Tahukah kita bahwa investor emas dan properti adalah jenis investor yang memiliki kesamaan? Bisa dilihat secara umum, investor emas dan properti berorientasi jangka panjang dan menghindari spekulasi. Investor yang memiliki dasar sebagai seorang investor emas dan properti juga sama : tujuannya kepemilikan, sebagai pelindung nilai aset atau jadi cadangan aset yang dimilikinya. Investasi emas dan properti pasif juga memberikan return yang relatif sama, 10-15% untuk properti dan 15-25% untuk emas.
Investasi emas dan properti adalah investasi pasif berbasis aset yang riil dan berada dalam penguasaan penuh pemiliknya. Karena ‘kedekatan’ dan berbagai persamaan karakter investasi ini, investor emas biasanya juga (berminat) untuk berinvestasi di bidang properti, betul? Kalau untuk diproduktifkan, keduanya pun sama baiknya tapi dengan langkah yang sangat berbeda. Misal, emas produktif jika diperjual belikan, digadaikan atau dijual untuk re-invest di objek lain. Sementara properti produktif jika disewakan (tanah/bangunan), dijual-belikan, dibangun untuk kontrakan, dianggunkan untuk re-invest. Properti juga produktif jika kita jadikan kebun diatasnya, tambak, atau dijual ketika optimal lalu kita investasi di objek lain.
Investasi emas dan properti adalah investasi pasif berbasis aset yang riil dan berada dalam penguasaan penuh pemiliknya. Karena ‘kedekatan’ dan berbagai persamaan karakter investasi ini, investor emas biasanya juga (berminat) untuk berinvestasi di bidang properti, betul? Kalau untuk diproduktifkan, keduanya pun sama baiknya tapi dengan langkah yang sangat berbeda. Misal, emas produktif jika diperjual belikan, digadaikan atau dijual untuk re-invest di objek lain. Sementara properti produktif jika disewakan (tanah/bangunan), dijual-belikan, dibangun untuk kontrakan, dianggunkan untuk re-invest. Properti juga produktif jika kita jadikan kebun diatasnya, tambak, atau dijual ketika optimal lalu kita investasi di objek lain.
Nah karena 'setipe', properti dan emas bisa dikombinasikan, dengan berbagai pilihan kombinasi. Jika aset berupa properti yang kita miliki sudah ber-KPR, emas bisa digunakan untuk mempercepat pelunasan KPR. Dengan cara alokasi dana tambahan di tengah periode menjadi emas. Misal, cicil 2 juta selama 15 tahun. Di tahun ke 4 ada modal besar, tidak usah restrukturisasi KPR supaya bisa bayar lebih kecil. Belikan emas. Atau misal lagi, pendapatan kita naik 2x lipat. Harusnya jumlah yang disisihkan untuk menabung menjadi lebih besar juga kan, ini bisa kita gunakan untuk menabung emas, bukan menabung uang. Tapi syaratnya kita harus disiplin. Dua cara tersebut itu, memanfaatkan kenaikan harga emas, kemudian emas dijual/dilepas di tahun tertentu. Dan dana segar yang kita dapatkan dari penjualan emas, dapat digunakan untuk pelunasan KPR.
Mengapa emas bisa digunakan untuk penghancur hutang? Karena kenaikan harga emas lebih tinggi jika dibandingkan kenaikan harga dan juga margin hutang, termasuk KPR. Jika belum mulai KPR beda lagi langkahnya, misal kita punya dana 50% dari nilai rumah. Kita bisa gunakan dana yang ada untuk DP sebesar 30%. Dan yang 20% kita belikan emas untuk ditabung. Lalu selanjutnya sama seperti cara sebelumnya, setelah harga emas naik, emas dilepas di tahun tertentu, pelunasi hutangnya menjadi lebih cepat bukan. Tapi cara pelunasan hutang saat kita belum mulai KPR bisa berjalan jika kita dari awal punya uang cukup besar. Nah ada yang lebih sederhana dari itu. Kita bisa membeli rumah asri seharga 245 juta hanya dengan dana 200 juta. Atau jika DP 40 juta kita cukup mempersiapkan dana 36 juta. Solusinya adalah dengan melakukan bridging menabung emas secara rutin untuk kepemilikan properti, emas dikonversi ke properti pada periode berjalan menabung emas. Contoh, kita gunakan harga rumah 200 juta, dengan kenaikan 10%, 3 tahun lagi harganya akan menjadi 266 juta. Mari hitung emas nya. Harga emas saat ini misal 350 ribu per gram, kurang lebih totalnya adalah 170 juta. Berapa nilai emas kita 3 tahun lagi? 272 jt. Bener yah? ini dengan hitungan rate kenaikan harga emas hanya sebesar 20% saja (rate moderat). Dari cara diatas, bisa terlihat dengan cara menabung emas senilai 170 juta saat ini, kita bisa mendapatkan rumah senilai 200 Juta.
Lalu bagaimana cara memulainya? Biar tidak beresiko, menabung emas 60 gram per 6 bulan. Dalam 36 bulan terkumpul 360 gram. Setiap 6 bulan, konversikan emas ke cicilan rumah. Jadi tiap 6 bulan tertutup pelan-pelan KPR nya. Namun yang namanya resiko tetap ada, tapi bisa kita siasati. Dan resikonya apabila kita menerapkan strategi ini adalah : setiap kali kita melakukan akad menabung emas, untuk periode 6 bulan berikutnya dipastikan harga emas akan naik. Solusinya kita harus meningkatkan lagi secara berkala jumlah tabungan kita. Resiko lain adalah, kita benar-benar harus disiplin. Ini mah bukan resiko kali, anggap perjuangan memenuhi kebutuhan primer keluarga. Solusi lain adalah menabung emas untuk DP KPR saja, jadi setelah 6 bulan lanjutkan KPR nya.Yang penting rumah kekunci di harga awal. Kenapa kita perlu kunci, karena perumahan di area yang pesat, harga bisa naik 5% per 4 bulan masbro, bisa-bisa kita gak kuat kalau strategi yang kita terapkan salah. Langkah diatas perlu kesediaan dari pengembang dan institusi perantara untuk menjadikan emas sebagai alat kepemilikan properti. Karena tujuan dari kombinasi investasi properti dan emas ini adalah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat supaya bisa miliki rumah dengan cara yang tepat.
Disadur dari Kultwit tentang Cara Kombinasi Investasi Emas Dan Properti oleh Endy Kurniawan
Twitter account: @endykurniawan
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/13508
Twitter account: @endykurniawan
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/13508