Courtesy : Suster Trading |
“Money management itu penting” mungkin kita sudah sering dengar "petuah-petuah" dari para senior trader. Tetapi sudah sejauh mana kita menerapkan Money Management ? Meskipun money management adalah topik yang simple dan sering kita dengar,
tapi masih sering juga kita ketemu trader yang mengeluh karena loss besar. Bahkan, kita sering masuk ke pasar dengan strategi yang benar dan menghasilkan profit, tapi keluar dengan posisi loss. Diluar dari skill si trader dalam menganalisa market, ternyata sisi psikologi merekalah yang sebenarnya menyebabkan mereka Loss. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Apakah pasar itu sangat sulit untuk dimengerti? Atau apa sebenarnya kesalahan simple yang bikin kita loss ? Kebanyakan trader mengalami keugian yang besar karena tidak mengerti apa itu yang dinamakan risk and reward. Artinya, kita harus mengerti dulu berapa jumlah kerugian yang akan kita hadapi untuk mendapatkan suatu keuntungan.
Pentingnya Manajemen Keuangan Dalam Trading
Tanpa pengetahuan mengenai manajemen resiko, kita seringkali menemukan trader yang terlalu lama menahan posisi floating loss. Tapi pas posisi floating profit, buru-buru untak close position. Hasilnya, posisi
awal yang seharusnya profit berakhir tragis dalam keadaan rugi. Lalu kalau begitu keadaannya kita harus ngapain ? Sebelum kita melakukan open position, kita harus memperhitungkan dengan cermat berapa jumlah kerugian yang akan kita tentukan, dan juga berapa profit yang akan kita dapatkan. Untuk itu kita perlu menentukan berapa rasio Stop Loss dan Take Profit. Secara umum, rasio dari risk and reward adalah 1:2. Tapi ini bukan
sebuah kewajiban menggunkan ratio 1 : 2 tergantung strategi manajemen keuangan kita. Contoh: trader A melakukan posisi buy pada currency USD/JPY pada running price 90.00 dengan menggunakan ratio risk and reward 1:2. Maka stop loss yang dipasang pada point 89.80 dan Take Profit pada point 90.40.
Dengan perhitungan risk and reward yang cermat, maka trader akan terjaga dari
open posisi yang tidak sebanding dengan profit yang akan didapat. Dengan menggunakan Stop Loss dan Taking Profit, ini membantu kita supaya tidak perlu lagi mantengin chart setiap hari dan khawatir terkena margin call. Dengan stop loss dan taking profit juga, membuat kita menjadi seorang trader yang disiplin
dalam profit. Profit gak perlu banyak tiap hari yang penting konsisten. Stop Loss > Taking Profit, maka sistem trading nya belum bisa dikatakan sebagai bisnis. Capek-capek mengumpulkan 10x profit hilang oleh 1x loss. Stop Loss = Taking Profit, maka sistem trading nya masih sarat dengan dominasi unsur spekulatif/ untung-untungan. Lebih berkonotasi gambling sistem. Stop Loss < Taking Profit, inilah seharusnya sistem trading yang kita jalankan. Teknik ini merupakan kebiasaan dari trader-trader besar dunia. Cuma, teknik ini membutuhkan dukungan psikologi trading yang kuat karena hold
floating profit lebih memicu adrenalin ketimbang hold floating loss.
Disadur dari Kultwit tentang Money Management Dalam Trading oleh Suster Trading
Twitter account: @SusterTrading
Twitter account: @SusterTrading
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/23735