-->

Cara Memilih Manajer Investasi Berdasarkan Proses Investasinya

Cara Memilih Manajer Investasi Berdasarkan Proses Investasinya - Jika selama ini, ulasan tentang cara memilih manajer investasi umumnya hanya berdasar pada faktor-faktor seperti besarnya nilai AUM (Assets Under Management atau dana kelolaan), peringkat manajer investasi di sektornya, jenis investasi yang ditawarkan, strategi investasi yang digunakan, dan kinerja manajer investasi tersebut secara historis. Sangat baik jika dalam memilih manajer investasi yang akan kita percaya untuk mengelola dana kita, juga melibatkan pemahaman atas proses investasi yang dilakukan  oleh manajer investasi, bukan hanya berdasarkan beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Karena seorang/perusahaan manajer investasi memiliki kewajiban fiduciary duty yang artinya, manajer investasi dalam mengemban kepercayaan yang diberikan oleh nasabah untuk mengelola dana dengan tujuan memberikan imbal hasil yang tentunya diharapkan dapat melebihi tolak ukur dengan tingkat resiko terukur serta dapat diterima,

Proses investasi yang dimaksud disini mencakup filosofi investasi (nilai-nilai dasar manajer investasi, misal bisa menemukan efek/saham berkualitas di harga wajar, bukan semata-mata hanya membeli efek yang murah), mekanisme dan cara dalam pemilihan efek, alur proses pembentukan portofolio, pembagian tugas antar anggota tim investasi (portfolio manager, dealer, analis), hingga pada mekanisme pengawasan dan evaluasi kinerja serta kepatuhan/compliance dan manajemen risiko. Secara umum, proses investasi berawal dari falsafah investasi (investment philosophy), yaitu nilai-nilai yang memang telah menjadi pedoman manajer investasi dalam mengelola portofolio.

Falsafah Dasar Dalam Investasi


Secara umum falsafah dalam investasi mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
- Gaya dalam pengelolaan investasi (aktif atau pasif)
- Pemilihan efek yang nantinya akan dikumpulkan ke dalam keranjang efek (investment universe). Investment universe ini adalah kumpulan efek-efek yang terpilih untuk dimasukkan menjadi aset dasar (underlying assets) portofolio.
- Mekanisme yang dipakai dalampengawasan dan pemantauan investasi sesuai prinsip-prinsip kepatuhan dan manajemen risiko

Lalu, berdasarkan falsafah investasi tersebut, maka manajer investasi kemudian akan merumuskan proses investasi yang akan dilakukan. Dan idealnya karena proses investasi adalah suatu siklus, maka dalam proses tersebut secara umum meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
manajer investasi
Gambar oleh : portalreksadana.com
Terkait dengan semua proses investasinya, maka manajer investasi juga perlu merumuskan pembagian peran dan tugas masing-masing anggotanya, manajemen risiko serta kepatuhan untuk memastikan adanya fungsi pelaksana dan pengawas/pengkaji (maker and checker). Mekanisme maker and checker ini sangat penting untuk memperkecil kemungkinan terjadinya sebuah pelanggaran, baik pelanggaran atas arahan atau batasan investasi setiap portofolio, maupun pelanggaran atas prinsip-prinsip kepatuhan dan manajemen risiko. Kalaupun terjadi sebuah pelanggaran atau masalah, dengan adanya mekanisme maker and checker ini memungkinkan masalah atau pelanggaran tersebut dapat segera diidentifikasikan dan diselesaikan. Sehingga dapat dipastikan bahwa manajer investasi melaksanakan fiduciary duty-nya sehingga kepentingan investor terjaga.

Dari segi infrastruktur, sekarang telah ada berbagai sistem mana seluruh rangkaian kegiatan dalam proses investasi dapat dilakukan dan didokumentasikan. Mulai dari pembentukan model portofolio, perintah jual/beli efek, alokasi efek ke masing-masing portofolio, sampai penyelesaian transaksi efek (settlements) dengan pialang efek dan mekanisme pengecekan oleh departemen kepatuhan/compliance. Dengan adanya sistim yang menunjang straight-through processing ini, maka seluruh rangkaian kegiatan memiliki rekam jejak sehingga memudahkan proses audit.
 
Nah, dengan memahami proses investasi yang dilakukan oleh manajer investasi, kita bisa mendapatkan gambaran mengenai bagaimana manajer investasi bekerja (termasuk dalam hal ini mematuhi regulasi atau prinsip-prinsip kepatuhan yang ada). Dengan memahami proses investasi juga memungkinkan kitan untuk dapat memisahkan antara elemen skill (keahlian mengelola portofolio) dan faktor keberuntungan (luck). Meskipun pada kenyataannya kedua elemen tersebut memang sangat berperan dalam keberhasilan pengelolaan portofolio, namun manajer investasi yang memiliki proses investasi yang kongkrit dan terstruktur sesungguhnya cukup mumpuni untuk menghasilkan kinerja yang konsisten, bukan hanya karena mengandalkan faktor keberuntungan saja. Dengan kata lain, proses investasi yang jelas dan terstruktur membantu pencapaian imbal hasil investasi yang lebih bertitik berat pada skill. 

Untuk bisa paham secara rinci tentang proses investasi, memang menjadi tantangan besar bagi kita, apalagi jika ini harus dilakukan oleh investor perorangan atau ritel, hal ini terkait akan akses ke informasi mengenai proses investasi yang dimiliki manajer investasi. Karena umumnya prospektus, brosur atau fund fact sheet reksa dana/manajer investasi memang tidak menerangkan atau membahas proses investasi secara mendetil, maka kita sangat disarankan untuk melakukan dialog dulu dengan pihak manajer investasi untuk menelaah proses investasi yang dimiliki oleh sang manajer investasi. Sebenarnya, manajer investasi yang handal pasti mampu dan bersedia menjelaskan proses investasinya kepada investor atau calon investornya. Keterbukaan dan akses terhadap informasi ini merupakan bagian dari proses edukasi publik yang merupakan sebuah tugas dan tanggung jawab manajer investasi demi memajukan industri reksa dana. Oleh karena itu, kita sebagai nasabah atau calon nasabah jangan segan untuk bertanya kepada manajer investasi. Selain berguna untuk menggali ilmu, juga agar keputusan investasi yang kita buat memiliki dasar yang kuat. 

Sumber : PortalReksadana
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 12:33 PM
image Comments
image 0 Comments

 
Kembali ke atas