Indikator analisa teknikal adalah formula matematis untuk membantu pengambilan keputusan dalam trading. Indikator memberikan info tentang trend, volume transaksi, dan membantu trader menemukan sinyal beli dan jual saham. Saat ini banyak sekali indikator yang dipakai oleh para trader, bahkan setiap saat ada saja indikator baru / varian dari indikator yang sudah ada.
Jenis Indikator Analisis Teknikal
Indikator dalam analisa teknikal ada 2 kategori yaitu Lagging Indicator dan Leading Indicator. Perbedaan kedua indikator tersebut terletak pada kecepatan indikator tersebut memberikan sinyal beli atau jual. Umumnya indikator yang bersifat untuk mengukur trend adalah tipe Lagging Indicator. Contoh Lagging indicator untuk mengukur trend adalah BolingerBand, Parabolic SAR, Moving Average, dan variannya seperti GMMA. Contoh Lagging Indicator lainnya adalah MACD, Ichimoku Kinko Hyo, Heiken Ashi, TRIX dan Zigzag. Contoh Lagging indicator adalah beberapa indikator lainnya misalnya Alligator, Fractals.
Ciri-ciri dari lagginng indicator antara lain : terlambat memberikan sinyal dibandingkan indikator lain. Indikator lagging sangat baik digunakan apabila harga bergerak dalam trend yang relatif panjang. Oleh karena itu, lagging indikator ini sering disebut “Trend Following Indicator”. Kita perlu berhati-hati jika menggunakan lagging indicator dalam pasar yang relatif flat karena hasilnya akan semakin terlambat! Meskipun sering mengalami ketinggalan dalam membuka posisi, lagging indicator mampu mengurangi resiko jika terjadi bull trap atau bear trap.
Indikator analisis teknikal lainnya yaitu leading indicator. Leading indicator bisa cepat memprediksi pergerakan harga , umunya digunakan untuk mengukur apakah overbrought atau over sold. Asumsi leading indicator adalah harga yg sudah overbrought atau oversold akan berbalik arah. Jika lagging indicator memberikan sinyal setelah 4-5 bar candle, maka leading indictaor hanya membutuhkan 1-2 bar candle saja. Pada leading indicator, kemungkinan terjebak pada bull trap atau bear trap lebih besar. Kita juga perlu berhati-hati dalam menggunakan indikator analisis teknikal ini. Leading indicator cocok digunakan pada pasar yang mempunyai trend sideways ! Umumnya semua yang bertipe oscilator merupakan leading indicator, contohnya : Stochastic, ATR, RSI, CCI, W%R. Indikator yang berkaitan dengan volume sperti MFI, OBV, A/D juga termasuk leading indicator.
Intinya jika pasar memiliki trend yang kuat, Lagging indicator lebih cocok digunakan. Dan Leading Indicator lebh cocok dugunakan di pasar yang sedang sideways, karena mengindikasikan sinyal jual atau beli.
Disadur dari Kultwit tentang Indikator Analisis Teknikal oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/41550
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/41550