Ada orang yang tidak mau investasi karena beresiko. Padahal tidak investasi lebih besar resikonya. Apa kita termasuk yang ini? Ada orang yang tidak mau investasi karena mengira perlu dana besar untuk memulainya. Benarkah begitu? Tidak selalu begitu juga. Ada orang yang tidak mau investasi karena menganggap investasi adalah haram (dari sudut pandang agama). Oya? Investasi cerdas tidak hanya asal naruh uang lebih di objek investasi tertentu. Kalau ngawur, bisa berabe urusannya. Berinvestasi tanpa ilmu akan berakibat 2 hal : tujuan investasi tidak tercapai atau bahkan kerugian. Apalagi dengan banyaknya godaan investasi bodong/abal-abal di luar sana yang menawarkan profit selangit, padahal hanya sebuah penipuan investasi yang setiap saat siap cari mangsa. Bisa rugilah kita. Untuk itu, kita perlu berinvestasi secara cerdas. Berikut ini adalah 3 hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi secara cerdas :
1. Menyesuaikan kondisi 'kantong' dan sesuai alokasi dana pribadi/keluarga.
2. Mengarah ke tujuan tertentu. Fokus kemana? Kebutuhan jangka panjang atau dana darurat
3. Tepat pemilihan objek investasinya sesuai kondisi kantong dan juga tujuan
Bagi yang belum memiliki pengalaman berinvestasi, gunakan dana 'nganggur' dulu. Jangan sekali-kali melakukan investasi dari dana pinjaman. Bisa fatal. Tidak perlu memaksakan diri. Jika menuntut alokasi dana, jangan gunakan dana untuk hidup/ operasional. Alokasi dana bulanan dari pendapatan untuk investasi diusahakan minimal 20%. Investasikan, bukan ditabung. Perhatikan yang menyangkut return : cari investasi yang menghasilkan profit diatas 10-12% supaya tak dikalahkan inflasi. Tabungan biasa tak bisa mempertahankan daya beli uang kita. Karena naiknya kecil, dibawah inflasi. Jadi susah jika berharap bisa untung dari tabungan biasa.
Beberapa jenis investasi bisa dimulai dengan dana secukupnya, tanpa utang. Misal : reksadana, emas, bisnis franchise. Emas batangan tidak harus ambil pecahan besar, bisa mulai 1 gram. Tapi kalau inginkan yang besar, bisa ambil cicilan Kepemilikan Logam Mulia (KLM) BRI Syariah. Emas batangan makin besar makin murah per gram-nya. Pecahan yang bisa dipilih karena paling liquid adalah 5, 10 dan 25 gram. Sementara reksadana bisa dimulai dengan Rp500 ribu. Jumpai fund manager di bank-bank dan mintalah bantuan.
Untuk rencana jangka panjang, kita harus cari tahu biaya saat ini, hitung kebutuhan di masa datang dengan tahu asumsi inflasi. Untuk dana darurat, kita perlu ketahanan simpanan biaya hidup untuk 12 bulan. Berjaga-jaga jika terjadi sesuatu atas sumber nafkah. Investasi di sektor keuangan biasanya ada trend tertentu. Misal saham/ reksadana bisa terbang tinggi, saat lain minus.
Lalu, apakah investasi itu haram? Beberapa iya, sebagian besarnya tidak. Bahkan difatwai halal oleh MUI. Selain investasi/ produktifkan harta diajarkan dalam Islam, juga tersedia obligasi syariah, reksadana syariah, index saham syariah. Termasuk yang halal menurut MUI adalah kepemilikan emas secara cicilan dan gadai emas, salah satunya nya tersedia di BRI Syariah.
Disadur dari Kultwit tentang Investasi Cerdas Sesuai Syariah oleh Fakta Pria Dewasa
Twitter account: @FaktaPriaDewasa
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/26590
Twitter account: @FaktaPriaDewasa
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/26590