-->

Tentang Reksadana Exchange Traded Fund

exchange traded fund
Pernah denger tentang Exchange Traded Fund (ETF)? Exchange Traded Fund adalah Reksadana yang diperdagangkan di bursa. Menarik? Pada negara yang sudah maju dunia finansial dan investasinya, Exchange Traded Fund lebih populer lho disbanding reksadana. Seperti apa reksadana Exchange Traded Fund tersebut? Bagaimana kita bisa membeli Exchange Traded Fund?

Asal mula Exchange Traded Fund dan reksadana indeks adalah studi historis bahwa ternyata kebanyakan reksadana AS punya kinerja di bawah pasar. Nah berdasar studi tersebut, muncul ide mengapa tidak dibuat saja reksadana yang kinerjanya sama dengan pasar? Biaya manajemen yang relatif lebih besar dalam reksadana menyebabkan fee/ biaya transaksi reksadana juga besar.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka terbentuklah reksadana indeks dan Exchange Traded Fund yang memiliki biaya transaksi rendah. Apa sih bedanya Exchange Traded Fund dan reksadana indeks ? Exchange Traded Fund bisa diperjual-belikan di BEI dan atau Manajer Investasi. Sementara Reksa Dana Indeks hanya melalui MI saja. Buat sebagian orang, hal ini merupakan keunggulan, namun bagi sebagian yang lain hal ini justru menjadi kelemahan. Kenapa ya?

Exchange Traded Fund memberikan kemudahan beli dan jual / likuiditas. Memang bagus karena praktis. Namun juga bisa jadi kekurangan. Kenapa? Konsep reksadana sebenarnya untuk investasi jangka panjang, nah jika mudah dalam beli dan jual akan membuat investor terpancing cepat menjual. Dinamika dan fleksibilitas, Exchange Traded Fund bisa menjadi pertimbangan, namun investor harus tetap disiplin pada investment plan nya. Jangan sampai karena mudah dalam bertransaksi, maka fleksibilitas Exchange Traded Fund membuat investor menaati emosi dan tidak disiplin. Karena bisa ditransaksikan di bursa, maka bursa Exchange Traded Fund cukup aktif dan likuid. Sehingga Exchange Traded Fund tidak akan menemukan kesulitan yang cukup berarti ketika ingin menjual sahamnya. 

Yang menjadi kendala Exchange Traded Fund di Indonesia : pasar sekunder untuk ETF di Indonesia termasuk kurang aktif, maka investor yang sudah memiliki ETF cukup kesulitan menjual  Exchange Traded Fund pada pasar sekunder di Bursa Efek Indonesia meskipun sudah ada dealer partisipan. Kode untuk melihat harga Exchange Traded Fund di bursa adalah R-LQ45X (ETF saham) dan R-ABFII (ETF Obligasi). 

Perbedaan Exchange Traded Fund dan Reksadana Konvensional :
1.) Reksadana konvensional dan Indeks hanya memiliki satu harga yang dihitung oleh Bank Kustodian. Sementara Exchange Traded Fund memiliki 2 harga, yaitu harga yang dihitung oleh Bank Kustodian dan harga yang terbentuk dari transaksi pasar. Kedua harga tersebut bisa sedikit berbeda dengan harga yang dihitung oleh Bank Kustodian.

2.) Jika dalam reksadana konvensional, pihak yang terlibat adalah Manajer Investasi dan Bank Kustodian, maka dalam Exchange Traded Fund ada lagi satu pihak yang disebut dengan Dealer Partisipan. Fungsinya adalah mewujudkan likuiditas di pasar modal. Dalam bahasa yang lebih sederhana, mereka menjadi “market maker”.Caranya bagaimana? Caranya, mereka memasukkan bid dan offer untuk Exchange Traded Fund dalam jumlah lot tertentu. Hal itu dilakukan supaya investor bisa melakukan transaksi apabila tidak ada pembeli. 

3.) Pada reksadana konvensional, pembelian unit penyertaan dikenal dengan istilah Subscription. Pada Exchange Traded Fund pembelian unit penyertaan disebut Unit Creation atau kreasi unit. 

4.) Jika pada pembelian reksa dana, minimum pembelian cukup kecil, maka pada  Exchange Traded Fund cenderung lebih sulit. Hal itu dikarenakan Manajer Investasi wajib membentuk portofolio yang menyerupai indeks. Oleh karena itu, bagi investor yang ingin langsung membeli dari Manajer Investasi, minimum investasi yang dibutuhkan cukup besar. Contoh:pada Exchange Traded Fund LQ45, kreasi unit minimum 1 juta unit, dengan indeks Exchange Traded Fund sekitar 600 maka minimum pembelian adalah Rp 600 juta. Belakangan ini ada rencana untuk menurunkan kreasi unit menjadi 100.000 unit agar lebih bisa dijangkau pembeli perorangan. Sementara nominal  Exchange Traded Fund obligasi bisa jauh lebih besar sebab untuk membeli 1 unit obligasi saja minimal diperlukan Rp 1 Milliar.

5.) Transparansi. Untuk hal ini, reksadana konvensional bisa dikatakan kalah jauh. Garis besar informasi portofolio dan unit Reksadana konvensional diterbitkan 1-3 minggu setelah suatu bulan berakhir. Sebaliknya, isi portofolio Exchange Traded Fund bisa diketahui secara jelas untuk seluruh instrumen investasi. Sebagai contoh bisa anda buka situs Bursa Efek Indonesia di ETF LQ-45 dan ETF-Obligasi. Meski tidak membeli, tidak ada salahnya kita pelajari instrumen ini lho..Siapa tau suatu hari nanti Exchange Traded Fund bisa lebih merakyat di Indonesia. 

Disadur dari Kultwit tentang Tentang Reksadana Exchange Traded Fund oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/11132
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 11:24 PM
image Comments
image 0 Comments

 
Kembali ke atas