Stock Index trading atau Index trading dikenal mempunyai tingkat volatilitas yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari Forex trading. Jumlah Index trader di Indonesia tergolong lebih sedikit ketimbang forex trader. Dengan tingkat volatilitas yang tinggi, maka tidak semua trader mampu menjadi seorang index trader. Index Trading ini lebih cocok bagi para high-risk trader yang bernyali besar dalam menanggung resiko tinggi. sesuai dengan hukum dasar Investasi dimana "high-risk, high-return". Resiko memang besar berbanding lurus sama profitnya. Trader Indonesia mayoritas menyukai trading di Hangseng dan Kospi, Sisanya trading di Index NIKKEI dan Dow Jones. kenapa Hangseng ? karena Hangseng mempunyai volatilitas yang tinggi diantara semua produk Index trading lainnya. sehingga profit yang ditawarkan untuk kategori day-trading lebih besar dari forex sekalipun.
Sedikitnya jumlah trader Index di Indonesia mungkin karena jarang broker yang menyediakan produk index dengan dana terjangkau. karena untuk trading produk Index melalui broker lokal membutuhkan dana minimum 50 sampai dengan 100 juta rupiah. Buat yang biasa trading forex / saham kita akan merasakan perbedaan yang mencolok ketika mencoba trading Index. Berikut ini tips trading index bagi siapapun yang berminat untuk berinvestasi di index trading :
1. Dengan volatilitas yang tinggi, maka adrenalin kita akan dipacu untuk mengikuti "keliaran" gerakan chart index. Maka, kita harus punya margin yang besar untuk bisa bertahan di index trading. Jangan mengambil resiko dengan margin kecil, ini sama aja bunuh diri.
2. Kita harus berpikir dan bertindak dengan cepat jika trading di Index. Keputusan kita akan menentukan nasib kita juga di sini.
3. Pastikan kita juga punya entry point dan exit point sebelum melakukan open position.
4. Buat plan trading, terutama Money Management yang kita buat dan jangan lupa, kita harus disiplin dengan apa yang kita sudah tentukan.
5. Index market sering bergerak dengan trend yang cenderung pendek. Tipe swing trading lah yang paling efisien untuk trading di Index. Seorang swing trader tidak berusaha untuk memprediksi panjangnya trend, tapi
punya tujuan untuk memaksimalkan keuntungan pada saat terjadinya trend. Agar swing trading bisa sukses, maka kita harus bisa menentukan acuan entry point dan exit point dengan cepat.
Masalah yang sering terjadi pada trader saat trading index adalah tidak punya modal yang cukup untuk menahan posisi yang seharusnya bisa profit. Banyak trader yang tidak mampu menahan floating loss meskipun posisi yang mereka ambil akan jadi profitable. Moving average crossover (perpotongan indikator moving average) sering digunakan untuk menentukan entry point dan exit point. Karena perpotongan Moving Average bisa digunakan sebagai tanda dimulai / berakhirnya suatu trend. Tapi kalo kita cuma mengandalkan perpotongan garis Moving Average saja, maka kita akan mendapati adanya false signal atau signal palsu. Untuk itu perlu ditambahkan indikator lain seperti Stochastic dan MACD untuk lebih memastikan trend yang terjadi. Dan jangan lupa untuk selalu menggunakan stop-loss dimana High and Low hari sebelumnya bisa digunakan sebagai acuan menentukan stop loss dalam trading index.
Disadur dari Kultwit tentang Tips Trading Index oleh Suster Trading
Twitter account: @SusterTrading
Twitter account: @SusterTrading
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/29163