Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang menginvestasikan dana/modal nasabah pada efek ekuitas (saham) dan efek utang (obligasi dan deposito) yang komposisinya bukan termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, maupun reksadana pasar uang.
Yang membedakan antara reksadana campuran dan jenis reksadana lainnya adalah tingkat fleksibilitas dalam mengatur alokasi penempanan dana dan pemilihan protofolionya. Sedangkan untuk jenis reksadana lainnya, memiliki keterbatasan spesifik yang tidak boleh dilanggar dalam pengalokasian dana yang dikelola. Contohnya adalah reksadana pendapatan tetap. Reksadana pendapatan tetap, pengalokasian dana pada obligasi tidak boleh kurang dari 80%. Intinya adalah, dalam rekadana campuran, untuk penempatan dana bisa di tempatkan di saham, surat utang (obligasi), deposito, dan instrumen investasi lainnya secara bebas dan jumlah/komposisinya bisa disesuaikan tidak musti dipatok berapa persen.
Yang membedakan antara reksadana campuran dan jenis reksadana lainnya adalah tingkat fleksibilitas dalam mengatur alokasi penempanan dana dan pemilihan protofolionya. Sedangkan untuk jenis reksadana lainnya, memiliki keterbatasan spesifik yang tidak boleh dilanggar dalam pengalokasian dana yang dikelola. Contohnya adalah reksadana pendapatan tetap. Reksadana pendapatan tetap, pengalokasian dana pada obligasi tidak boleh kurang dari 80%. Intinya adalah, dalam rekadana campuran, untuk penempatan dana bisa di tempatkan di saham, surat utang (obligasi), deposito, dan instrumen investasi lainnya secara bebas dan jumlah/komposisinya bisa disesuaikan tidak musti dipatok berapa persen.
Pengalokasian dana pada reksa dana campuran bisa sangat bervariasi. Informasi ini bisa kita dapatkan dari setiap manajer investasi yang memang berkewajiban untuk memberikan gambaran mengenai kebijakan investasi reksadana campuran yang mereka terbitkan. Contoh : berapa porsi minimal dan berapa porsi maksimal untuk pengalokasian dana di efek ekuitas, surat utang, dan pasar uang. Dalam reksadana campuran, Manajer Investasi dapat dengan leluasa untuk mengelola dana nasabahnya. Bisa dengan leluasa menentukan kapan waktu menjual reksadana, kapan waktu membeli reksadana dan menata ulang komposisi pengalokasian dananya. Dengan syarat, apabila semua itu masih sesuai dengan kebijakan investasi yang telah ditentukan dalam prospektus reksadana.
Lalu, apa keuntungan membeli reksadana campuran? Membeli reksadana campuran artinya kita sebagai investor mendapat kesempatan untuk memperoleh imbal hasil dari berbagai macam instrumen investasi. Dan juga, keuntungan yang diperoleh bisa lebih besar dibandingkan dengan reksadana pendapatan tetap ataupun reksadana pasar uang, bahkan bisa juga hampir sama dengan imbal hasil yang diperoleh dari membeli reksadana saham, namun resikonya tidak sebesar reksadana saham. Oleh karena itu, reksadana campuran bisa kita pilih sebagai alternatif lain selain reksadana saham.
Namun, kitapun harus tetap teliti dalam memilih produk reksadana campuran. Sebaiknya kita pilih produk reksadana campuran yang punya komposisi portofolio (pengalokasian dana) yang paling sesuai dengan kebutuhan investasi dan profil resiko kita. Sebab, produk reksadana campuran yang saat ini kebanyakan beredar punya komposisi portofolio yang sangat bervariasi. Dan tentunya antara produk reksadana campuran yang satu dengan produk reksadana campuran yang lainnya bisa sangat berbeda. Contoh : apabila ada salah satu reksadana campuran yang menempatkan 50% dana pada instrumen saham, sedangkan reksadana campuran lainnya menempatkan dana di instrumen saham hanya sebesar 25% saja, sudah tentu kedua reksadana campuran tersebut akan memberikan keuntungan yang berbeda pula. Dan apabila kita sudah memahami karakteristik sebuah produk reksadana, kita sebaiknya tidak memilih reksadana campuran hanya terbatas pada hasil/keuntungan yang ditawarkan saja.
Sumber : kontan.co.id