-->

Memilih Investasi Emas, Antara Emas Batangan Dan Dinar Emas

Emas Batangan atau Dinar Emas
Seperti yang kita ketahui, emas adalah intrinsik dari dinar. Di peradaban manapun sebelum abad 20, uang adalah 'full bodied money' yaitu yang berupa kepingan emas dan kepingan perak. Sebelum masuk ke opsi memilih investasi emas yang mana, memilih investasi emas batangan atau investasi dinar emas, mari kita ulas dulu fungsi dasar dari dinar supaya ada gambaran sejarahnya. Fungsi asal dinar adalah alat transaksi, untuk jual beli atau dipertukarkan dengan komoditas lain seperti gandum, unta, atau kambing. Maka wajar, saat ini sebagian penggiat dinar tidak mau menyebutnya sebagai alat investasi, melainkan alat transaksi, paling jauh adalah sebagai alat proteksi aset yang kita miliki.

Meski lahir di Madinah, dinar sekarang tidak diaplikasikan di seluruh wilayah Arab Saudi, apalagi di negara-negara Timur Tengah. Negara-negara di Timur Tengah cenderung memakai uang kertas sebagai alat traksaksi. Dinar emas justru memasyarakat di wilayah Asia Tenggara, Afrika Selatan. Namun, Negara-negara di Timur Tengah sekarang mulai bangkit menyimpan emas batangan. Dan  karena muatan historisnya, sebagian muslim memfungsikan dinar emas sebagai bagian dari menjalankan sunnah sekaligus sebagai investasi. Dalam bentuk yang bukan seperti koin (berupa lempeng/batang), emas tetap berfungsi sebagai uang. Jadi diluar unsur ideologis, bentuk dan sejarah, kandungan inti berupa emas fisik itu valuenya universal. Artinya bernilai dimanapun. 

Masuk ke bagian selanjutnya, tentang karakteristik, kelebihan dan kekurangan dari dinar emas maupun emas batangan sebagai objek investasi logam mulia. 
Kelebihan dinar emas :
1. Dinar emas itu single account (dalam satuan 1 dinar). Dimengerti dengan 'bahasa' yang sama dimanapun. 
2. Dinar emas dibuat (dimurnikan, dicetak, disertifikasi, didistribusikan) oleh lembaga resmi negara, yaitu PT. Antam dan Peruri. 
3. Dinar digunakan secara langsung sebagai alat bayar : donasi, zakat, infaq, shadaqah juga gift dalam bentuk mahar. 

Kekurangan dinar emas : 
1. Karena dinar emas satuan terkecil adalah 1, maka harganya (sekarang sekitar 2,1 juta per 1 dinar emas) belum tentu terjangkau bagi sebagian investor. 
2. Untuk besarnya kadar emas atau karan dalam dinar emas adalah 22 Karat (91,75%), dan ini bagi sebagian orang 'kurang mulia' karena persepsi bahwa emas itu harusnya 24 Karat. 
3. Dinar emas tidak diterima di semua toko emas (meskipun beberapa toko juga tidak menerima penjualan atau pembelian batangan juga). Namun, disisi lain dinar emas bisa digadaikan seperti emas lainnya. 

Kelebihan emas batangan :
1. Emas batangan beratnya variatif, bisa disesuaikan dana yang dimiliki investor. 
2. Sama halnya dinar emas, emas batangan juga diproduksi oleh lembaga resmi negara yaitu PT. Antam. Kecuali yang emas batangan lokal. 
3. Emas batangan kadarnya 999.9% atau 24 Karat. Ada juga sebagian kecil yang 999.7%. 
4. Emas batangan diterima (dapat dijual atau dibeli) di banyak toko emas atau agen, juga sebagai objek gadai di bank syaraiah/ pegadaian. 
5. Emas batangan memiliki ciri khusus yaitu nomor seri yang sama antara yang ada di sertifikat dengan yang ada di bentuk fisiknya (kecuali yang ukuran 5 gram kebawah). 

Kekurangan emas batangan : 
1. Emas batangan memiliki kendala tahun cetakan. Artinya, ketika dijual, cetakan lama dihargai Rp1000-2000/gram lebih murah. Sedangkan untuk dinar emas sendiri tidak mengenal tahun pembuatan. Cetakan dinar emas lama dan baru harga jual-belinya sama saja. Artinya adalah, mengacu pada harga jual-beli pada saat transaksi dilakukan. Tahun lama tidak turun harga. 
2. Emas batangan makin kecil pecahannya makin mahal harga per gramnya. makin besar makin murah. Dan emas batangan yang ukuran besar kurang liquid jika dijual di komunitas karena terbatasnya daya beli. yang paling liquid adalah ukuran 5 gram sampai dengan 25gram. 
3. Emas batangan tata-niaganya juga kurang bagus. kalau harga turun, agen penjual/pembeli emas batangan maupun PT. Antam kadang suka stop jualan atau menaikan harga. 

Nah itu tadi adalah kekurangan dan kelebihan dari emas batangan dan dinar emas. Jadi, kita akan memilih berinvestasi emas yang mana? Mari kita lihat beberapa hal berikut ini :
1. Jika mengacu pada kenaikan tahunan, emas batang dan dinar bergerak sama seiring. Jadi valuenya sama sekali tak beda. 
2. Jika dilihat dari segi liquiditas, keduanya juga sama. Bisa dibeli atau dijual di ratusan agen se-Indo dan Luar Negeri. Juga digadai di bank syariah dan pegadaian. 
3. Dari segi metode kepemilikan, emas batang unggul sedikit karena bisa dicicil di institusi resmi. Dinar bisa juga dengan M-Dinar. 
4. Untuk dinar emas unggul sedikit di komunitas dan peluang ditransaksikan tanpa 'mencairkan'. Umroh, haji, donasi, zakat bisa langsung. 

Memang antara emas batangan dan dinar emas tidak memiliki perbedaan yang jauh dan sama-sama memiliki prospek yang baik sebagai alat investasi. Untuk itu, dengan jumlah uang yang cukup, investor bisa mendiversifikasi antara dinar emas dan emas batangan secara seimbang. Tidak ada masalah. Dengan jumlah uang pas-pasan, investor bisa memilih : cicil emas batangan atau ikut menabung di M-Dinar. Lebih dari sekedar pertanyaan "pilih mana", sebaiknya investor pemula fokus ke "berapa uang yang siap di-investasikan" per bulan. Sebab, investasi dinar emas atau emas batangan saat ini sama mudah dan menjanjikannya. Untuk cicilan kepemilikan emas batangan bisa coba ke BRI Syariah terdekat. Untuk M-Dinar bisa dilihat di situs-situs atau agen-agen resmi yang menawarkan transaksi jual beli dinar emas. Demikianlah ulasan tentang bagaimana cara memilih investasi emas antara berinvestasi emas batangan atau berinvestasi dinar emas. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan informasi positif bagi pembaca semua yang ingin memulai investasi emas.

Disadur dari Kultwit tentang Memilih Investasi Emas, Antara Emas Batangan Dan Dinar Emas oleh Salma Dinar
Twitter account: @salma_dinar
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/7513
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 3:24 PM
image Comments
image 0 Comments

 
Kembali ke atas