Bumi berotasi, musim berganti.Tidak hanya alam yang memiliki siklus, namun saham dan bisnis juga ada siklus. 1 tahun ada 12 bulan, ada beberapa siklus juga yang terjadi dalam bursa saham, kadang bullish/naik kadang bearish/down. Siklus harga saham dalam 1 tahun tidak selalu pasti, hanya saja bisa menjadi bahan pertimbangan dan membuat kita lebih waspada. Kita mulai dari bulan Januari. Jika akhir bulan berakhir dengan penurunan harga
saham, biasanya 1 tahun akan terjadi tren turun (bearish), begitu juga jika akhir bulan Januari ditutup dengan kenaikan harga saham maka dalam 1 tahun akan terjadi bullish (tren naik). Ini disebut barometer. Pada bulan Januari juga biasanya terjadi January Effects, biasanya harga saham pada 2 minggu pertama naik. Setelah bulan Januari harga saham naik karena January Effects, Februari biasanya
turun sampai dengan awal Maret, lalu akhir Maret biasanya harga saham naik.
Siklus bursa saham ini telah diteliti dan beberapa kali terjadi, namun
tidak bisa dijadikan patokan, harus tetap gunakan analisis teknikal. Siklus yang terjadi dari November hingga April , biasanya harga saham naik/menguat, sedangkan Mei sampai Oktober biasanya mengarah pada trend turun. Siklus yang terjadi pada bulan September-Oktober biasanya adalah tren paling buruk dari satu tahun perdagangan. Nah yang menarik, pada akhir tahun ada siklus yang disebut “Santa Claus Rally”, dimana harga saham naik mendekati minggu Natal dan Tahun baru. “Santa Claus Rally” terjadi karena pada akhir tahun banyak emiten yang
mengoptimalkan kinerja demi mempercantik laporan keuangan akhir tahun.
Dalam satu tahun ada juga 3 bulan terbaik dan 3 bulan terburuk untuk perdagangan saham. Kira-kira bulan apa saja? Bulan November, Desember, Januari biasanya menjadi tiga bulan terbaik dalam satu tahun siklus perdagangan saham. Ada bawang putih ada bawang merah, ada terbaik pasti ada terburuk! Juli- Oktober biasanya menjadi tren terburuk , Oktober menjadi bulan terburuk dalam siklus 1 tahun. Siklus ini diteliti dengan historis dan beberapa kali terjadi, namun tidak bisa dijadikan patokan, harus tetap gunakan analisis teknikal. Mengapa dibilang tidak bisa jadi patokan/harga mati? Nyatanya bulan Oktober ini bursa saham/IHSG capai level tertinggi. Nah kalau tadi kita sudah bahas tentang siklus harga saham dalam setahun, selanjutnya kita akan bahas misteri angka 7 pada bursa saham.
Th 1907 terjadi setelah gempa bumi San Fransisco hingga menyebabkan harga saham berguguran! What’s next? Tahun 1917 lagi-lagi harga saham dunia runtuh karena terjadi inflasi tinggi akibat World War 1 *lagi-lagi tahun 7*.Masih ada lagi! Tahun 1937 melengkapi misteri angka 7 ketika terjadi bubble properti dan pengetatan kredit, lagi-lagi harga saham ambruk. Tahun 1957 terjadi DOW Triple Top, yang semakin menambah daftar panjang misteri tahun 7, harga saham rontok. Pada Tahun 1987 terjadi resesi yang juga mengakibatkan harga saham berguguran, dan tahun 1997 yang menggoncangkan IHSG waktu itu. Dan terakhir, tahun 2007 terjadi crash akibat krisis Sub-prime Mortgage yang mengakibatkan penurunan tajam hingga 2008. Sekilas nampak bahwa siklus tahun "7" tidak baik, namun beberapa investor yang bisa memanfaatkan moment crash tersebut akan menjadi kaya mendadak ! Hal ini terjadi karena orang memanfaatkan siklus / momen untuk beli saat harga di level terendah dan terjadi recovery cepat. Pada akhirnya, siklus tahun "7" justru menjadi the Lucky Seven bagi investor yang cermat karena krisis adalah kesempatan. Apakah siklus tersebut selalu terjadi? Jangan dijadikan harga mati / patokan.
Anomali/penyimpangan terhadap kebiasaan/ siklus bisa saja terjadi. Tetap objektif dengan analisis teknikal. Nah bagaimana dengan siklus tahun “2” yaitu tahun-tahun yang diakhiri dengan angka 2? Bagaimana pergerakan harga sahamnya? Tahun yang berakhir dengan angka 2 biasa nya harga saham juga turun tajam, kemudian akan terjadi perbaikan sampai dengan 4 tahun ke depan. Tahun1932 setelah turun tajam, harga saham uptrend hingga 1937, 1942 sd 1946, 1962 sampai dengan 1966, 1982 sampai dengan 1987 dan 2002 sampai dengan 2006. Nah bagaimana dengan tahun 2012 ini ya ? Terbukti 2 minggu pertama bulan Januari harga saham naik karena January Effect. Kemudian harga saham turun tajam di bulan Februari-Maret awal 2012 karena banyak Manajer Investasi yang merombak ulang portofolionya. Setelah itu pada bulan Maret pertengahan IHSG mengalami penguatan dan melampaui level psikologis 4000. Siklus bursa saham yang kita pelajari ini diperoleh dari berbagai sumber (silakan google Business Cycle). Siklus bursa saham ini bukan harga mati, namun patut menjadi bahan pertimbangan. Tetap objektif sesuai analisis teknikal.
Disadur dari Kultwit tentang Sukses Investasi Saham Memanfaatkan Siklus Bursa Saham oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/26573
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/26573