Pernahkah kita membuat perencanaan (baik dalam investasi maupun kehidupan sehari-hari), namun gagal menjalankan? Padahal rencana yang sudah kita buat secara matang dengan berbagai perhitungan logis, namun gagal karena faktor emosi. Hal inilah yang membuat seorang trader / investor yang pintar menganalisa belum tentu berhasil dalam trading.
Kesuksesan seseorang dalam investasi dan trading saham tidak dipengaruhi oleh I.Q naum sangat dipengaruhi oleh temperamen. Ada beberapa trader yang punya karakter / kepribadian mudah berubah pendirian / perencanaan tiba-tiba. Ketika seseorang bersikap rasional, ia akan membuat perencanaan trading dan investasi dengan baik. Tapi ketika seorang trader / investor terpengaruh emosinya, ia akan membatalkan rencananya dalam sekejap. Contohnya, hari ini Ms.X berencana diet, tapi ketika melikah sop buntut ia tidak bisa menahan diri. Contoh lain, Mr.Y membeli sebuah saham untuk trading, tapi karena rugi dan tidak disiplin cut loss, ia menjadi investor dadakan. Sebaliknya, Mr.Z membeli saham untuk investasi, tapi kraena harga sahamnya cepat naik, ia tak tahan untuk segera menjualnya.
Kesuksesan seseorang dalam investasi dan trading saham tidak dipengaruhi oleh I.Q naum sangat dipengaruhi oleh temperamen. Ada beberapa trader yang punya karakter / kepribadian mudah berubah pendirian / perencanaan tiba-tiba. Ketika seseorang bersikap rasional, ia akan membuat perencanaan trading dan investasi dengan baik. Tapi ketika seorang trader / investor terpengaruh emosinya, ia akan membatalkan rencananya dalam sekejap. Contohnya, hari ini Ms.X berencana diet, tapi ketika melikah sop buntut ia tidak bisa menahan diri. Contoh lain, Mr.Y membeli sebuah saham untuk trading, tapi karena rugi dan tidak disiplin cut loss, ia menjadi investor dadakan. Sebaliknya, Mr.Z membeli saham untuk investasi, tapi kraena harga sahamnya cepat naik, ia tak tahan untuk segera menjualnya.
Ariely , pakar behavioral Economist dari MIT, membuktikan bahwa
pembuatan keputusan di pengaruhi oleh kondisi emosional dan rasional. Kondisi emosional (hot stage) atau rasional ( cool stage) mempengaruhi seseorang dalam memutuskan dan bertindak. Ariely melakukan riset yang unik dan agak kontroversial, dengan sampel mahasiswi University of California, Berkeley. Ariely menguji apakah mahasiswi-mahasiswi tersebut akan terpengaruh dalam mengambil keputusan ketika ada kondisi terangsang secara seksual. Saat normal, jika ditanya, apakah mereka bersedia melakukan hubungan intim tanpa menggunakan “pengaman”, hampir semua menjawab “tidak”. Namun setelah diberi rangsangan dengan komputer, prosentase sample melakukan hal yang tidak ingin mereka lakukan meningkat tajam. Ariely mengklaim, hal yang sama tejadi untuk situasi emosi lainnya seperti marah, sedih, frustasi, lapar dan gembira. Ketika seseorang dalam emosi tidak stabil, marah/sedih/terlalu senang, perilakunya akan dikendalikan oleh emosinya.
Bagaimana peran emosi dalam pembuatan keputusan investasi ? The markets are motivated by two emotions: fear and greed. Keputusan beli jual saham yang didasarkan pada ketakutan dan ketamakan tidak objektif dan tidak bijak. Keputusan berinvestasi dan menguntungkan secara jangka panjang dibuat secara logis dan tidak emosional. Demikian pula, saya menjumpai orang-orang yang berhasil dalam trading biasanya juga punya temperamen stabil. Bagi seorang trader saham, sikap emosional adalah musuh terbesar !
Kerugian dan kekecewaan saat rugi dapat membuat seorang trader melakukan cut loss di saat yang tidak tepat. Kerugian dan kekecewaan saat rugi dapat membuat trader untuk balas dendam dan mengembalikan uang. Selain itu, keuntungan besar saat trading dapat membuat trader senang luar biasa / euphoria sehingga memicu overtrading. Overtrading adalah kondisi di mana seorang trader melakukan transaksi secara berlebihan. Cara terbaik untuk mengendalikan diri ketika adrenalin memacu, adalah dengan berhenti trading untuk sementara. Beri kesempatan pada emosi dan psikis kita untuk menjadi tenang, dengan menjadi tenang kita bisa lebih objektif. Memaksakan diri untuk mengambil keputusan saat emosi, biasanya akan menimbulkan akibat-akibat yang disesali.
Bagaimana cara mengendalikan emosi? Pertama, buatlah aturan-aturan (trading rules). Supaya tidak mudah panik, ketahuilah dengan pasti apa yang sedang kita lakukan. Maksudnya ? Jika kita membeli saham untuk trading / investasi, ketahuilah terlebih dahulu MENGAPA kita membelinya supaya tidak mudah panik. Ketika kita tahu alasan-alasan kita membeli sebuah saham baik alasan teknikal / fundamental, kita akan menjadi lebih disiplin. Cara terbaik supaya tidak emosional adalah belajar untuk menganalisa. Kita tidak perlu menjadi seorang analis saham yang luar biasa, namun kita hanya perlu strategi SEDERHANA. Strategi sederhana yang dilakukan dengan disiplin akan memberi hasil yang sangat baik untuk trading dan investasi.
Disadur dari Kultwit tentang Cara Mengendalikan Emosi Dalam Trading Saham oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/25476
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/25476
Sangat di rekomendasikan untuk membaca buku "Smart Traders Not Gamblers"
yang ditulis oleh Ellen May guna belajar lebih lanjut mengenai cara
investasi saham yang baik dan benar.