Dana Darurat, Persiapkan Dari Sekarang!!!

Dana darurat adalah dana yang secara sengaja kita alokasikan terpisah untuk kejadian yang darurat. Contoh kejadian darurat adalah saat kita sakit, kecelakaan, kena PHK dari tempat kerja, dan lain-lain. Karena fungsinya yang urgent itu, dana darurat sebaiknya ditempatkan di produk-produk yang likuid seperti tabungan. Tujuannya agar dapat dengan mudah kita tarik dananya kapanpun dana darurat tersebut kita butuhkan.

Ingat, sifatnya kan darurat dan urgent! Berapa besar sih dana darurat yang harus ditempatkan di produk likuit tersebut? Sesuai kebutuhan. Jangan terlalu kecil/besar. Jangan terlalu kecil karena kalo nanti terjadi hal darurat, dana darurat-nya kurang dari kebutuhan. Jangan terlalu besar karena biasanya produk yang likuid itu returnnya kecil cenderung kalah dari inflasi. Rugi nanti.

Ada yang bilang, kita harus punya produk likuid sebesar persentase dari aset kita. Ada yang menyebutkan 10%, 20%, atau 25%.  Berarti kalo aset kita 1 Milyar, di produk likuid (20%) = 200juta. Sebesar itu di produk dengan return < inflasi. Apakah kita setuju? Banyak yang kurang setuju, dana darurat yang ditempatkan di instrumen yang likuid cukup sesuai dengan kebutuhan. Tergantung jumlah tanggungan dan besarnya gaya hidup (pendapatan/penghasilan). Tiap orang mungkin beda. Untuk yang punya tanggungan 0 : 3x Penghasilan/Pengeluaran, 1-2 : 6x. >=3 : 9 s.d. 12x. Contoh: yang masih single. Jadi belum punya tanggungan. Berarti kebutuhan dana darurat sebesar 3x. Simpel kan? So? apa kita sudah punya dana darurat yang cukup? Ingat, dana darurat harus dengan sengaja kita alokasikan terpisah. Better be prepared. Harus siap dengan segala kemungkinan. Salah satunya dengan memiliki dana darurat yang cukup.

Disadur dari Kultwit tentang Dana Darurat, Persiapkan Dari Sekarang oleh Financial Insight
Twitter account: @FinInsightID
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/25200