-->

Berita Yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Pasar

berita trading forex
Dalam setiap berita ekonomi penting, banyak jenis-jenis berita yang berdampak besar terhadap pergerakan harga pasar. Kita bisa lihat di www.forexfactory.com, setiap harinya akan ada laporan jenis-jenis berita memberikan dampak besar, biasanya ditandai warna merah. Berikut ini adalah jenis-jenis berita yang berdampak besar terhadap pergerakan harga pasar dalam forex trading atau sering disebut sebagai news high impact berdasarkan rincian data yang disuguhkan dalam berita tersebut. Dan berita-berita ini perlu untuk kita waspadai dampaknya terhadap pergerakan harga, sehingga kita bisa mempersiapkan strategi sebelum kita open position dalam trading.

1) Business Inventories, adalah berita yang menginformasikan tentang angka persediaan barang yang telah diproduksi namun belum terjual. Business Inventories merupakan salah 1 komponen dalam perhitungan GDP dan dapat memberikan petunjuk penting mengenai arah perekonomian.

2) Consumer Price Index (CPI). Berita yang menginformasikan data yang mengukur rata-rata perubahan harga yang dibayarkan oleh konsumen (dalam rata-rata). Perubahan harga tersebut untuk berbagai barang dan jasa tertentu (lebih kurang 200 macam kategori). CPI merupakan indikator inflasi yang paling umum digunakan dan dianggap juga sebagai indikator keefektifan kebijakan pemerintah. Naiknya CPI mengindikasikan naiknya tingkat inflasi yang akan mnyebabkan turunnya harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga. Para analis biasanya lebih fokus pada Core (Inti) CPI, karena dinilai lebih akurat dalam mengukur tingkat inflasi.

3) Consumer Confidence. Berita dengan rincian data yang mengukur tingkat optimisme konsumen terhadap performa perekonomian. Pada umumnya, Consumer Confidence akan tinggi jika tingkat pengangguran rendah dan GDP tinggi. Data Consumer Confidence (perubahan) per bulan ini dianggap tidak berdampak signifikan pada tren pasar secara keseluruhan.

4) Gross Domestic Product (GDP). GDP mengukur nilai market barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara tanpa mempertimbangkan kebangsaan perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh pemerintah dan total bersih ekspor. GDP dirilis per kuarter atau 3 bulan sekali, angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis: 1. advanced – rilis pertama. 2. preliminary – revisi pertama dan 3. final – revisi kedua dan terakhir.  Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.

5) Housing Starts and Building Permits. Housing starts adalah data bulanan yang menghitung jumlah pembangunan unit perumahan baru /bulannya. Sebagian besar data Housing Starts dikumpulkan dari jumlah aplikasi dan ijin (permits) untuk pembangunan rumah. Pentingnya data ini terletak pada kemampuannya untuk memicu perubahan kondisi perekonomian, memprediksi perubahan tingkat pertumbuhan. Turunnya jumlah unit perumahan baru dapat memperlambat perekonomian dan mendorong ke arah resesi. Sebaliknya, peningkatan pada jumlah unit perumahan baru mengindikasikan tumbuhnya perekonomian. Peningkatan bulanan yang melebihi perkiraan diartikan sebagai indikasi naiknya tekanan inflasi.

6) Industrial Production. adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan dan perusahaan pelayanan publik. Komponen terbesar dari data Industrial Production, dapat diprediksi secara akurat dari total jam kerja dari laporan ketenagakerjaan. Salah satu kelemahan data ini adalah dimasukkannya komponen tingkat produksi pelayanan publik yang bisa dpengaruhi oleh perubahan perubahan cuaca. Peningkatan yang melebihi perkiraan pada indikator ini diartikan sebagai naiknya tingkat inflasi, yang pada gilirannya nanti akan menyebabkan turunnya harga-harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga.

7) Non-farm Payrolls (NFP). Jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time. Juga tenaga kerja yang mendapat upah/gaji resmi dari lebih dari 500 perusahaan swasta maupun publik. NFP ini mencerminkan kondisi sektor komersil dan industri. Semakin tinggi nilainya mengindikasikan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi.

8) Producer Price Index (PPI) Adalah sekumpulan indeks yang menghitung tingkat perubahan harga jual barang dan jasa pada periode waktu tertentu. PPI dihitung berdasarkan tiga area produksi : industri, komoditi, dan produksi barang setengah jadi. Singkatnya, PPI mengukur tingkat perubahan harga dari perspektif penjual. tapi tidak sebagus CPI dalam mengindikasi tekanan inflasi. Tapi karena memasukkan komponen barang-barang yang sedang dalam proses produksi, PPI seringkali dapat sekaligus memperkirakan CPI.

9) Retail Sales adalah Data yang menghitung total penerimaan toko-toko ritel, tanpa memasukkan komponen pengeluaran untuk sektor jasa. Data bulanan ini menunjukkan persentase perubahan dari data bulan sebelumnya. Angka negatif menunjukkan jumlah penjualan menurun dari penjualan bulan sebelumnya. Revisi dari data yang sudah dirilis dapat menyebabkan fluktuasi harga yang cukup signifikan.

10) Trade Balance adalah selisih bersih dari nilai ekspor dan impor barang dan jasa suatu negara dalam suatu periode tertentu.  Angka positif menunjukkan surplus (ekspor melebihi impor), negatif menunjukkan defisit (impor melebihi ekspor).

11) Unemployment Rate adalah persentase jumlah pencari kerja dibandingkan jumlah penduduk. Meski merupakan data yang sangat umum dikenal, Unemployment Rate relatif kurang penting bagi market karena dianggap kurang akurat. Dan Unemployment Rate seringkali terlambat dalam memberikan sinyal perubahan tren perekonomian. 

Disadur dari Kultwit tentang Berita Yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Pasar oleh Suster Trading
Twitter account: @SusterTrading
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/24531
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 1:12 AM
image Comments
image 0 Comments

 
Kembali ke atas