-->

Pentingnya Perencanaan Keuangan dan Berinvestasi

berinvestasi
Salah satu alasan kenapa sebuah perencanaan keuangan sangatlah penting adalah karena tingkat inflasi. Kita ambil contoh Inflasi pendidikan, dimana peningkatannya sebesar 15% tiap tahunnya, jadi kalau biaya pendidikan saat ini 160 juta, nanti setelah 17 tahun lagi, biaya pendidikan bisa menjadi 1,7 Milyar, wow! Tapi kita tidak perlu khawatir, ada yang namanya reksadana saham, kita bisa mengumpulkan 1,7 Milyar di produk investasi ini. Perbulannya cukup 532 ribu kita sisihkan untuk diinvestasikan ke reksadana saham. Reksadana Saham ini dipilih karena return investasi pertahunnya rata-rata 25%, jauh lebih besar apabila kita bandingkan dengan deposito yang kira-kira hanya sebesar 4,8%. 

Akan tetapi, sebelum kita berinvestasi, harus tahu tujuan finansial kita dulu, jangan ikut-ikutan saja. Bahkan orang yang masih single-pun punya tujuan finansial, untuk dana menikah, dana pensiun misalnya. Ketika tujuan finansial sudah diketahui, maka perlu dikenali profil resiko investor, apakah konservatif, moderat atau agresif. Mengenali profil resiko investor pasangan atau calon pasangan juga harus dilakukan, agar perencanaan keuangan keluarga sejalan. Dokumen awal untuk perencanaan keuangan adalah cash flow bulanan dan neraca yang harus direview setiap 3 bulan sekali. Dalam pembuatan dokumen cash flow, amati pos pengeluaran secara mendetail, apakah ada penyesuaian yang perlu dilakukan. Pos-pos pakaian, aksesoris, hobby, entertainment, cicilan kartu kredit, premi asuransi adalah pos-pos yang bisa di adjust. Pos-pos pengeluaran bisa diturunkan kelasnya, dengan tidak mengurangi fungsi utamanya. Keinginan jangan melebihi kebutuhan dan kebutuhan jangan melebihi kemampuan. Maksimalnya, keinginan adalah sama dengan kebutuhan.

Setelah cash flow dan neraca dibuat, bisa kita tentukan rasio keuangan kita. Antara lain, rasio likuiditas yaitu kas dibandingkan dengan pengeluaran bulanan, mengindikasikan sejauh mana kita bisa survive tanpa penghasilan. Kemudian ada rasio tabungan, yaitu jumlah tabungan dibandingkan dengan besarnya pendapatan kita, minimal 10%, akan tetapi untuk seorang yang masih sendiri (single) bisa sampe 40% loh. Ada juga rasio hutang terhadap aset, rasio ini untuk mengukur kemampuan seseorang dalam membayar hutang-hutangnya. Lalu rasio kemampuan pelunasan hutang, maksimal hutang 30% dari penghasilan pencari nafkah utama, bukan penghasilan gabungan pasanga. Dan ada lagi rasio kebangkrutan adalah total nilai bersih kekayaan dibandingkan dengan aset.

Kita juga perlu melakukan cek arus kas, cek neraca, melunasi hutang konsumtif, mempersiapkan dana darurat, membeli proteksi, investasi sesuai tujuan kita, bikin portofolio. Dana darurat adalah dana cadangan untuk kebutuhan darurat agar tidak mengganggu porsi investasi. Seorang yang masih single membutuhkan dana darurat 6 kali pengeluaran bulanan, seseorang yang sudah menikah dan memiliki 1 anak butuh 9 kali. Sedangkan yang sudah menikah dan memiliki 2 orang anak memerlukan dana darurat sebesar 12 kali. Dana Darurat harus likuid, bisa diakses sewaktu-waktu, jangan di saham atau produk investasi dengan resiko tinggi. Contoh penempatan dana darurat, 50% di tabungan ber-ATM, deposito 25%, logam mulia 25%.

Dalam perjalanan investasi, jika terjadi resiko, asuransi akan menjamin keberlangsungan investasi. Asuransi Term Life, Whole Life dan Endowment adalah asuransi tradisional, selain itu ada asuransi unitlink. Asuransi unitlink adalah produk gabungan proteksi dan investasi. Kritislah dalam membeli asuransi, jangan mudah percaya omongan, baca proposal, banyak tanya, jangan kuatir dianggap bodoh. Manfaat asuransi dikenal dengan Uang Pertanggungan(UP), cara menghitung UP ada dua  cara, yaitu dengan cara Human Life Value dan Basic Income Value. Pastikan UP memenuhi kebutuhan finansial hingga tanggungan bisa mencari nafkah sendiri. Dalam membeli asuransi, cerewetlah dalam hal premi, manfaat dan klaim, harus sejelas-jelasnya.

Mengapa kita harus berinvestasi? Penghasilan tetap, pengeluaran bertambah, adanya inflasi. Mengapa harus investasi? menabung saja tidak cukup, bunga tabungan lebih kecil daripada inflasi. Investasi bisa di produk reksadana, sebuah wadah penghimpun dana yang dikelola Manajer Investasi. Jenis-jenis reksadana, ada reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham. Investasi di reksadana bisa mulai dari 100 ribu, sebelum mulai investasi kita harus punya tujuan finansial dulu. Bagaimana memilih reksadana? Lihat prospektusnya, fund fact sheetnya, historinya, Asset Under Management/AUM-nya dan kestabilannya.

Jangan menunggu kondisi kehidupan berubah secara signifikan untuk mulai menyusun tujuan keuangan. Penundaan selama 1 tahun perencanaan, berakibat uang yang diperlukan 30% lebih besar dibanding kita memulainya hari ini. ROI Investasi berkisar antara 15% hingga 25% sementara tabungan hanya 2% (belum termasuk pajak dan biaya admin). Tentukan tujuan keuangan, cari info produk investasi yang sesuai, disiplin investasi. Enjoy the process. Nothing is instant.

Disadur dari Kultwit tentang Pentingnya Perencanaan Keuangan dan Berinvestasi oleh Pika
Twitter account: @floressya
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/25625
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 9:34 PM
image Comments
image 0 Comments

 
Kembali ke atas