-->
Showing posts with label Tips Reksadana. Show all posts
Showing posts with label Tips Reksadana. Show all posts

Tips dan Cara Memilih Reksadana Yang Baik Oleh Ellen May

memilih reksadana
Bagaimana cara memilih reksadana yang baik ? Bagaimana melihat kinerja sebuah reksadana? Melihat kinerja reksadana sebaiknya tidak hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun tapi minimal 5 tahun. Jika kinerja reksadana selama 5 tahun terakhir bagus dan juga ketika krisis (contoh: krisis pada tahun 2008) kerugian kecil, berarti Fund Manager nya oke. Kinerja sebuah reksadana bisa dibilang bagus jika : prosentas kenaikannya di atas % kenaikan IHSG dan reksadana sejenis. Kinerja reksadana bisa dilihat di www.infovesta.com, koran Kontan, Bisnis Indonesia, dll. Dan rangkuman reksadana terbaik di awal tahun 2012 versi Majalah Investor bisa dilihat di link berikut : Reksadana Terbaik 2012

Dalam memperhatikan prospektus reksadana ada hal-hal yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah perhatikan Portofolio reksadana tersebut saham/obligasi/instrumen pasar uang apa saja yang ada didalamnya. Setelah melihat isi portofolio reksadana tersebut, perhatikan bobot masing-masing isinya. Perhatikan Pandangan manajer investasi reksadana ke depan tentang makro, serta trend industri dari saham dalam portofolio. Perhatikan prestasi masa lalu relatif terhadap reksadana sejenis dan IHSG. 

Dalam memilih reksadana, perhatikan biaya transaksi yang meliputi management fee, sales fee dan redemption fees.

Dalam memilih reksadana perhatikan kinerja dari Manajer Investasinya selama beberapa tahun terakhir. Perhatikan juga sektor yang sedang bergerak saat itu. 

Pilih reksadana yang produknya sesuai dengan tujuan investasi kita. Seperti yang kita ketahui, ada beberapa jenis reksadana. dan masing-masing jenis reksadana tersebut memiliki cara kerja yang berbeda. Ada reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana campuran. 

- Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang minimal 80% dari dana yang dikelola dalam bentuk efek bersifat hutang. Jadi Reksadana pendapatan tetap ini bukan berarti tiap bulan/tahun jumlah imbal hasilnya sama/tetap. Pada tahun 2005 sempat terjadi ricuh pada investor reksadana pendapatan tetap karena salahnya pengertian/definisi reksadana tersebut. 

- Reksadana saham, minimal 80% dari dana yang dikelola diinvestasikan dalam efek bersifat ekuitas/saham. Dana yang dikelola diinvestasikan pada efek saham dan pendapatan tetap (campuran)

- Reksadana pasar uang, dana yang dikelola diinvestasikan pada surat hutang yang temponya kurang dari 1 tahun.

Kita juga harus memperhatikan tingkat resiko dan imbal hasil reksadana. Berdasarkan tingkat resiko dan imbal hasil, reksadana campuran memiliki tingkat resiko dan imbal hasil di atas reksadana pasar uang/pendapatan tetap. Sedangkan reksadana saham punya tingkat imbal hasil dan resiko di atas reksadana campuran dan pendapatan tetap. 

Lalu, mana yang lebih baik? Investasi di Reksadana atau langsung di saham ? Jika Kita mau belajar dalam memilih saham dan timing beli-jual, lebih baik investasi di saham. Investasi langsung di saham tingkat resiko dan imbal hasil di atas reksadana saham. Karena tingkat resiko berinvestasi langsung di saham lebih besar, maka investor saham harus rajin belajar. Jika malas belajar? Sebaiknya percayakan uang kita pada manajer investasi reksadana. Jangan ambil resiko. Investor yang cocok berinvestasi saham adalah mereka yang mau meminimalkan resiko dengan belajar, bukan risk taker. 

Disadur dari Kultwit tentang Tips dan Cara Memilih Reksadana Yang Baik oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/32751
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 2:37 PM
image Comments
image 0 Comments

Resiko Investasi Reksadana

resiko reksadana
Reksadana memberikan alternatif investasi bagi para investor dengan modal kecil. Selain itu, dalam berinvestasi reksadana, kita tidak memerlukan banyak waktu serta harus memiliki keahlian khusus untuk menghitung besarnya resiko investasi kita. Reksadana merupakan stimulus bagi para investor lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Pada umumnya, reksadana sering juga diartikan sebagai wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya akan di investasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Secara umum, berinvestasi rekadana memiliki beberapa keuntungan. Antara lain, kita sebagai pemodal kecil tetap bisa mendiversifikasikan investasi kita di dalam efek, sehingga dapat memperkecil resiko. Selain itu, reksadana mempermudah bagi para pemodal untuk berinvestasi di pasar modal melalui reksadana saham. Dengan rekdana kita bisa memanfaatkan efesiensi waktu, dimana seperti yang kita ketahui, modal nasabah dalam reksadana di kelola oleh para manajer investasi profesional. Maka, kita sebagai pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasi pilih. Sebab hal tersebut, telah dialihkan kepada manajer investasi.

Sementara itu, seperti halnya wahana investasi lainnya, di samping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, reksadana juga mengandung berbagai peluang resiko. Lalu, apa saja resiko yang ada dalam investasi reksadana? berikut ini adalah beberapa resiko yang ada dalam investasi rekadana :
1. Resiko berkurangnya nilai unit penyertaan
Risiko reksadana ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio reksadana tersebut.

2. Resiko likuiditas
Resiko yang menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh manajer investasi jika sebagian besar pemegang unit/nasabah melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Umumnya manajer investasi akan mengalami kesulitan dalam menyediakan uang tunai kaerna adanya penjualan kembali (redemption) tersebut.

3. Resiko wanprestasi
Resiko wanprestasi merupakan resiko terburuk dalam investasi reksadana, di mana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan reksadana, antara lain : pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam yang dapat menyebabkan penurunan NAB (nilai aktiva bersih) reksa dana.

Resiko tersebut secara umum terjadi pada rekadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan jenis reksadana lainnya. Untuk lebih jelas tentang resiko pada masing-masing jenis reksadana, silahkan baca artikel berikut ini : Keuntungan dan Resiko Pembelian Reksadana

Sumber: Vivanews.com

3JX9M6Q76RZB
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 9:07 PM
image Comments
image 0 Comments

Cara Berinvestasi Reksadana Yang Aman Bagi Pemula

reksadana
Reksadana adalah pilihan investasi yang tepat bagi calon investor yang tidak punya modal besar, tidak punya banyak waktu dan akses informasi dan ingin memiliki portofolio yang terdiversifikasi. Berinvestasi reksadana jangka panjang, kita bisa menghasilkan nilai yang lebih tinggi dari inflasi. Lalu, bagaimana sih cara berinvestasi reksadana yang aman ? Ada beberapa tips dan cara yang bisa diterapkan oleh kita yang masih pemula untuk bisa berinvestasi reksadana secara aman. Berikut ini adalah tips untuk investor pemula dalam berinvestasi reksadana yang aman yang dikemukakan oleh Lisa Soemarto (Senior Financial Planner Akbar's Financial Check-Up) : 
1. Kita lakukan konsultasi dengan financial planner (Perencana Keuangan) yang telah kita pilih.
Keuntungan dari konsultasi ke financial planner dibanding dengan kita langsung ke agen penjual reksadana adalah, karena profesi seorang perencana keuangan yang independen jadi bisa secara objektif dalam memberikan sarannya mengenai produk reksadana yang ditawarkan ke kita, kita juga bisa langsung mendapat rekomendasi produk reksadana yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi kita, selain itu kita akan bisa lebih percaya diri dalam berinvestasi reksadana karena ada yang membantu dan memandu kita.

2. Kita tentukan jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan investasi/keuangan kita
Jadi dalam hal ini, kita harus menetapkan kegunaan dana yang akan kita investasikan pada Reksadana. Apakah dana kita tersebut untuk tujuan keperluan pembelian aset, untuk dana pendidikan anak kita, untuk persiapan dana pensiun atau untuk keperluan lain dimasa yang akan datang.

3. Tetapkan kebutuhan investasi kita berdasarkan jangka waktu
Sebelumnya kita tetapkan dulu jangka waktu kapan dana kita tersebut akan kita gunakan. Dengan demikian, kita sebagai investor bisa menentukan jenis reksadana yang akan dibeli sesuai dengan jangka waktunya. Karena tidak semua jenis reksadana akan sesuai dengan tujuan investasi kita.

4. Kenali profil risiko kita
Kita juga harus menyesuaikan jenis reksadana yang kita pilih dengan profil risiko kita. Karena, ini akan menentukan alokasi besarnya masing-masing jenis reksadana yang harus dibeli yang disesuaikan antara profil risiko kita dan profil risiko jenis reksadana.

5. Pilih Manajer Investasi Yang Tepat
Dalam memilih manajer investasi, kita bisa cari tahu tentang latar belakang Manajer Investasi dengan membaca informasi yang ada dalam prospekstus reksadana. Sebaiknya kita pilih Manajer Investasi yang sudah mempunyai banyak pengalaman dalam mengelola beberapa reksadana.

Beberapa tips diatas merupakan panduan dasar cara berinvestasi reksadana yang aman bagi pemula. Jadi, sebelum kita terjun langsung dalam investasi rekadana, sebaiknya kita perhatikan beberapa hal tersebut. Tidak ada salahnya, kita lakukan riset pribadi/riset kecil-kecilan untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang bagaimana cara berinvestasi reksadana yang aman, khususnya untuk memilih Manajer Investasi yang tepat guna mengelola dana yang kita investasikan. Sehingga nantinya kita dapat berinvestasi dengan baik dan benar dan bisa mencapai tujuan investasi kita.

Sumber : Wolipop.com
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 7:48 PM
image Comments
image 0 Comments

Keuntungan Memiliki Reksadana

reksadana
Seperti yang kita ketahui, reksadana adalah salah satu jenis investasi yang aman yang tidak terlalu membutuhkan banyak modal. Dengan hanya bermodal 200 ribu rupiah kitapun bisa memiliki jenis investasi ini. Investasi yang murah meriah bukan?

Reksadana dikelola para profesional pasar modal yang memiliki akses informasi dan perdagangan efek sehingga selalu dapat meneliti dan memonitor berbagai peluang investasi terbaik bagi para nasabahnya. Pola pembagian risiko dalam reksadana biasa disebut dengan "diversifikasi". Diversifikasi, dana investasi kita ditempatkan pada beberapa macam instrumen investasi di pasar modal. Dengan demikian resiko kerugian investasi secara keseluruhan akan lebih kecil. 

Investasi reksadana mudah untuk diuangkan kembali (likuid) serta efisien karena kita dapat menjual kembali reksadana kita kepada pengelola investasi. Berinvestasi di reksadana relatif mudah, karena selain prosesnya mudah, kita diberikan beberapa pilihan investasi. Dengan strategi yang sesuai dengan resiko dan keuntungan yang diharapkan dari investor. Dengan reksadana, kitapun leluasa untuk memilih suatu jenis investasi. Dan leluasa pula untuk pindah ke jenis lainnya sesuai dengan tujuan investasi kita. 

Investasi melalui reksa dana relatif lebih ringan biayanya dibandingkan bila kita melakukannya sendiri. Karena pengelola investasi menghimpun dana dalam skala besar sehingga dapat mengalokasikannya secara ekonomis. Hasil keuntungan dan hasil penjualan kembali reksadana tidak dikenai pajak sehingga kita mendapatkan keuntungan yang bersih. Jadi, sangat banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan berinvestasi reksadana. Namun yang perlu kita ketahui, kita juga harus cermat sebelum menentukan institusi reksadana untuk menanamkan modal kita di produk investasi yang mereka tawarkan. Karena, ada beberapa kasus investor yang salah memilih dan pada akhirnya bukan keuntungan yang didapat melainkan justru terjerat investasi reksadana bodong.

Disadur dari Kultwit tentang Keuntungan Memiliki Reksadana oleh Juragan Reksadana
Twitter account: @Binvestasi
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/27727
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 6:05 PM
image Comments
image 0 Comments

Cara Menghindari Reksadana Bodong (Penipuan Berkedok Reksadana)

reksadana bodong
Akhir-akhir ini, semakin banyak Manajer Investasi (MI) yang menawarkan produk reksadana baru. Dan dengan banyaknya variasi produk reksadana, tentunya bisa membingungkan masyarakat dalam menentukan produk reksadana yang aman dan menguntungkan.

Parto Kawito, Direktur Utama PT Infovesta Utama menguraikan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mengetahui apakah reksadana tersebut merupakan produk reksadana bodong (Penipuan Berkedok Reksadana) atau tidak. Berikut ini adalah hal yang harus kita perhatikan untuk mengetahui apakah reksadana tersebut bodong atau tidak :

1.) Produk reksadana yang baik, harus tercatat di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

2.) Investor juga harus mengecek keberadaan reksadana tersebut di media cetak, terutama media ekonomi yang memiliki kolom khusus yang memuat data-data lengkap mengenai produk-produk reksadana.

3.) Reksadana harus memiliki fasilitas bank kustodian dan memiliki rekening sendiri atas nama reksadana tersebut. Adapun agen penjual reksadana harus memiliki izin institusi menjual produk reksadana dalam sertifikat Agen Penjual Reksadana (APERD). Dan apabila ada penjual produk reksadana secara personal dari institusi penjual produk reksadana, diharuskan memegang sertifikat Wakil Agen Penjual Reksadana (WAPERD).

4.) Kita sebagai investor harus memeriksa kelengkapan dokumen reksadana seperti prospektus, prospektus pembaharuan, fund fact sheet, serta formulir pembukaan rekening.

5. ) Setiap investor selalu mendapatkan profil risiko beserta formulir transaksi yang mencakup formulir pembelian, penjualan atapun formulir switching.

Apabila produk reksadana yang ditawarkan ke kita tidak memiliki beberapa persyaratan tersebut diatas, kita wajib waspada. Sebab bisa jadi produk reksadana yang ditawarkan adalah merupakan produk reksadana bodong. Sebuah ungkapan mengatakan "Teliti sebelum membeli". Jadi, sebelum kita mengambil keputusan atas sebuah tawaran investasi reksana, alangkah baiknya kita cari dulu informasi sebanyak-banyaknya tentang produk reksadana tersebut. Jangan hanya tertarik akan kemudahan atau profit produk reksadana yang ditawarkan, tapi perhatikan juga keamanan investasi kita. 

Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 11:22 PM
image Comments
image 0 Comments

Prospek Reksadana Semakin Cerah

investasi reksadana
Tanggal 17 Januari 2011, Moodys, lembaga pemeringkat kredit internasional, menaikkan peringkat kredit rating Indonesia. Fakta ini menunjukkan prospek reksadana semakin cerah. Jenis investasi reksadana juga lebih ramah bagi pemula. Dana kita dikelola manajer investasi berpengalaman di pasar modal, yang akan memaksimalkan hasil investasi kita.

Tugas kita adalah memonitor hasil investasi melalui laporan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang diterbitkan setiap hari. Dan kita bisa berinvestasi reksadana dengan dana mulai dari Rp200.000. Dengan modal yang minim, kita bisa melakukan investasi reksadana. Untuk itu, bisa dikatakan bahwa reksadana adalah salah satu jenis investasi murah-meriah yang terjangkau oleh siapa saja.

Investasi reksadana tidak seperti saham, dimana setiap pembelian dan penjualan kembali unit reksadana yang kita miliki tidak dikenai pajak! Investasi reksadana merupakan jenis investasi yang high risk, high return. Menurut tingkat risikonya, ada beberapa jenis reksadana yang bisa kita pilih. Ada reksadana pendapatan tetap untuk risiko rendah; reksadana campuran untuk risiko menengah; dan reksadana saham untuk risiko tinggi. 

Reksadana saham paling fluktuatif, cocok untuk tujuan investasi jangka panjang (dana pensiun 15 tahun kemudian). Reksadana campuran dapat dimanfaatkan untuk tujuan dengan jangka waktu yang lebih pendek karena lebih stabil dibandingkan reksadana saham. Contoh reksadana campuran : mempersiapkan dana pendidikan yang akan digunakan dalam 5 tahun yang akan datang. Reksadana pendapatan tetap memiliki risiko yang rendah dan return yang lebih stabil. Contoh reksadana pendapatan tetap adalah tabungan pernikahan yang akan dilaksanakan dalam 1-2 tahun mendatang. 

Dari beberapa jenis reksadana tersebut, ada keuntungan dan kelebihan dari setiap jenis investasi reksadana yang kita pilih. Untuk lebih jelasnya tentang keuntungan dan kelebihan investasi reksadana serta bagaimana cara memilih jenis investasi reksadana yang baik, silahkan baca di sini.

Disadur dari Kultwit tentang Prospek Reksadana Semakin Cerah oleh Juragan Investasi
Twitter account: @JuraganInvest
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/18986
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 1:42 PM
image Comments
image 0 Comments

Keuntungan dan Resiko Pembelian Reksadana - by Ellen May

reksadana
Banyak yang bilang, kalo mau profit besar dan ga mau cape, investasi reksadana aja. Maksudnya? Berdasar risk vs rewards, kalau deposito ibarat mobil, saham ibarat pesawat, reksadana itu ibarat kereta! Artinya, dari segi rewards vs resiko reksadana berada di atas deposito, namun 1 level di bawah saham. Reksadana adalah produk investasi yang dikemas olehh perusahaan Manajer Investasi dan Bank Kustodian, sehingga investor bisa investasi walau dengan dana yang relatif kecil. Dengan dana mulai Rp. 100 ribu masyarakat sudah dapat berinvestasi di saham, obligasi serta produk investasi lainnya, melalui reksadana. Kita bisa membeli reksadana di bank dan sekuritas yang memang menjual produk reksadana tertentu.Reksadana ada bermacam-macam antara lain adalah Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Campuran, dan Reksadana Saham. Apa maksudnya jenis-jenis reksadana tersebut? 

Reksadana pasar uang itu bukan seperti namanya, ia tidak memperjual belikan mata uang/valas. Reksadana pasar uang time horizon jangka pendek (di bawah 1 tahun) dan investasinya di surat hutang/obligasi jangka pendek. Reksadana Pasar Uang ciri khususnya harga/unitnya selalu Rp.1.000,- tidak ada biaya pembelian/penjualan dan jumlah unitnya slalu bertambah tiap harinya. Reksadana Pasar Uang resiko paling rendah namun return rata-rata sekitar 5% – 7% saja per tahun. Reksadana Pasar Uang dan reksadana Pendapatan Tetap sama-sama menginvestasikan uang di obligasi, bedanya hanya pada timeframe. 

Reksadana Pendapatan Tetap menempatkan investasinya pada obligasi, cocok untuk investasi jangka menengah sekitar 3-5 tahun. Reksadana Pendapatan Tetap tingkat resikonya diatas reksadana pasar uang, dapat memberikan rata-rata return sekitar 7% – 15% per tahun. Tahun 2005 sempat heboh soal reksadana pendapatan tetap ini lho, karena orang-orang salah persepsi dengan kata 'tetap' ini. Mereka menyangka reksadana Pendapatan Tetap memberikan “pendapatan yang tetap” setiap bulannya. Sedangkan reksadana pada tahun 2005 sempat turun dalam, jadi heboh deh waktu itu :p Alhasil investor panik dan berlomba-lomba melakukan pencairan dana reksadana / redemption. Nama Reksadana Pendapatan Tetap bukan berarti pendapatannya tetap sama, namun karena diinvestasikan pada obligasi.

Reksadana Campuran berisikan produk investasi yang terdiri dari Obligasi, Saham serta produk investasi lainnya. Reksadana campuran ini dibagi menjadi reksadana campuran konservatif, moderat /agresif,  tergantung dari produk investasi yang membentuknya. Rata-rata return reksadana campuran adalah sebesar 15% – 20% per tahun dan dapat digunakan untuk investasi jangka menengah. Tingkat imbal hasil dan resiko reksadana Campuran setahap di atas Reksadana Pendapatan Tetap. 

Jenis Reksadana berikutnya adalah Reksadana Saham, dimana tingkat imbal hasil dan resiko paling tinggi dari jenis Reksadana lainnya. Reksadana Saham ini menempatkan investasinya pada saham. Investasi pada reksadana saham biasanya digunakan untuk tujuan investasi jangka panjang dengan periode diatas 5 tahun. Target imbal hasil rata-rata untuk reksadana saham adalah sebesar 20% – 30% per tahun. 

Lalu bagaimana kita memilih reksadana yang baik? Simak tips berikut ini :
- Dana yang dikelola pada reksadana tersebut (AUM – asset under management) lebih besar dari Rp25 Miliar. AUM adalah dana kelolaan di satu reksadana bukan dari keseluruhan dana yang dikelola Manajer Investasi tersebut. 

- Tips kedua memilih reksadana adalah : rata-rata imbal hasil beberapa 3-5 tahun ke belakang lebih baik dibandingkan reksadana lainnya.

- Tips ketiga memilih reksadana yang baik adalah Profil Manajer Investasi yang mengelola dana. Pilihlah Manajer Investasi reksadana yang punya reputasi baik. Caranya? Googling aja nama Manajer Investasi tersebut.

Disadur dari Kultwit tentang Keuntungan dan Resiko Pembelian Reksadana oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/11235
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 6:32 PM
image Comments
image 0 Comments

 
Kembali ke atas