Banyak dari kaum muda saat ini yang kadang suka menunda menikah, baik itu karena belum siap secara mental maupun keuangan. Tujuan keuangan suatu rumah tangga tidak berakhir pada saat resepsi pernikahan selesai. Justru awal mulai kehidupan keuangan keluarga dimulai pada saat kita telah melangsungkan momen sakral pernikahan. Dalam penjajakan dengan calon pasangan suami istri ternyata perlu adanya keterbukaan antara pasangan. Terbuka dalam hal keuangan, gaya hidup, kebiasaan menabung,belanja dan berhutang. Apakah kita dan pasangan sama punya kebiasaan menabung dan berinvestasi? Ataukah sebaliknya? Kita dan pasangan sama-sama mempunyai kebiasaan berbelanja konsumtif dan berhutang kartu kredit?
Mulai Menabung dari Sekarang
Tabungan pernikahan sebaiknya disiapkan sejak pertama kali kita memiliki pekerjaan dan gaji tetap. Tidak perlu menunggu ketika kita sudah memiliki pasangan untuk mempersiapkan dana pernikahan. Idealnya, kita mempersiapkan tabungan menikah sejak pertama kali bekerja dan mendapat gaji tetap atau minimal 2 tahun sebelum menikah. Kalau tabungan di bank tidak cukup, kita bisa berinvestasi. Namun, sesuaikan dengan jangka waktu rencana pernikahan kita. Tentukan rencana nikah berapa tahun lagi, berapa anggarannya pada saat ini dan berapa nilainya nanti setelah dihitung dengan inflasi. Jika masih 2 tahun lagi, investasikan di logam mulia. Jika 2-3 tahun lagi, pilih reksadana pendapatan tetap. Lalu, untuk 4-5 tahun pilih reksadana campuran. Nah, jika masih di atas 5 tahun bisa reksadana saham.
Tabungan harus dibuat meskipun kita yakin keluarga akan membiayai pesta pernikahan kita. Soalnya, belum tentu beberapa tahun ke depan keluarga kita masih mampu membiayai. Kita tidak bisa tahu kondisi ke depan. Bisa saja menjelang pernikahan, terjadi musibah yang membuat orang tua tidak bisa membiayai resepsi. Itulah sebabnya tabungan pernikahan ini menjadi sangat penting disiapkan sedini mungkin.
Wajib Survei Biaya Pernikahan
Dalam menyiapkan tabungan pernikahan, jangan sampai kita mengawang-awang alias nggak tahu jumlah pasti dana yang dibutuhkan. Harus dihitung dari sekarang dan survei biaya yang akan dikeluarkan dengan menentukan jumlah undangan atau harga katering per porsinya. Perlu melakukan survei dengan mengunjungi wedding fair atau bertanya kepada teman yang sedang mempersiapkan pernikahan. Survei sangat penting, selain bikin kita tahu vendor yang kasih harga termurah, kita juga bisa mengetahui kenaikan harga per tahunnya. Kita akan tahu besarnya kenaikan harga per tahun dengan survei sehingga bisa memperkirakan harga pasaran saat kita menikah. Misal, harga gedung tahun ini 11 juta, tahun lalu10 juta, kenaikan per tahun1 juta atau 10% pertahun. Maka 5 tahun lagi jadi 16,1juta.
Masalah finansial memang sensitif sekali untuk dibicarakan. Namun, sebelum menikah justru kita harus terbuka satu sama lain. Penghasilan dan pengeluaran
berdua harus tahu besarnya penghasilan plus pengeluaran wajib yang dihabiskan masing-masing bulannya.
Jangan Lakukan Hal-hal ini sebelum menikah
1. Pinjam ke Bank
Memang, kita pasti ingin sekali melangsungkan pernikahan sesuai impian . Tapi jangan sampai keinginan itu membuat kita berhutang. Apalagi berani pinjam uang ke bank atau memakai kartu kredit. Bunga yang harus kita bayar tak sebanding dengan resepsi selama beberapa jam. Bisa-bisa setelah bertahun-tahun menikah kita masih harus menanggung utang biaya resepsi, tuh.
2. Tabungan Bersama
Selama status kita dan si dia masih pacaran, jangan pernah membuka rekening gabungan. Hal ini untuk menghindari masalah jika hubungan kita putus di tengah jalan. Lebih aman jika kita membuka rekening dengan nama sendiri. Yang penting, kita berdua punya tujuan menabung yang sama, yaitu untuk menikah.
Setelah Hari Pernikahan, saat menyiapkan biaya pernikahan, jangan sampai kita dan pasangan tidak menguras semua isi tabungan. Karena itu, pastikan di tabungan kita masih ada dana untuk membayar DP KPR dan dana darurat 6 kali pengeluaran bulanan bersama.
Punya tempat tinggal jadi hal yang sangat penting bagi pasangan yang telah menikah. Jangan sampai selamanya kita menetap di rumah mertua. Buatlah tabungan untuk biaya pembelian atau kredit rumah. Hal ini wajib diutamakan sebelum kita berniat membeli kendaraan pribadi.
Anak, sebelum menyiapkan tabungan untuk anak, kompromikan dulu dengan pasangan tentang jumlah anak yang diinginkan. Setelah itu, atur biayanya berdua. Bukan cuma biaya persalinan saja yang harus disiapkan, melainkan juga biaya sampai si anak lulus kuliah. Karena itu, lakukan survei mengenai biaya sekolah sejak kita memutuskan ingin memiliki anak dan mulailah berinventasi. Setelah memiliki anak, kita bisa menyisihkan dana untuk membayar asuransi jiwa. Hal ini bertujuan menjamin masa depan anak jika istri atau suami meninggal dunia.
Disadur dari Kultwit tentang Perencanaan Keuangan Sebelum Menikah oleh Pandji Harsanto
Twitter account: @pandjiharsanto
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/25201
Twitter account: @pandjiharsanto
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/25201