-->

Tips Investasi Saham Dan Komoditas Dari Michael Marcus Dan Jesse Livermore


Michael Marcus
Michael Marcus
Michael Marcus adalah seorang legenda trader komoditi lulusan psikologi, Universitas Clark  tahun 1969, Amerika Serikat. Apa kiprahnya dalam dunia trading? Michael Marcus memulai trading sejak tahun 1972, ia menabung hingga US$ 700 untuk sebuah kontrak futures dan berkembang menjadi US$ 64 ribu dalam setahun! Michael Marcus dikenal karena prestasinya, berhasil melipatgandakan US$ 30 ribu menjadi US$ 80 juta dalam waktu kurang dari 20 tahun. Michael Marcus memiliki 10 rumah mewah di berbagai belahan dunia. Hebat bukan? Mau mengikuti jejaknya untuk sukses trading?

Kisah sukses trading lain datang dari legenda trader saham yang berasal dari karyawan biasa dan akhirnya menjadi kaya raya. Siapa dia ? Dia adalah Jesse Livermore seorang trader saham legendaris di abad 20 awal, sekitar tahun 1900-1930an. Jesse Livermore melakukan aktivitas trading dengan menggunakan tape reading. Tape reading pada masa itu merupakan platform charting secanggih sekarang. Livermore mempunyai peraturan tersendiri ketika melakukan aktivitas beli jual saham *trading rules* yang sangat menarik. Apa itu ? berikut ini beberapa trading rules Jesse Livermore yang layak kita contoh : 

Jesse Livermore
Jesse Livermore
Tips trading rules pertama yang Jesse Livermore katakan adalah : jangan trading terus menerus sepanjang tahun. Lakukan transaksi hanya jika trend mendukung. Simple tapi penting. Kita harus menahan diri untuk tidak membeli ketika trend tidak mendukung. Kelihatannya sepele dan tidak penting. Tapi banyak lho trader yang ketagihan "addicted" harus trading meski tidak ada potensi!! Livermore juga menekankan supaya kita membeli / memperhatikan saham-saham unggulan yang ada di sektornya. Jadi kita tidak perlu mengamati semua jenis saham (400 saham) yang ada di BEI. Cukup amati beberapa yang unggul di sektornya.

Berikut beberapa saham unggulan berdasarkan sektornya :
- Saham sektor perbankan : PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. (BBRI), PT. Bank Mandiri Persero Tbk. (BMRI), PT. Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN),
- Saham sektor agrikultur : PT. Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT. Sampoerna Agro Tbk. (SGRO), PT. London Sumatera Tbk. (LSIP), PT. BW Plantation Tbk. (BWPT) dan PT. Bisi Internasional Tbk. (BISI),
- Saham sektor properti : PT. Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI), PT. Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT. Summarecon Agung Tbk. (SMRA), PT. Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), PT. Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA),
dan banyak lagi sektor lainnya, cukup perhatikan saham-saham yang unggul di bidangnya.

Tips trading saham dari Jesse Livermore yang kedua adalah : lakukan buy ketika terjadi new high atau harga melampaui level tertinggi . Umumnya, beberapa trader suka strategi buy low sell high (beli ketika harga turun dan jual ketika naik), itu bagus juga. Namun beberapa trader (seperti Jesse Livermore) suka membeli di harga tinggi dan jual lebih tinggi lagi! Strategi buy high sell higher berarti kita sedang membeli confidence dari market. Namun harus hati-hati terhadap false breakout.  Mana yang lebih baik, strategi “beli murah / menawar” atau strategi “buy high / beli saat break out”? Sebenarnya keduanya sama baiknya. Asal trader yang melakukannya disiplin dan mau menjalankan strategi trading yang di pilih dengan konsisten. Kalau kita sudah memilih strategi trading saham buy low sell high ya jangan tercampur-campur dengan buy high sell higher, demikian pula sebaliknya. 

Antara Michael Marcus dan Jesse Livermore, keduanya memiliki strategi trading yang sama. Yaitu strategi trading sederhana, namun dilakukan secara konsisten. Bagaimana sistem trading kita ? apakah kita sudah memilih sistem trading yang sederhana dan secara konsisten kita jalankan?

Meskipun keduanya sukses dalam dunia trading, ternyata antara Jesse Livermore dan Michael Marcus sama-sama memiliki kisah tragis dalam kehidupannya. Jesse Livermore dan Michael Marcus tidak bahagia dengan kehidupan rumah tangganya. Seperti pepatah katakan "tak ada gading yang tak retak". Marcus ditinggalkan istrinya karena lebih cinta profesinya. Sedangkan Livermore bunuh diri karena kehidupannya tidak seimbang. Weleh-weleh.. lalu bagaimana? Sebenarnya ini bukan masalah profesi, tapi bagaimana kita mengatur prioritas dan harmoni dalam hidup. Tujuan dari trading / investasi adalah untuk mencapai kesejahteraan / financial freedom. Semua itu untuk siapa kalau bukan untuk orang-orang yang kita sayangi? Jangan sampai prioritas menjadi terbalik, tempatkan keluarga di atas profesi dan passion kita dalam berkarya. Investasi yang sehat diawali dari niat yang sehat dan hasilnya dapat kita gunakan dengan bijaksana.

Disadur dari Kultwit tentang Tips Trading Jesse Livermore dan Michael Marcus oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/27796
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 9:29 AM
image Comments
image 0 Comments

 
Kembali ke atas