-->

Investasi Saham Saat Terjadi Penurunan Pasar

penurunan pasar
Lihat penurunan pasar sebagai sebuah peluang untuk membeli, bukan sebagai momok yang menakutkan. Kondisi pasar yang turun drastis memberi banyak kesempatan pada investor untuk banyak membeli saham pada harga yang menarik. Ketika pasar terjun bebas, sebagaimana yang selalu terjadi dari waktu ke waktu, jangan panik. Petiklah keuntungan sebesar-besarnya. 

PER (Price to earning ratio) berfungsi untuk menunjukkan valuasi saham, bukan bagus / tidaknya sebuah saham. Valuasi digunakan untuk mengukur nilai sebenarnya, yaitu murah atau mahalnya sebuah harga saham. Sebuah saham yang harganya 10.000 bisa jadi lebih murah dari saham yang harganya 5000 karena valuasinya lebih kecil. Dalam membandingkan valuasi sebuah saham, bandingkan dengan valuasi saham-saham lain dalam sektornya. PER hanya digunakan untuk menunjukkan valuasi bukan menunjukkan kesehatan perusahaan. Dalam menilai kesehatan perusahaan kita harus menilik manajemen dan juga kemampuan menghasilkan laba. Salah satu rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan menghasilkan laba adalah EPS. 

EPS atau earnings per share adalah laba bersih sebuah perusahaan setelah dipotong pajak, dan dibagi jumlah saham yang beredar. Sebuah perusahaan yang sehat akan mampu menghasilkan laba bersih secara konsisten dan meningkat. EPS per kuartal dan juga EPS dalam 5 tahun terakhir harus menunjukkan peningkatan / trend naik. Biasanya perusahaan yang bertumbuh / dengan EPS uptrend, memiliki PER yang agak tinggi. Yang terbaik memang mencari perusahaan yang bertumbuh dengan PER terdiskon, namun hal itu cukup sulit. Mengapa? Ibarat kita sedang mencari barang yang sedang ngetrend & bagus, banyak diburu, maka nilainya akan meningkat. Demikian pula ketika kita menjumpai saham-saham bagus yang bertumbuh, biasanya valuasinya juga lebih tinggi. Kapan saatnya saham-saham sehat dan bagus tersebut memiliki valuasi terdiskon ? Yaitu ketika terjadi crash besar.

Crash besar itu sangat jarang terjadi, biasanya terjadi setiap 5-10 tahunan (1998-2005-2008 misalnya).  Karena masa crash sangat jarang terjadi, manfaatkan masa uptrend untuk melakukan growth investing. Selain growth investing, kita juga bisa melakukan positioning trading / trend following pada masa uptrend.

Disadur dari Kultwit tentang Investasi Saham Saat Terjadi Penurunan Pasar oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/26265
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 12:26 AM
image Comments
image 0 Comments

 
Kembali ke atas