentunya, sebagai seorang pemula kita harus lebih banyak lagi belajar dan memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk meningkatkan kemampuan kita dalam menghadapi segala resiko yang ada. Kita juga bisa menerapkan investasi fundamental yang tentunya akan sangat berguna dalam pengembangan portofolio jangka panjang kita.

Nah, dengan posisi kita yang masih pemula dan kurang pengalaman, tentu banyak resiko yang harus kita hadapi ketika kita mengambil sebuah keputusan investasi. Dengan menghindari beberapa kesalahan-kesalahan yang telah dijabarkan di atas, diharapkan kita akan mampu untuk memulai karir investasi kita dan akan bisa menikmati hasil yang kita inginkan. Semoga kita semua menjadi seorang investor yang sukses. Salam!!!

Sumber : Investopedia.com
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 4:05 PM
image Comments
image 0 Comments

Tips Memulai KPR Untuk Mahasiswa

kpr mahasiswa
Selain berfikir tentang target kelulusan dan segera mendapat pekerjaan, sebagai seorang mahasiswa, kita juga perlu untuk memikirkan investasi agar bisa punya rumah sendiri jika nanti kita sudah lulus kuliah dan mulai bekerja. Ini tentunya sangat penting karena faktanya setelah kelulusan dari bangku kuliah dan telah bekerja, masih banyak yang tinggal di kontrakan. Nah, dengan fakta tersebut, kenapa kita tidak memulai KPR dari sekarang meskipun kita masih anak kuliahan? Pertanyaannya, mungkinkah kredit pemilikan rumah dilakukan oleh seorang mahasiswa? Yang pasti KPR untuk mahasiswa sangat mungkin untuk dilakukan. Lalu, bagaimana cara kita untuk melakukannya? gimana caranya kita bisa memiliki rumah jika nanti sudah bekerja selama 5 tahun setelah lulus dari bangku kuliah? Berikut ini adalah 5 tips kredit kepemilikan rumah untuk mahasiswa, agar nantinya para mahasiswa mampu punya rumah sendiri dengan cara kredit pemilikan rumah (KPR) :

1. Mengalokasikan dana dari diri sendiri
Mulai dengan melakukan perencanaan keuangan pribadi. Kita mulai dengan cara mengatur alokasi dana bulanan. Kita pisah antara kebutuhan untuk kuliah dan kebutuhan yang tidak berkaitan dengan kuliah. Kita buat pos dana untuk kuliah sebagai prioritas utama (termasuk uang transport dan buku). Nah, pos kedua adalah pos dana non-kuliah yang bisa kita prioritaskan untuk KPR dan sebagai biaya makan tentunya. Untuk dana yang sifatnya untuk hiburan, liburan dan senang-senang, kita tempatkan setelah alokasi dana kredit pemilikan rumah.

2. Cari penghasilan tambahan
Meskipun kita masih diberi uang saku bulanan oleh keluarga kita, untuk bisa memulai KPR, kita perlu mencari penghasilan tambahan. Kita bisa coba dengan mencari pekerjaan paruh waktu. Tentunya yang tidak mengganggu jadwal kuliah kita. Pekerjaan ini bisa dibagi menjadi pekerjaan yang menunjang kuliah dan pekerjaan yang tidak ada kaitan sama sekali dengan mata kuliah yang kita tempuh. Dan ingat, pekerjaan ini hanya sebatas untuk mendapat penghasilan tambahan. Jadi sekali lagi, pekerjaan ini tidak boleh sampai mengganggu tugas utama kita sebagai seorang mahasiswa. Nah, penghasilan tambahan yang kita dapat bisa kita kumpulkan untuk KPR yang kita rencanakan.

3. Hitung future value (nilai rumah di masa yang akan datang)
Kita tentukan dulu harga rumah yang kita inginkan. Jangan terlalu mahal dan harus realistis. Lalu kita hitung harga rumah tersebut di masa yang akan datang dengan menggunakan rumus berikut :
FV = PV * (1 + i)^n

FV : harga rumah saat ini
PV : harga rumah dimasa yang akan datang
i : faktor kenaikan harga rumah (misal 10 persen-20 persen per tahun)
n : waktu yang tersedia untuk memiliki rumah, misalkan lama kuliah 3 tahun, ingin memiliki rumah 3 tahun setelah lulus, maka nilai 'n' menjadi 6 tahun

4. Mulai untuk merencanakan pembelian rumah
Kita rencanakan dulu kira-kira kapan kita ingin punya rumah. Maksimal adalah setelah 5 tahun kita bekerja atau setelah lulus kuliah. Tentukan kira-kira mana yang menurut kita paling cepat.

5. Mulai berinvestasi
Kita harus mulai berinvestasi, karena seberapa besar rencana KPR yang kita inginkan, pasti tidak akan pernah tercapai jika kita tidak memulai untuk berinvestasi. Untuk itu, kita perlu lakukan investasi mulai dari sekarang. Bisa mulai dari investasi reksadana saham. Adapun target return sebuah reksadana saham per tahunnya dapat kita hitung dengan asumsi returnnya sebesar 20%. Berapa besarnya dana yang harus kita sisihkan untuk investasi? Bisa dilihat di gambar tabel di bawah ini :
KPR untuk mahasiswa
Dari tabel di atas bisa kita lihat, dengan menyisihkan minimum sebesar Rp 14.757 sampai Rp 42.163 per hari, maka kita bisa punya rumah melalui KPR dengan harga Rp 350 juta hingga Rp 1 milar. Tentunya ini menjadi sebuah investasi yang bermakna buat kita. Jadi, untuk memiliki rumah melalui KPR bagi seorang mahasiswa bukan sesuatu yang tidak mungkin. Kita bisa rencanakan dan lakukan dari sekarang. Adapun tips memulai KPR ini tidak terbatas bagi mahasiswa saja, tapi untuk yang statusnya masih calon mahasiswa, juga bisa menerapkan tips ini.

Sumber :  BisnisKeuangan Kompas
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 1:00 AM
image Comments
image 0 Comments

Cara Memilih Manajer Investasi Berdasarkan Proses Investasinya

Cara Memilih Manajer Investasi Berdasarkan Proses Investasinya - Jika selama ini, ulasan tentang cara memilih manajer investasi umumnya hanya berdasar pada faktor-faktor seperti besarnya nilai AUM (Assets Under Management atau dana kelolaan), peringkat manajer investasi di sektornya, jenis investasi yang ditawarkan, strategi investasi yang digunakan, dan kinerja manajer investasi tersebut secara historis. Sangat baik jika dalam memilih manajer investasi yang akan kita percaya untuk mengelola dana kita, juga melibatkan pemahaman atas proses investasi yang dilakukan  oleh manajer investasi, bukan hanya berdasarkan beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Karena seorang/perusahaan manajer investasi memiliki kewajiban fiduciary duty yang artinya, manajer investasi dalam mengemban kepercayaan yang diberikan oleh nasabah untuk mengelola dana dengan tujuan memberikan imbal hasil yang tentunya diharapkan dapat melebihi tolak ukur dengan tingkat resiko terukur serta dapat diterima,

Proses investasi yang dimaksud disini mencakup filosofi investasi (nilai-nilai dasar manajer investasi, misal bisa menemukan efek/saham berkualitas di harga wajar, bukan semata-mata hanya membeli efek yang murah), mekanisme dan cara dalam pemilihan efek, alur proses pembentukan portofolio, pembagian tugas antar anggota tim investasi (portfolio manager, dealer, analis), hingga pada mekanisme pengawasan dan evaluasi kinerja serta kepatuhan/compliance dan manajemen risiko. Secara umum, proses investasi berawal dari falsafah investasi (investment philosophy), yaitu nilai-nilai yang memang telah menjadi pedoman manajer investasi dalam mengelola portofolio.

Falsafah Dasar Dalam Investasi


Secara umum falsafah dalam investasi mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
- Gaya dalam pengelolaan investasi (aktif atau pasif)
- Pemilihan efek yang nantinya akan dikumpulkan ke dalam keranjang efek (investment universe). Investment universe ini adalah kumpulan efek-efek yang terpilih untuk dimasukkan menjadi aset dasar (underlying assets) portofolio.
- Mekanisme yang dipakai dalampengawasan dan pemantauan investasi sesuai prinsip-prinsip kepatuhan dan manajemen risiko

Lalu, berdasarkan falsafah investasi tersebut, maka manajer investasi kemudian akan merumuskan proses investasi yang akan dilakukan. Dan idealnya karena proses investasi adalah suatu siklus, maka dalam proses tersebut secara umum meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
manajer investasi
Gambar oleh : portalreksadana.com
Terkait dengan semua proses investasinya, maka manajer investasi juga perlu merumuskan pembagian peran dan tugas masing-masing anggotanya, manajemen risiko serta kepatuhan untuk memastikan adanya fungsi pelaksana dan pengawas/pengkaji (maker and checker). Mekanisme maker and checker ini sangat penting untuk memperkecil kemungkinan terjadinya sebuah pelanggaran, baik pelanggaran atas arahan atau batasan investasi setiap portofolio, maupun pelanggaran atas prinsip-prinsip kepatuhan dan manajemen risiko. Kalaupun terjadi sebuah pelanggaran atau masalah, dengan adanya mekanisme maker and checker ini memungkinkan masalah atau pelanggaran tersebut dapat segera diidentifikasikan dan diselesaikan. Sehingga dapat dipastikan bahwa manajer investasi melaksanakan fiduciary duty-nya sehingga kepentingan investor terjaga.

Dari segi infrastruktur, sekarang telah ada berbagai sistem mana seluruh rangkaian kegiatan dalam proses investasi dapat dilakukan dan didokumentasikan. Mulai dari pembentukan model portofolio, perintah jual/beli efek, alokasi efek ke masing-masing portofolio, sampai penyelesaian transaksi efek (settlements) dengan pialang efek dan mekanisme pengecekan oleh departemen kepatuhan/compliance. Dengan adanya sistim yang menunjang straight-through processing ini, maka seluruh rangkaian kegiatan memiliki rekam jejak sehingga memudahkan proses audit.
 
Nah, dengan memahami proses investasi yang dilakukan oleh manajer investasi, kita bisa mendapatkan gambaran mengenai bagaimana manajer investasi bekerja (termasuk dalam hal ini mematuhi regulasi atau prinsip-prinsip kepatuhan yang ada). Dengan memahami proses investasi juga memungkinkan kitan untuk dapat memisahkan antara elemen skill (keahlian mengelola portofolio) dan faktor keberuntungan (luck). Meskipun pada kenyataannya kedua elemen tersebut memang sangat berperan dalam keberhasilan pengelolaan portofolio, namun manajer investasi yang memiliki proses investasi yang kongkrit dan terstruktur sesungguhnya cukup mumpuni untuk menghasilkan kinerja yang konsisten, bukan hanya karena mengandalkan faktor keberuntungan saja. Dengan kata lain, proses investasi yang jelas dan terstruktur membantu pencapaian imbal hasil investasi yang lebih bertitik berat pada skill. 

Untuk bisa paham secara rinci tentang proses investasi, memang menjadi tantangan besar bagi kita, apalagi jika ini harus dilakukan oleh investor perorangan atau ritel, hal ini terkait akan akses ke informasi mengenai proses investasi yang dimiliki manajer investasi. Karena umumnya prospektus, brosur atau fund fact sheet reksa dana/manajer investasi memang tidak menerangkan atau membahas proses investasi secara mendetil, maka kita sangat disarankan untuk melakukan dialog dulu dengan pihak manajer investasi untuk menelaah proses investasi yang dimiliki oleh sang manajer investasi. Sebenarnya, manajer investasi yang handal pasti mampu dan bersedia menjelaskan proses investasinya kepada investor atau calon investornya. Keterbukaan dan akses terhadap informasi ini merupakan bagian dari proses edukasi publik yang merupakan sebuah tugas dan tanggung jawab manajer investasi demi memajukan industri reksa dana. Oleh karena itu, kita sebagai nasabah atau calon nasabah jangan segan untuk bertanya kepada manajer investasi. Selain berguna untuk menggali ilmu, juga agar keputusan investasi yang kita buat memiliki dasar yang kuat. 

Sumber : PortalReksadana
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 12:33 PM
image Comments
image 0 Comments

Cara Memilih Manajer Investasi Terbaik

manajer investasi terbaik
Manajer Investasi adalah pihak profesional yang bekerja dan bertugas mengelola bermacam sekuritas ataupun surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti yang bertujuan untuk mencapai sebuah target investasi yang menguntungkan bagi nasabah/investor. Nasabah/investor tersebut bisa berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dan lain sebagainya) termasuk di dalamnya adalah merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK) seperti reksadana. Adapun lingkup jasa pelayanan yang dilakukan oleh manajer investasi (pengelola investasi) antara lain : melakukan analisis keuangan, membantu dalam pemilihan aset, memilih saham, implementasi perencanaan serta melakukan pemantauan terhadap investasi (id.wikipedia.org). Sesuai dengan penjabaran tersebut, seorang manajer investasi atau perusahaan manajer investasi akan sangat membantu kita dalam mengembangkan modal kita dalam sebuah investasi, tanpa kita harus repot-repot dan pusing-pusing memilih jenis investasi yang cocok untuk kita dan bagaimana cara memanagenya, karena manajer investasi akan melakukan semuanya demi keuntungan kita.

Nah, bagi kita yang masih pemula dan ingin berinvestasi, sangat disarankan untuk memakai jasa manajer investasi untuk mengelola dan mengembangkan portofolio dana kita. Karena, kita semua tentunya sudah tahu benar bagaimana kejamnya dunia investasi terutama saham yang memiliki tingkat resiko yang tinggi apabila kita tidak mampu bermain saham dengan benar. Dengan memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh manajer investasi, kita tentunya bisa berinvestasi dengan aman dan jauh lebih tenang dibandingkan apabila kita melakukannya sendiri. Lalu, apakah kinerja semua manajer investasi itu sama? Tentunya tidak semua manajer investasi mempunyai kinerja bagus. Masing-masing dari mereka memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, yang akan berpengaruh pada puas atau tidaknya nasabah akan layanan yang mereka berikan. Untuk itu, sebelum kita memutuskan untuk memilih manajer investasi yang kita percaya untuk mengembangkan dana investasi kita, alangkah baiknya kita membandingkan kinerja beberapa pengelola investasi, sehingga nantinya kita akan dapat menemukan manajer investasi terbaik yang menurut kita memiliki kinerja bagus dan dapat dipercaya.  

Berikut ini tips dan cara memilih manajer investasi terbaik yang dilakukan dengan cara membandingkan beberapa aspek/faktor  :
1. Apakah manajer investasi tersebut terdaftar secara resmi di Bapepam-LK dan mendapat lisensi untuk mengelola dana masyarakat?
2. Adakah kepemilikan dan kualitas manajemen perusahaan?
3. Sudah berapa lamakah perusahaan pengelola investasi tersebut berdiri?
4. Apa saja aset yang dapat dikelola oleh manajer investasi tersebut?
5. Siapa saja pihak ketiga (bank kustodian, agen penjual, broker) yang bekerja sama dengan pengelola investasi tersebut?
6. Bagaimana dengan kemudahan akses komunikasi dan informasi antara investor dan pengelola investasi?

Dengan cara melakukan pembandingan pada beberapa pengelola investasi, kita bisa menyaring 5-10 manajer investasi terbaik. Nah, jika kita sendiri ternyata sudah tahu dan sudah memutuskan jenis investasi yang menurut kita cocok dengan profil resiko kita, dari 5-10 manajer investasi tadi kita bisa saring lagi dengan cara membandingkan kinerja mereka dalam mengelola jenis investasi yang telah kita pilih. Adapun beberapa faktor yang dapat kita gunakan sebagai pembanding, antara lain :
1. Kinerja produk: apakah baik apabila dibandingkan tolok ukurnya dan tingkat konsistensi dari kinerjanya
2. Sejak kapan mereka mulai mengenalkan/produt produk investasi tersebut
3. Jumlah aset yang telah terkumpul
4. Bagaimana dengan jenis pelaporan produk itu ke investor.

Dari cara diatas, nantinya kita akan dapat menemukan manajer investasi terbaik. Setelah itu, barulah kita putuskan untuk menggunakan jasa mereka untuk mengelola aset kita. Namun, penting juga untuk mendengarkan testimoni dari orang-orang terdekat/relaki kita yang sebelumnya sudah pernah/masih menggunakan jasa mereka. Yang terpenting adalah, sebelum kita memutuskan sesuatu, alangkah baiknya jika kita mencari informasi sebanyak-banyaknya.

Sumber : (Femina)
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 2:50 PM
image Comments
image 0 Comments

Tips Membeli Rumah Dengan Harga Super Murah

beli rumah
Rumah/tanah adalah investasi yang baik karena harganya cenderung naik sepanjang waktu. Biasanya orang berinvestasi rumah untuk kepentingan jangka panjang. Menunggu harga pasaran naik baru dijual. Proses itu butuh waktu yang lama, bertahun-tahun bahkan bisa puluhan tahun. Keburu tua, sakit-sakitan, tidak bisa menikmati hasilnya. Bagimana jika ada cara untuk mendapatkan keuntungan berlipat-lipat tanpa proses menunggu lama seperti itu? Menarik bukan? Bagaimana rasanya jika seketika setelah kita beli, rumah tersebut sudah bisa kita jual dengan keuntungan 50%-100%? Meskipun orang sering bicara tentang “harga pasaran”, sesungguhnya harga property itu tidak ada standardnya. Berbeda dengan komoditas lain seperti rokok, beras, susu, emas, dan lain-lain yang sudah ada harga standardnya, harga property sangat bergantung pada sikon. 

Nah, untuk mendapatkan hasil yang luar biasa tentu tidak bisa didapatkan dengan cara yang biasa-biasa saja. Perlu cara yang luar biasa pula. Kita tidak akan mungkin bisa membeli rumah dengan harga semurah-murahnya dengan membelinya dari developer atau dari masyarakat umum. Anggaplah bisnis property itu seperti permainan. Maka siapa yang paling menguasai aturan main, dialah yang akan memenangkannya. Kuncinya disini adalah bagaimana kita bisa membeli rumah dengan harga semurah mungkin? Jawabannya adalah pihak yang sedang kepepet butuh uang atau pihak yang terikat pada aturan-aturan tertentu untuk menjual secara murah. Nah, sampai disini solusinya mudah bukan? Kita tinggal menunggu di UGD siapa tahu ada orang sekarat yang butuh dana untuk operasi. Dengan wajah innocent kita bisa tanyakan pada pihak keluarga: “pingin jual rumah atau mati pak?” Atau kita bisa ngetem di Pengadilan Agama, siapa tahu ada pasangan yang mau bercerai dan segera urus harta gono gininya. 

Kedua cara diatas memang betul ada yang mempraktekkan, tapi tentunya terlihat kurang manusiawi. Tidak layak dilakukan! Lantas dimana kita bisa mendapatkan rumah dengan harga super murah tersebut? Jawabannya adalah di BANK! Kita pastinya tahu ya bahwa di bank selalu saja ada kasus kredit macet di bank manapun di seluruh daerah. Tidak ada bank yang tidak ada kredit macetnya! Tapi tentu saja kita tidak bisa tiba-tiba datang ke bank tersebut lalu menanyakan tentang kredit macetnya. Pasti akan dijawab tidak ada. Lalu bagaimana cara dapat infonya? Caranya, kita bisa menjalin hubungan dengan marketing kredit bank-bank atau dengan bagian kolektor bank tersebut. Pertanyaannya, mengapa kita bisa mendapatkan rumah dengan harga murah dari kredit macet di bank? Apa bank sedemikian bodohnya? Tentu saja tidak. Jawabannya adalah karena aturan-aturan perbankan dan hukum memang seringkali memaksa mereka jual murah. Untuk lebih mudah mempelajarinya, sebaiknya kita langsung masuk ke sebuah kasus saja.

Pak Luthfi (ini hanya contoh, bukan Luthfi Hasan Ishaaq mantan presiden PKS lo :) ) membeli rumah senilai 300 juta dengan dibiayai oleh Bank A untuk termin kredit selama 10 tahun. Setelah 5 tahun kredit berjalan tiba-tiba ekonomi Pak Luthfi mengalami masalah. Apa kira-kira yang akan terjadi terhadap rumah Pak Luthfi tersebut? Tentu banyak yang berpikir jika macet maka pihak Bank akan serta merta menyita rumah tersebut. Kenyataannya tidak seperti itu. Bank atau siapapun tidak diperbolehkan menyita property yang menjadi jaminan pinjaman. Jadi hati-hati meminjamkan uang dengan jaminan sertifikat ya! Yang dapat dilakukan oleh pihak Bank terhadap debitur macetnya adalah meminta kerjasama mereka untuk menjual sendiri rumah tersebut secara suka rela. Biasanya Bank memberi tenggang waktu tertentu sebelum masuk proses lelang. Ini aturan yang harus ditaati oleh bank manapun. Dari hasil penjualan tersebut, sebagian akan diambil pihak bank untuk melunasi hutang-hutangnya. Sebagian sisanya adalah hak dari debitur. 

Namun disinilah persoalannya. Rumah bukanlah asset yang likuid (mudah dijual), menjual rumah tidaklah semudah menjual emas. Disamping itu persoalan seringkali dipersulit dengan sikap greedy/serakah si debitur macet ini. Dalam kondisi harus cepat ambil sikap ini pihak debitur justru sering menghambat dengan menginginkan harga jual yang tinggi untuk rumahnya. Di satu sisi pihak Bank juga sering memperkeruh keadaan dengan cara meneror debitur dengan ancaman menyita atau lelang. Inilah sebabnya mengapa banyak kasus kredit macet yang “terpaksa” harus masuk proses lelang. Proses lelang ini seharusnya dihindari karena akan merugikan semua pihak, baik debitur maupun kreditur. Mengapa demikian? Dari sisi peminjam. Jika rumahnya harus sampai masuk proses lelang, maka resikonya adalah sebagai berikut :
1) Resiko Psikologis, debitur akan merasa malu pada keluarga atau tetangganya apabila rumahnya sampai dilelang.

2) Tidak ada kebijakan pemotongan hutang dari pihak Bank. Karena debitur yang sampai masuk proses lelang dianggap tidak kooperatif oleh pihak Bank. Perlu diingat bahwa jika sampai proses lelang, hutang debitur akan membengkak karena ada bunga berbunga dan denda.

3) Jika hasil lelang rumah tersebut terjual lebih rendah dari hutangnya maka hutang debitur masih dianggap belum lunas oleh pihak Bank. Hal ini sangat menakutkan bagi debitur macet. Bayangkan, rumah sudah hilang tapi hutang belum lunas juga.

Dari sisi Bank pun proses lelang bukanlah opsi yang populer karena mengandung resiko-resiko sebagai berikut :
1) Makin lama sebuah kredit macet terselesaikan akan menaikkan tingkat NPL (Non Performing Loan) Bank tersebut.

2) Dibutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk masuk ke proses lelang seperti; proses pengadilan, pengumuman lelang, dan lain-lain. Apabila prosedur tersebut tidak dipenuhi oleh pihak Bank maka mereka justru bisa dituntut balik oleh si debitur macet. Belum lagi upeti-upeti yang harus dikeluarkan bank dalam proses pengadilan maupun proses lelang itu sendiri. 

3) Jarang ada propetry yang laku terjual pada proses lelang pertama. Mengapa demikian? Karena ada ketentuan yang mengharuskan bank untuk menetapkan limit lelang sesuai harga penilaian wajar dari appraisal independen. 

Selain itu pembelian melalui lelang juga tidak bisa dilakukan dengan pembiayaan bank. Harus cash! Jadi jika kita ingin beli rumah lewat lelang seharusnya membeli rumah pada lelang ke 2 karena harganya akan terjun bebas. Tapi ingat, harus siap uang cash! Penting pula untuk diketahui bahwa dalam urusan kredit macet, biasanya bank melakukan tindakan “Write Off”. Write Off adalah penghapusan hutang dari pembukuan. Write off sering dilakukan untuk memperbaiki/mempercantik neraca keuangan. 

Setelah proses write off ini maka berapapun uang yang diterima dari jaminan tersebut akan dianggap sebagai keuntungan pihak bank. Jadi jelas disini bahwa bank tidak memiliki kepentingan untuk menjual dengan harga tinggi jaminan tersebut tetapi cukup kembali hutang pokoknya saja. Nah, karena kerepotan-kerepotan diataslah maka kita bisa meminta pada Bank untuk memberikan berbagai keringanan dan potongan. Syaratnya rumah harus terjual sebelum tenggat waktu proses lelang (tenggat waktu inipun bisa dinego jika kita serius mau beli). Jadi point-nya disini baik pihak Bank maupun debitur sama-sama takut jika masuk ke proses lelang. Disinilah kita bisa "bermain".

Sekarang kita masuk ke bagian paling krusial dari proses ini. Setelah mendapat info tentang nasabah yang kreditnya macet tersebut kita bisa hubungi yan bersangkutan. Kita tanyakan, berapa rumah tersebut akan dijual. Sampaikan saja bahwa kita sudah dapat info bahwa rumah tersebut segera akan dilelang bank. Sampaikan pula resiko-resiko yang akan dihadapi debitur bila rumah tersebut sampai masuk ke proses lelang. Setelah ada sikap kerjasama dari debitur ajaklah debitur untuk meminta kepada pihak bank perincian kreditnya. Proses ini harus dilakukan oleh dibitur sendiri karena kita tidak bisa meminta pihak bank memberi perincian hutang orang lain. Proses ini harus dilakukan oleh dibitur sendiri karena kita tidak bisa meminta pihak bank memberi perincian hutang orang lain. Jika selisih hasil penilaian pihak appraisal dan besar sisa hutang pokoknya cukup besar maka property tersebut layak ditindak lanjuti. Tips: Hasil penilaian appraisal terhadap rumah tersebut tdk boleh diketahui oleh debitur. Hanya kita saja yang boleh tahu.

Dalam kasus Pak Luthfi, setelah 5 tahun mencicil tentu hutang pokoknya berkurang. Disamping itu harga rumahnya pun sudah naik. Anggap saja sisa hutang pokoknya tinggal 200 juta sedangkan harga property tersebut saat ini menjadi 550 juta. Maka ada selisih yang cukup lebar disini. Jika Pak Luthfi berkeras menjual rumahnya dengan harga pasar, tentu butuh proses lama untuk menjualnya. Keburu dilelang. Tapi kita juga tidak boleh semena-mena menekan debitur demi keuntungan. Tanyakan saja apa harapan pak Luthfi dalam proses ini. Dalam kondisi tidak ada pilihan biasanya debitur akan cukup bahagia jika dia bisa memperoleh “cash back” atas rumahnya tersebut. Anggap saja pak Luthfi butuh “cash back” 100 juta atas rumah tersebut maka kita bisa membeli rumah senilai 550 juta hanya dengan harga 300 juta saja! Kalau bisa Pak Luthfi kita ajak bernegosiasi untuk menurunkan harapannya itu. Sambil ingatkan lagi tentang resikonya jika sampai lelang. 

Jadi kuncinya disini bukan tentang berapa harga rumah yang akan kita beli tapi berapa cash back yg diharapkan debitur. Jika Pak Luthfi terlalu serakah kita tinggalkan saja. Sampaikan pada beliau lebih baik kita beli di lelang saja. Bisa lebih murah. Sebagai orang awam biasanya Bank membodohi pak Luthfi dengan kewajiban terlalu tinggi yang harus dibayarkan oleh pak Luthfi. Bank tidak akan serta merta memotong bunga dan denda hutang pak Luthfi tanpa adanya negosiasi. Untuk kasus pak Luthfi tersebut bisa jadi kewajiban yang harus dibayarkan menjadi sebesar 350 juta (hutang pokok + bunga berbunga + denda). Setelah ada kata sepakat barulah kita bersama pak Luthfi menghadapi bank untuk berjuang menghapus bunga dan denda. Kita ajarkan pada Pak Luthfi untuk mengatakan pada pihak bank bahwa hanya mau menjual rumahnya jika bank bersedia menghapus seluruh bunga dan denda. Dari pengalaman kami. Selalu terjadi proses negosiasi yang sengit dengan pihak bank pada tahap ini. Kenyataannya kami selalu memenangkan negosiasi, karena kami tahu betul betapa beratnya bank jika harus masuk proses lelang. 

Kunci negosiasi: “Selama kita tidak takut kalah maka kita akan sering menang. Jika kita takut kalah maka kita akan selalu mengalah”. Sampaikan pula pada pihak bank resiko-resiko jika sampai masuk proses lelang. Sampaikan tidak ada orang yang mau beli pada lelang pertama. Sampaikan pula bahwa bagaimanapun kita akan tetap bisa membeli rumah tersebut tapi pada lelang kedua, dimana bank tentu akan rugi besar. Biasanya pihak bank akan membantah kita. Namun percayalah sesungguhnya mereka takut juga. Ini hanya bagian dari negosiasi. Jadi kuncinya disini adalah kemampuan kita bernegosiasi dengan pihak bank dan meyakinkan pak Luthfi untuk mempercayai kita.

Nah, setelah kita berhasil membeli property yang kita incar, selanjutnya kita bisa menjualnya dengan harga pasaran. Untuk menjualnyapun mudah, tinggal kita pasang saja iklan jual rumah dengan harga murah. Misal "Jual Rugi! Rumah kost-kostan senilai 500 juta hanya seharga 400 juta. BU banget, terbelit hutang!" Hasilnya nanti pasti akan cepat terjual dan semuapun senang. Pak Luthfi sudah beres urusannya dengan pihak bank, dan kita bisa mendapat margin dari penjualan property tersebut. Perlu kita catat, semakin tinggi harga property yang kita incar, semakin besar pula selisih atau potensi untung yang kita dapatkan. Loh, itu kan hanya bisa dilakukan orang kaya saja, bagaimana dengan mereka yang tidak punya uang cash? Siapa bilang harus pakai uang cash?  Proses pembelian rumah kredit macet ini bisa dilakukan dengan KPR dari bank lain. Istilahnya “Take over credit” Siapapun bisa melakukannya. Cukup dengan modal ilmu ini kita bisa hidup dengan cukup layak. Masih mau jd karyawan? Ini adalah cara mudah dan halal untuk bisa lebih kaya, tapi yang perlu di ingat, jangan lupa menyisihkan 5% dari keuntungan bisnis property ini untuk disedekahkan kepada pihak yang membutuhkan, niscaya nanti bisnisnya pasti akan semakin berkah. Selamat mencoba :)

Disadur dari Kultwit tentang Tips Membeli Rumah Dengan Harga Murah Oleh Partai Socmed
Twitter Account : @PartaiSocmed
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/46151
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 11:27 AM
image Comments
image 0 Comments

Cara Memilih Investasi Terbaik Ketika Sedang Terlilit Hutang

Merupakan hal yang normal jika kita mengharapkan uang yang kita simpan atau kita investasikan dapat tumbuh dan berkembang. Sayangnya banyak faktor yang bisa membuat tujuan keungan kita ini tidak bisa tercapai. Salah satu kendala terbesar adalah ketika harus berhadapan dengan tumpukan hutang, baik hipotek, tagihan kredit, pinjaman, maupun kartu kredit. Namun sebetulnya ada cara untuk menyimbangkan hutang yang bisa dilakukan, yaitu dengan cara berinvestasi maupun menabung. Berikut cara memilih investasi terbaik ketika sedang terlilit hutang :

1. Kenali Tipe hutang,
Sudah menjadi pengetahuan umum, memiliki hutang hanya akan menyulitkan kita melakukan investasi. Dalam beberapa kasus, berinvestasi di saat memiliki hutang sama seperti menangani kapal yang akan karam. Dengan kata lain, kita harus bisa menghasilkan uang lebih besar dari bunga yang harus dibayarkan dari tagihan kartu kredit. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui tiga jenis hutang yang selama ini berlaku. Yaitu: hutang berbunga tinggi(kartu kredit), hutang berbunga rendah (kredit kendaraan serta pinjaman bank), serta hutang pengurang pajak. 

2. Mengapa Berinvestasi, 
Penghapusan hutang, khususnya untuk hutang jangka pajang, seolah mencuri waktu dan uang kita. Dalam jangka panjang, waktu yang hilang lebih berarti dibandingkan uang yang dibayarkan. Kita tentunya ingin menyerahkan yang kita dapatkan sebanyak kita mengumpulkannya. Inilah alasan mengapa kita perlu portofolio terlepas dari hutang. Ada baiknya untuk membuat pembayaran hutang kita masuk dalam kategori risiko kecil atau investasi pendapatan tetap. Nilai investasi kita mungkin kecil, namun mereka bisa menghasilkan lebih banyak dari investasi yang kita lakukan sepanjang hidup.

3. Rencana, 
Dibandingkan menginvestasikan dana kita pada instrumen investasi tradisional yang melihat pada faktor risiko, ini berarti kita akan memperoleh return dari berkurangnya hutang dan pembayaran bunga. Sementara portofolio kita yang lain difokuskan pada instrumen berisiko tinggi namun memberikan untung besar seperti saham. Jika kemampuan kita mentoleransi risiko tergolong kecil, keranjang investasi kita hanya akan berupa pembayaran hutang. Namun jika kita seseorang dengan tipe pengambil risiko, kita tak bisa sepenuhnya menaruh investasi pada aset berisiko, perlu ada periode pembayaran dari pinjaman. Kesimpulan, kita bisa berinvestasi untuk mengurangi hutang.

Pertayaan paling mendasar adalah, apakah kita harus melakukan ini? Jawaban untuk pertanyaannya ini sangatlah personal. Tak bisa dipungkiri, banyak keuntungan yang bisa kita raih jika menginvestasikan uang kita di pasar uang secepatnya. Namun tak ada jaminan portofolio kita akan bekerja secara optimal seperti yang telah direncanakan. Secara Psikologis, keuntungan terbesar dari keputusan kita berinvestasi ketika kita menyadari bahwa kita tidak memiliki hutang yang menumpuk. Jika kita bukan termasuk dalam golongan orang yang suka mengerjakan tugas hingga selesai, tentunya membayar hutang dalam jangka waktu lama bisa menjadi sangat membosankan dan menyakitkan hati. Bagi mereka yang bisa mengatasi hutang, mereka akan terus berjuang untuk sampai pada satu titik dimana kondisi keuangan mereka menjadi normal kembali. 

Disadur dari Kultwit tentang Cara Memilih Investasi Terbaik Ketika Sedang Terlilit Hutang oleh Juragan Investasi
Twitter account: @JuraganInvest
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/47879
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 11:13 PM
image Comments
image 0 Comments

Saatnya Investasi Demi Masa Depan

saatnya investasi
Apa yang muncul di otak kita ketika mendengar kata "investasi"? Sebelum mengetahui lebih banyak tentang bagaimana berinvestasi, kita harus tahu dulu bagaimana cara merencanakan keuangan. Merencanakan keuangan itu mudah. Tidak perlu menunggu kaya dulu. Sebaiknya perencanaan keuangan dilakukan sedini mungkin, meskipun belum punya uang. Yang perlu dipikirkan dalam hal investasi adalah apa tujuan kita berinvestasi? Tujuan investasi harus SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Timetable). spesifik, terukur, bisa dicapai, realistis, dan terjadwal. Setelah mengetahui kriteria dasar dalam investasi, jadi tujuan kita berinvestasi itu apa? Investasi ada yang bertujuan untuk dana darurat, dana pendidikan, dana pensiun, atau proteksi. Itu untuk tujuan investasinya, lalu bagai mana dengan tujuan finansial kita. Tujuan finansial itu apa? Harus dibedakan antara "need" (kebutuhan) dan "want" (keinginan). Setelah kita bisa membedakan mana kebutuhan kita dan mana keinginan kita, maka kita sudah bisa menentukan tujuan finansial kita. Jadi untuk kita yang masih boros, segeralah bertobat! Ada yang namanya MBA = Managemen By Amplop. Pisah-pisahkan uang untuk pos-pos pengeluaran yang berbeda-beda. Tapi buat dulu detil pengeluaran rutin  dan pengeluaran pribadi kita. 

Untuk perencanaan keuangan kita, bisa dilakukan seperti berikut ini :
- Tips perencanaan keuangan pertama : menabung dulu, baru untuk yang lain-lain,
- Tips perencanaan keuangan kedua : pisahkan rekening untuk tabungan, pengeluaran, dan sebagainya. Ke ATM seminggu sekali saja.
- Tips perencanaan ketiga : menabung di awal gajian. besarnya minimal 10% dari total gaji. Tapi besarnya bunga tabungan itu cuma 1% loh. Dan inilah alasan mengapa kita perlu investasi.

Kita ini generasi sandwich artinya kita ini dalam soal pengeluaran terpepet seperti sandwich oleh kebutuhan keluarga yang banyak. Semua orang punya pekerjaan dan penghasilan, tapi selalu terasa kurang. kenapa? Karena gaya hidup berubah. Tagihan dan hutang menumpuk, dan itu juga dialami oleh orang-orang berpenghasilan besar! kenapa? Karena kurang perencanaan. Biar nggak kebobolan caranya bagaimana?
- Pertama : ketahui kondisi keuangan kita secara umum dan problematikanya
- Kedua : hitung berapa jumlah hutang dan mulai melunasinya secara teratur. Hutang baik vs. hutang buruk. Contoh hutang baik adalah hutang KPR, modal itu hutang baik karena akan mendapatkan sesuatu. Kalau utang kartu kredit adalah contoh hutang buruk. 
- Ketiga : identifikasi pola pengeluaran rutin untuk membuat perencanaan keuangan yang lebih baik. 

Dana darurat tentunya berbeda dari tabungan rutin. Hitungannya adalah. single 4x pengeluaran bulanan, nikah 6x, menikah + anak 9-12x. Rekeningnya dipisah. Tidak ada salahnya kalau belum menikah, kita juga mulai memikirkan berapa dana pendidikan yang harus  disediakan untuk anak-anak kita kelak. Tanya-tanya berapa biaya sekarang + inflasi 15%. Dana pendidikan bukan cuma biaya bayar sekolah, tapi yang lain-lain juga seperti seragam, alat tulis, dan sebagainya. SD, SMP, SMA, kuliah loh! Dana proteksi juga perlu dipikirkan. Ini untuk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Yang perlu ditanyakan dalam memilih asuransi jiwa adalah berapa uang pertanggungannya. Cari yang preminya kecil, tapi uang pertanggungannya besar. 

Jenis-jenis investasi ada saham, ada reksa dana saham. Apa sih bedanya? Investasi reksa dana saham itu seperti kita mau ke Solo naik bis, sudah ada sopirnya dan kita tinggal tidur saja, tau-tau nanti sudah sampai tujuan. Tidak perlu mikirin apa-apa. Investasi reksa dana itu kita percayakan dana kita ke "sopir" alias manager investasi. dia yang akan memilih, dia yang akan mengelola, dengan dana sedikit bisa. Kalau investasi saham, kita seperti naik motor/mobil ke solo. Musti punya motor/mobil, harus milih rute sendiri, nanggung derita sendiri. Kalau investasi saham, kita milih sendiri dengan minimum pembelian satu lot, keuntungan dan kerugiannya untuk kita sendiri. Kalau beli saham, beli saham produk sehari-hari yang kita tahu. Misalnya produk minuman, mobil, dan lain-lain. Lihat mana yang laku. Harga saham akan naik juga. Beli saham sedikit saja, 1 lot, tapi perhatikan fluktuasi harga. Beli saham pas harga murah, jual pas naik. Dan kita juga bisa memperoleh dividen (pembagian keuntungan). Investasi saham itu haram atau halal? MUI menyatakan saham itu halal, kecuali produk-produk yang jelas haram misalnya: alkohol. Halal haramnya saham, selengkapnya bisa dilihat disini.

Investasi bisa juga dilakukan melalui jual beli emas. Yang jelas, bunga investasi lebih besar daripada bunga tabungan. Jenis investasi yang lain adalah obligasi dan pasar uang. Saham, reksadana dan obligasi itu tidak bisa diambil sewaktu-waktu. Pasar uang lebih bebas. Dalam investasi itu tidak ada yang pasti. Jadi jangan percaya kalau ada yang menawarkan bahwa ini investasi pasti akan menghasilkan keuntungan sekian persen. Yang jelas kalau investasi itu harus ada barangnya. Kalau saham, pasti ada produknya. kalau emas pasti ada emasnya. tapi kita juga harus cerdas membaca harga.

Disadur dari Kultwit tentang Saatnya Investasi Demi Masa Depan oleh Akber Salatiga
Twitter account: @AkberSalatiga
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/46430
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 11:53 AM
image Comments
image 0 Comments

Cara Berinvestasi Warren Buffett

Warren Buffett
Seperti yang kita ketahui, Warren Buffett adalah salah satu investor tersukses di dunia. Dengan total kekayaannya yang mencapai 44 milyar dolar lebih, Warren Buffett telah menunjukkan pada dunia mengenai kesuksesannya berinvestasi, dimana seperti yang banyak orang ketahui bahwa Warren Buffett awalnya hanya bermodalkan 100 dolar saja di awal karir dibidang investasi. Lalu bagaimana cara Warren Buffett berinvestasi sehingga dapat melipat gandakan asetnya hingga milyaran dolar? Bagaimana cara berinvestasi seperti Warrent Buffett agar bisa sesukses dia?  
 
Berikut ini adalah 5 cara berivestasi Warrent Buffett :

1. Membeli saham seperti membeli bisnis
Warren Buffett mengatakan "Jika sebuah bisnis berkinerja bagus, harga sahamnya akan mengikuti." Bagaimana kita bisa mengetahui bisnis yang bagus? Pertama-tama, kita harus melakukan riset fundamental perusahaan tersebut. Sebab, bagi Warren Buffett, syarat mutlak berinvestasi adalah mengerti bisnisnya dulu. Dia berulang kali menolak untuk berinvestasi di berbagai saham teknologi murah karena mengaku tak kenal bisnisnya. “Risiko datang ketika Anda tidak tahu apa yang Anda lakukan,” ungkapnya
Karena itu, Warren Buffett juga menyarankan kita untuk memastikan kekuatan manajemen perusahaan itu. Menurut buku ‘The Warren Buffett Way', ia punya tiga pertanyaan menyangkut manajemen sebuah perusahaan. Apakah mereka rasional? Apakah mereka mengakui kesalahan? Apakah mereka bisa menahan tuntutan institusi? Warren Buffett tak suka manajemen yang hanya mengikuti arus dan mengkopi kompetitor.

2. Beli saham yang menguntungkan 
Warren Buffett lebih suka berinvestasi pada perusahaan yang membukukan keuntungan dengan konsisten. Artinya, dalam jangka panjang misalnya 10 tahun, perusahaan itu konsisten meraup keuntungan. Ia pun mengukur tingkat keuntungan perusahaan misalnya dengan melihat return on equity (ROE), return on invested capital (ROIC), dan margin laba perusahaan, lalu membandingkannya dengan perusahaan kompetitor atau industri lainnya.
Namun, kita perlu untuk berhati-hati, terkadang perusahaan dengan ROE tinggi memiliki hutang yang besar pula. Warren Buffett sangat menghindari perusahaan sepeti ini. Ia pernah bilang, “Jika Anda berada di kapal yang bocor kronis, energi untuk mengganti kapal bakal lebih produktif ketimbang energi untuk menambal kebocoran.”

3. Beli saham bagus dengan harga murah
"Harga adalah apa yang Anda bayarkan, nilai adalah apa yang Anda dapatkan." Jadi, belilah selalu saham yang harganya lebih murah daripada nilai sebenarnya. Ini prinsip utama Warren Buffett yang ia pelajari dari guru favoritnya, Benjamin Graham. Caranya adalah cermat memperhatikan fluktuasi pasar dan memanfaatkannya. Ketika pasar serakah, Warren Buffett cenderung menahan diri. Tapi sebaliknya, begitu pasar takut, ia mulai menebar jala berburu saham bagus tapi murah. Strategi kontrarian ini mudah diucapkan tapi pada kenyataannya sulit diterapkan. Sebab, lazim terjadi emosi dan kepanikan akan menyergap investor di tengah situasi buruk.

4. Berinvestasi jangka panjang
"Belilah hanya sesuatu yang Anda akan benar-benar senang memegangnya jika pasar tutup selama 10 tahun." Ketika memutuskan untuk membeli sebuah saham, Warren Buffett berpatokan akan menyimpannya dalam jangka panjang bahkan seumur hidupnya. Ia masih menyimpan sejumlah saham yang tidak pernah ia jual sampai sekarang seperti saham Coca-Cola, GEICO, dan Washington Post.

5. Economic Moat
Warren Buffett menemukan istilah baru ini, yang secara harafiah berarti parit perlindungan ekonomi. Tapi yang dimaksud Warren Buffett adalah perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif.  Perusahaan bertipe economic moat dapat melindungi bisnisnya dari para kompetitornya karena ia mempunyai kelebihan tersendiri. Kelebihan ini bisa berupa merek yang kuat, paten, atau posisi geografis. Dengan memakai prinsip ini,  Warren Buffett membeli McDonalds, Coca Cola, dan P&G. 

Disadur dari Liputan Khusus Majalah Kontan tentang 5 Cara Berinvestasi Seperti Warren Buffett.  
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 5:07 PM
image Comments
image 0 Comments

 
Kembali ke atas