-->
Showing posts with label Sosok. Show all posts
Showing posts with label Sosok. Show all posts

Tips Dan Ilmu Bisnis Ciputra Untuk Pemula

tips bisnis ciputra
Pak Ci, begitu panggilan akrabnya terkenal sebagai pebisnis yang tak pelit membagi ilmunya. Di usianya yang ke-81 tahun, Ciputra masih sibuk memberikan motivasi dan mentor para pewirausaha pemula. “Tahukah Anda, saat ini hanya sekitar 1% dari penduduk Indonesia yg jadi wirausahawan. Padahal kita perlu banyak untuk itu”, Ciputra. Menurut Pak Ci, menjadi pebisnis pemula bisa dimulai sejak di bangku Taman Kanak-Kanak (TK). Bagaimana caranya? Ciputra mencontohkan saat masuk ke pusat perbelanjaan, anak-anak jangan hanya diajak untuk membeli barang. Lalu bagaimana? tapi juga jelaskan cara membuat barang apa saja yang diinginkannya tersebut, tidak hanya membeli. Misalnya saat anak minta kue, anak juga harus dijelaskan pemahaman tentang membuat kue tersebut. Secara perlahan, anak-anak bisa dijelaskan tentang manajemen keuangan hingga urusan menabung. Bila anak merengek meminta sesuatu, jangan langsung dituruti. Buatlah si anak menjadi kreatif. Si anak harus bisa membuat kue itu sendiri sepulangnya dari pusat perbelanjaan. Tips bisnis Ciputra tersebut bisa kita ajarkan ke anak-anak kita sejak dini. 

Agak dewasa, si anak bisa diajarkan berjualan. Usahakan barang-barang tersebut gampang dibawa si anak atau diminati si anak. Bahkan bila ada fasilitas, si anak bisa diperkenalkan dengan bisnis online yang cukup mewabah saat ini. "Anak saya dulu saya suruh untuk jualan kue di pinggir jalan. ", demikian kata Pak Ci. Jika kue dibeli 2 biji, diberi diskon, begitu juga saat membeli 3, diskonnya ditambah lagi. Demikian cara Ciputra mendidik anaknya

Bila sudah lebih dewasa lagi, anjurkan untuk membuat 100 daftar tentang bisnis apa saja yang akan dilakukan. Kemudian setelah dianalisa, maka bisa diseleksi hingga mengerucut menjadi 10 hingga 3 bisnis utama yang sesuai. Selain itu, bisa mencari mentor bisnis yang sesuai dengan bisnis yang akan dijalankan. Dengan mentor itu, maka calon wirausaha bisa dengan secara jelas menerima arahan bahkan kritikan dari mentor. Yang lebih penting lagi adalah inovasi. "Bisnis apapun intinya sama saja,jualan. Tapi yang membedakan adalah inovasi." – Ciputra. "Bila ditiru, bikin inovasi lagi. Bikin blue ocean strategy, bukan red ocean strategy." – Ciputra. Bila sudah mulai terlihat usahanya, maka hal yang berikutnya diperhatikan adalah modal usaha.

Namun bagi Ciputra, modal usaha bukanlah hal yang terpenting. Kita bisa memulai bisnis tanpa modal. "Saya dulu memulai usaha dengan modal dengkul, alias tanpa modal. Yang penting bisa baca peluang dan inovasi” – Ciputra. Setelah bisnis mulai berjalan, biasanya calon pebisnis ini ada ketakutan terhadap bisnisnya yang gagal. Itu wajar. Tapi menurut Ciputra, justru lewat masa naik turun itulah, mental seorang calon wirausaha dilatih. 

Menjadi seorang wirausaha, harus siap rugi. Namun bisnis tersebut jangan dipersiapkan untuk merugi. Ciputra menganggap, sekolah di Indonesia kebanyakan mengajarkan teori semata. Kurang praktek. Lho ? Untuk bisa bangkit dari keterpurukan, Indonesia harus memperbanyak jumlah pewirausaha sekaligus merombak kurikulum pendidikan. "Sekolah di Indonesia itu kebanyakan teori, kebanyakan menghafal. Padahal Indonesia butuh orang kreatif" kata Ciputra. Agar pandai berenang, maka calon perenang harus diajarkan berenang langsung di kolam, bukan hanya teori saja. Begitu juga saat belajar naik sepeda motor, maka harus belajar langsung mengendarai sepeda motor. 

Untuk mengubah citra pendidikan tersebut, Ciputra menginginkan ada penambahan mata pelajaran / mata kuliah tentang wirausaha. Kita dapat mulai mendidik anak-anak untuk praktek wirausaha sejak dini jika di sekolah belum disediakan. Jangan malu. ketika anak kita belajar berdagang, menjual pernak pernik dan sebagainya. Kebanyakan anak jaman sekarang bersikap konsumtif dan menerima segala sesuatu secara instan. Penting untuk mendidik anak, mengalami proses wirausaha sejak dini, supaya siap mental ketika dewasa. Nah demikian ilmu bisnis ala Ciputra, semoga dapat menginspirasi kita semua. Selain mengajarkan anak berwira usaha sejaak kecil, ajarkan pula ilmu investasi, pengertian hutang dan lain-lain.

Disadur dari Kultwit tentang Tips Dan Ilmu Bisnis Ciputra Untuk Pemula oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/58911
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 1:50 PM
image Comments
image 0 Comments

Saham Apasaja Yang Dimiliki Warren Buffett?

warren buffett
Warren Buffett adalah sosok investor kelas dunia yang saat ini menduduki peringkat ke-3 sebagai orang terkaya di dunia. Banyak tulisan yang telah mengulas tentang Warren Buffett, dan telah banyak pula yang membicarakan bagaimana awal dari karir beliau di dunia investasi hingga pada akhirnya dia berhasil mencatatkan diri sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Melalui perusahaannya "Berkshire Hathaway", dia sangat sering membeli saham perusahaan besar yang dia percaya memiliki potensi bagus. Oleh karena itu banyak para investor lain yang mengikuti jejak Warren Buffett (ikut-ikutan beli saham) setiap kali beliau membeli saham sebuah perusahaan. Para investor tersebut berkeyakinan bahwa setiap saham yang dibeli oleh Warren Buffett, diprediksi akan memiliki kinerja yang baik. Nah, Warren Buffett sendiri setidaknya memiliki saham di 10 perusahaan besar. Meskipun saham yang dimilikinya bernilai minoritas, tapi kepemilikan investasi saham melalui perusahaan "Berkshire Hathaway" miliknya atas perusahaan-perusahaan tersebut  rata-rata diatas US$ 1,5 miliar. Saham apasaja yang dimiliki Warren Buffett di berbagai perusahaan besar? Berikut ini daftar 10 saham perusahaan yang dimiliki Warrent Buffet :

1. Wells Fargo (WFC)
Diperusahaan jasa keuangan berkode WFC ini, Warren Buffett menanamkan modalnya sebesar US$ 15,5 miliar. Jumlah saham yang dimiliki Buffet di perusahan ini mencapai 439.857.861 lembar saham atau setara 8,4 % dari total kepemilikan saham yang ada. Dan berita terakhir menginformasikan bahwa Warren Buffet telah menambah kepemilikan sahamnya di WFC mencapai 17.300.000 lembar saham atau naik 4 % dari total kepemilikan saham sebelumnya.

2. Coca-Cola (KO)
Modal yang telah diinvestasikan Warren Buffet di perusahaan ini mencapai  US$ 14,7 miliar di saham emiten minuman berkode KO ini. Dengan jumlah saham mencapai 400.000.000 lembar saham atau setara 9 % dari total kepemilikan saham yang ada.

3. Int'l Business Machines (IBM)
Kepemilihan saham Warren Buffet di perusahaan teknologi berkode IBM ini, mencapai 68.115.484 lembar saham atau setara 6 % dari total kepemilikan saham yang ada. Dengan total modal yang diinvestasikan mencapai US$ 13,6 miliar. Data terakhir, Buffet telah menambah kepemilikan sahamnya di IBM sebesar 597.588 lembar saham atau naik 1% dari kepemilikan sebelumnya.

4. American Express (AXP)
Dengan dana yang di investasikan mencapai US$ 9,5 miliar, Warren Buffett setidaknya memiliki 151.610.700 lembar saham atau setara 13,6 % dari total kepemilikan saham yang ada di emiten jasa keuangan berkode AXP ini.

5. Procter & Gamble (PG)
Buffet sedikitnya menginvestasikan US$ 4,1 miliar di saham emiten berkode PG ini. Jumlah saham yang dimiliki Warren Buffet mencapai 52.793.078 lembar saham atau setara 1,9 % dari total kepemilikan saham yang ada.

6. Wal-Mart Stores (WMT)
Dengan nilai investasi mencapai US$ 3,4 miliar, Warren Buffet memiliki 47.501.182 lembar saham di perusahaan yang bergerak dalam penjualan retail berkode WMT ini. Saham yang dimiliki setara 1,4 % dari total kepemilikan saham yang ada. Dan dari informasi terakhir Warren Buffet telah mengurangi kepemilikan sahamnya di Wal-Mart dengan melepas sebesar 793.040 lembar saham atau berkurang 2% dari kepemilikan sebelumnya.

7. US Bancorp (USB)
Sebanyak 3,3% dari total saham perusahaan berkode USB ini, atau senilai 61.264.601 lembar saham, Warren Buffet telah menginvestasikan modalnya sebanyak US$ 2,1 miliar untuk memiliki saham tersebut.

8. Phillips 66 (PSX)
Warren Buffet melalui perusahaan yang dimilikinya "Berkshire Hathaway" menginvestasikan US$ 1,8 miliar di saham perusahaan elektronik berkode PSX ini. Laporan terakhir, jumlah saham yang dimiliki oleh Buffet mencapai 27.163.918 lembar saham atau setara 4,3% dari total kepemilikan saham yang ada.

9. DirecTV (DTV)
Melalui Berkshire Hathaway, Warren Buffet menginvestasikan US$ 1,7 miliar di saham emiten berkode DTV ini. Adapun jumlah saham yang dimiliki mencapai 34.037.500 lembar saham atau setara 5,6% dari total kepemilikan saham yang ada DirecTV. Dari informasi terbaru, Warren Buffett telah menambah 15% dari total saham yang telah dimiliki dengan membeli sebanyak 4.500.000 lembar saham lagi.

10. DaVita (DVA)
Per 5 Februari 2013 sebanyak 14.049.909 lembar saham dimiliki oleh Warren Buffet di perusahaan berkode DVA ini. Dengan kata lain, dia telah membeli sebanyak 14,7% dari total kepemilikan saham yang ada di DaVita. Total investasi yang dilakukan oleh Buffett di perusahaan ini mencapai US$ 1,67 miliar.

Sumber : DetikFinance
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 2:09 PM
image Comments
image 0 Comments

Cara Berinvestasi Warren Buffett

Warren Buffett
Seperti yang kita ketahui, Warren Buffett adalah salah satu investor tersukses di dunia. Dengan total kekayaannya yang mencapai 44 milyar dolar lebih, Warren Buffett telah menunjukkan pada dunia mengenai kesuksesannya berinvestasi, dimana seperti yang banyak orang ketahui bahwa Warren Buffett awalnya hanya bermodalkan 100 dolar saja di awal karir dibidang investasi. Lalu bagaimana cara Warren Buffett berinvestasi sehingga dapat melipat gandakan asetnya hingga milyaran dolar? Bagaimana cara berinvestasi seperti Warrent Buffett agar bisa sesukses dia?  
 
Berikut ini adalah 5 cara berivestasi Warrent Buffett :

1. Membeli saham seperti membeli bisnis
Warren Buffett mengatakan "Jika sebuah bisnis berkinerja bagus, harga sahamnya akan mengikuti." Bagaimana kita bisa mengetahui bisnis yang bagus? Pertama-tama, kita harus melakukan riset fundamental perusahaan tersebut. Sebab, bagi Warren Buffett, syarat mutlak berinvestasi adalah mengerti bisnisnya dulu. Dia berulang kali menolak untuk berinvestasi di berbagai saham teknologi murah karena mengaku tak kenal bisnisnya. “Risiko datang ketika Anda tidak tahu apa yang Anda lakukan,” ungkapnya
Karena itu, Warren Buffett juga menyarankan kita untuk memastikan kekuatan manajemen perusahaan itu. Menurut buku ‘The Warren Buffett Way', ia punya tiga pertanyaan menyangkut manajemen sebuah perusahaan. Apakah mereka rasional? Apakah mereka mengakui kesalahan? Apakah mereka bisa menahan tuntutan institusi? Warren Buffett tak suka manajemen yang hanya mengikuti arus dan mengkopi kompetitor.

2. Beli saham yang menguntungkan 
Warren Buffett lebih suka berinvestasi pada perusahaan yang membukukan keuntungan dengan konsisten. Artinya, dalam jangka panjang misalnya 10 tahun, perusahaan itu konsisten meraup keuntungan. Ia pun mengukur tingkat keuntungan perusahaan misalnya dengan melihat return on equity (ROE), return on invested capital (ROIC), dan margin laba perusahaan, lalu membandingkannya dengan perusahaan kompetitor atau industri lainnya.
Namun, kita perlu untuk berhati-hati, terkadang perusahaan dengan ROE tinggi memiliki hutang yang besar pula. Warren Buffett sangat menghindari perusahaan sepeti ini. Ia pernah bilang, “Jika Anda berada di kapal yang bocor kronis, energi untuk mengganti kapal bakal lebih produktif ketimbang energi untuk menambal kebocoran.”

3. Beli saham bagus dengan harga murah
"Harga adalah apa yang Anda bayarkan, nilai adalah apa yang Anda dapatkan." Jadi, belilah selalu saham yang harganya lebih murah daripada nilai sebenarnya. Ini prinsip utama Warren Buffett yang ia pelajari dari guru favoritnya, Benjamin Graham. Caranya adalah cermat memperhatikan fluktuasi pasar dan memanfaatkannya. Ketika pasar serakah, Warren Buffett cenderung menahan diri. Tapi sebaliknya, begitu pasar takut, ia mulai menebar jala berburu saham bagus tapi murah. Strategi kontrarian ini mudah diucapkan tapi pada kenyataannya sulit diterapkan. Sebab, lazim terjadi emosi dan kepanikan akan menyergap investor di tengah situasi buruk.

4. Berinvestasi jangka panjang
"Belilah hanya sesuatu yang Anda akan benar-benar senang memegangnya jika pasar tutup selama 10 tahun." Ketika memutuskan untuk membeli sebuah saham, Warren Buffett berpatokan akan menyimpannya dalam jangka panjang bahkan seumur hidupnya. Ia masih menyimpan sejumlah saham yang tidak pernah ia jual sampai sekarang seperti saham Coca-Cola, GEICO, dan Washington Post.

5. Economic Moat
Warren Buffett menemukan istilah baru ini, yang secara harafiah berarti parit perlindungan ekonomi. Tapi yang dimaksud Warren Buffett adalah perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif.  Perusahaan bertipe economic moat dapat melindungi bisnisnya dari para kompetitornya karena ia mempunyai kelebihan tersendiri. Kelebihan ini bisa berupa merek yang kuat, paten, atau posisi geografis. Dengan memakai prinsip ini,  Warren Buffett membeli McDonalds, Coca Cola, dan P&G. 

Disadur dari Liputan Khusus Majalah Kontan tentang 5 Cara Berinvestasi Seperti Warren Buffett.  
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 5:07 PM
image Comments
image 0 Comments

5 Kriteria Lo Kheng Hong Untuk Membeli Perusahaan Publik

Lo Kheng Hong
Catatan kesuksesan Lo Kheng Hong dalam investasi saham menjadikannya sebagai salah satu investor saham tersukses di Indonesia. Nah, dari kesuksesan beliau tersebut, ternyata beliau memiliki beberapa kriteria yang selalu dipegang teguh sebelum beliau memutuskan untuk membeli perusahaan publik. Apa saja kriteria untuk membeli perusahaan publik?


Berikut ini adalah 5 kriteria Lo Kheng Hong untuk membeli perusahaan publik :
1. Lihat manajemennya apakah dikelola orang yang jujur, profesional, berintegritas, dan kita kagumi. Jarang sekali orang membeli saham dengan melihat ini, biasanya orang hanya melihat laporan keuangan perusahaan tersebut. Tapi bagi Lo Kheng Hong, kalau dalam properti itu ada istilah lokasi, lokasi, lokasi, dalam ekuiti itu harus manajemen, manajemen, manajemen.

2. Perhatikan usahanya. Di masa depan akan seperti apa bisnis itu? Memang, hari esok itu misteri. Lo Kheng Hong berpendapat, masa depan itu ditentukan juga dari masa lalu. Bagi perusahaan yang sudah memenuhi syarat pertama tadi, kita bisa lihat masa lalunya dalam jangka panjang misalnya 5-10 tahun ke belakang. Kalau itu untung, kemungkinan ke depan juga akan untung.

3. Cari perusahaan yang labanya besar.  Hitung berapa besar profit margin-nya dan return on equity atau ROE-nya (tingkat pengembalian modal: rasio laba bersih terhadap total modal).

4. Pilih perusahaan yang terus bertumbuh dalam jangka panjang.

5. Cermati valuasi dari PER (price earning ratio) atau PBV (price to book value), bandingkan dengan kompetitornya. Belilah yang murah. Kesempatan emas untuk membeli saham bagus dengan harga murah tentu saja di tengah kondisi krisis. Lo Kheng Hong mengungkapkan bahwa beliau selalu mengikuti prinsip Warren Buffet, be greedy when the others are fearful.

Lo Kheng Hong mengatakan bahwa dari kelima prinsip sederhana tersebutlah dia berhasil meraih keksukesan dalam investasi saham. Dan dengan menggunakan kelima prinsip sederhana untuk memilih perusahaan yang bagus untuk investasi tersebut, beliau pernah mendapat keuntungan yang cukup besar, diantaranya adalah dari PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Gadjah Tunggal Tbk (GJTL), PT Charoen Pokphan Tbk (CPIN), PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Saat ini portofolio Lo Kheng Hong berisi sekitar 20-an saham dengan jumlah saham maksimal 4%.

Disadur dari Liputan Khusus Majalah Kontan tentang Lo Kheng Hong
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 2:39 PM
image Comments
image 0 Comments

4 Alasan Lo Kheng Hong Berinvestasi Saham

lo kheng hong
Lo Kheng Hong, adalah salah satu investor saham tersukses di Indonesia. Lo Kheng Hong merupakan investor saham yang selalu menerapkan metode analisis fundamental dalam setiap investasi yang dia lakukan.  Dan diapun tak pernah bergeming untuk merubah strategi investasi saham yang dia lakukan dan tak pernah menggunakan strategi lainnya selain metode analisis fundamental tersebut.

Lo Kheng Hong memulai investasi saham sejak tahun 1989, saham pertama yang dia beli adalah Saham IPO (Initial Public Offering) dari PT Gajah Surya Multifinance. Apakah Lo Kheng Hong langsung mendapatkan keuntungan dari invetasi saham tersebut? Ternyata saham IPO yang dia beli harganya langsung jeblok ketika pertama terdaftar di bursa saham. Namun, hal itu tidak pernah menyurutkan semangat beliau untuk terus belajar dalam berinvestasi saham. Hingga pada akhirnya dia memutuskan untuk melepas jabatan yang saat itu dia emban, yaitu sebagai kepada cabang Bank Ekonomi, dan memilih untuk 100% terjun di investasi saham. Nah, sebenarnya apa alasan Lo Kheng Hong berinvestasi saham, dan rela keluar dari pekerjaannya saat itu? Berikut ini 4 alasan kenapa Lo Kheng Hong berinvestasi saham :

1. Menurut Lo Kheng Hong, investor saham bisa menjadi orang terkaya di dunia. Contohnya? Ya, Warren Buffett. Lo Keng Hong mengakui bahwa dia sepenuhnya belajar untuk sukses berinvestasi saham dari Warren Buffet. Selama 10 tahun terakhir ini, beliau sudah baca 40-an buku tentang Warren Buffet. Buku itu tak hanya beliau baca sekali, tapi berulang kali hingga dua sampai tiga kali, dan isinyapun benar-benar beliau pahami dengan baik.

2. Keuntungan perusahaan itu hak si pemegang saham. Bayangkan, yang bekerja direksi dan karyawan, tapi begitu untung yang menerima pemegang saham. Enak kan? Membeli perusahaan yang untung besar itu seperti membeli mesin pencetak uang.

3. Dalam jangka panjang imbal hasil saham lebih tinggi dari instrumen investasi lainnya, seperti obligasi, emas, dan properti.

4. Menjadi investor itu waktu luangnya banyak. Kita tahu, di dunia ini ada empat macam manusia. Tipe pertama,  orang yang punya banyak waktu tapi tidak punya uang. Contohnya, orang pengangguran. Tipe kedua,  yang punya banyak uang tapi tidak punya waktu. Yang ini biasanya para pengusaha. Lalu tiga, orang yang tidak punya waktu dan tidak punya banyak uang juga. Ini kebanyakan para pegawai yang bergaji kecil. Tipe terakhir, orang yang punya waktu dan punya uang. Tipe terakhir inilah yang Lo Kheng Hong inginkan sebagai investor saham. 

Bagi Lo Kheng Hong, waktu lebih berarti dari uang. Uang bisa dicari, tapi uang tidak bisa mengembalikan waktu. Karena itu, meskipun telah meraih kesuksesan dalam investasi saham, Lo Kheng Hong selalu menyempatkan diri untuk terus membaca dan belajar. Nah, apakah ada yang tahu? Ternyata Lo Keng Hong mengakui bahwa beliau tidak memiliki laptop dan sama sekali tidak mengerti soal email atau internet atau bahkan tentang online trading lo. Selama ini Lo Kheng Hong selalu menggunakan telpon untuk membeli saham dari beberapa sekuritas. Dan beliau tidak pernah merasa takut kehilangan momentum, karena beliau berinvestasi saham jangka panjang.

Disadur dari Liputan Khusus Majalah Kontan tentang Lo Kheng Hong.
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 2:15 PM
image Comments
image 0 Comments

Tips Psikologi Investasi Warren Buffet, Prinsip Untuk Menjadi Rich Investor

warrent buffet
Salah satu psikologi investasi yang di ajarkan oleh Warren Buffett adalah : "jangan membeli saham yang dibeli oleh kebanyakan orang". Lho, kenapa ya? Jika banyak orang sudah meminati saham tersebut, maka harganya sudah naik dan menjadi overvalue. Prinsip Warren Buffet ini harus dilakukan dengan hati-hati, tetap dengan menimbang Fundamental dan kesehatan perusahaan. Jika asal mencomot saham yang “tidak diminati pasar” namun fundamentalnya buruk, sama saja bohong. Singkatnya, cari saham-saham perusahaan bagus dan kenali terlebih dahulu, sebelum orang lain menemukannya.

Prinsip Warren Buffett ini butuh usaha ekstra, karena kebanyakan investor hanya suka ikut-ikutan. Untuk menemukan saham bagus yang belum dikenali investor lain, maka kita harus bekerja ekstra dalam menganalisis! 

Orang sukses karena mereka bekerja keras, bukan dengan bersantai-santai atau bermalas-malasan. Ya, memang dalam investasi uang bekerja untuk kita, namun pada awalnya tetap kita harus kerja keras membangun pondasi. Jangan cuma melihat enaknya menjadi “Sleeping Investor”. Ada usaha keras dari investor sukses tersebut, sebelum ia menjadi Rich Investor. Psikologi investasi lainnya dari Warren Buffet adalah, "belilah saham perusahaan yang produknya barang dan jasanya simpel". Pahami proses bisnis, produk/jasa apa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. 

Selanjutnya, psikologi investiasi dari Warren Buffett adalah, pelajari analisis fundamental dan evaluasi value/nilai sebuah saham. Warren Buffet 85% menggunakan strategi value investing dan sisanya 15% growth investing. Prinsip Warren Buffett, belilah saham-saham yang undervalued / di bawah nilai wajarnya. Warren Buffet menghitung nilai intrinsik sebuah saham. Saham yang undervalue, berarti nilainya di bawah nilai intrinsiknya. Sebelum memeriksa valuasi perusahaan, terlebih dulu periksa kesehatan dan kekuatan fundamental perusahaan.

Kesehatan dan kekuatan perusahaan mencakup pertumbuhan pendapatan dan laba secara konsisten dalam beberapa tahun dan kuartal. Kesehatan perusahaan juga ditunjukkan dengan adanya GCG / manajemen perusahaan yang baik."Intrinsic value is nothing but present value of all future cash flows linked with a particular stocks". Warren Buffet memperhatikan rasio Return On Equity, Operating Margin, dan hutang yang terkontrol / tidak hutang sama sekali. Warren Buffet tidak sekedar memeriksa fundamental dalam setahun, namun setidaknya selama 5 tahun terakhir. 

Nah prinsip Warren Buffett berikutnya dalam investasi saham adalah, beli saham dari perusahaan yang bersifat monopoli dalam bisnisnya. Perusahaan yang “monopoli” dibutuhkan orang banyak. Jika perusahaan tersebut menaikkan biaya produknya, tidak akan berpengaruh pada omsetnya. PT Jasa Marga, Tbk JSMR perusahaan pengelola jalan tol adalah salah satu yang cenderung bersifat monopoli. Meskipun ada saingan CMNP / PT Citra Marga Nusa Phala, Tbk, namun pangsa pasar JSMR masih jauh lebih besar. 

Prinsip berikutnyda dari Warren Buffett adalah, jangan mendiversifikasikan investasi kita. Lho,mengapa? Warren Buffett beranggapan bahwa orang yang mendiversifikasikan investasinya menunjukkan bahwa orang itu ragu-ragu. Namun jika kita adalah investor pemula, kita tetap harus mendiversifikasikan investasi kita, hanya saja jangan terlalu banyak diversifikasi. Warren Buffett : "simpanlah uang Anda sampai tiba saatnya harga saham terdiskon besar-besaran dan saat itu, berinvestasilah!" Jadi, ketika waktunya tiba harga saham turun besar-besaran, kita tidak akan bingung cari dana untuk berinvestasi, karena kita konsentras. 

Prinsip berikutnya yang cukup kontroversial dari Warren Buffett adalah : "beli dan simpan saham yang Anda beli seumur hidup".Wow? Prinsip “Buy & Hold Forever” tidak berarti bahwa kita harus menyimpan saham yang “sakit” seumur hidup. Kita harus terus melakukan evaluasi periodik terhadap portofolio saham kita, bukan bersifat pasif. Prinsip “Buy & Hold Forever” Warren Buffet sering disalah artikan sebagai prinsip “Anti Cut Loss”. Apa arti sebenarnya ya? “Buy and Hold Forever”, artinya : sebelum beli saham, periksa SETELITI mungkin fundamental perusahaan, dan ketika kita sudah menemukan pilihan terbaik sebuah perusahaan, beli sahamnya saat terdiskon dan simpan untuk anak-anak kita! 

Prinsip penting berikutnya dari Warren Buffet adalah, jangan berinvestasi untuk sekedar “make money”. Lho, bukannya investasi untuk uang? Warren Buffet menekankan mindset penting dalam berinvestasi bukan untuk mendapat “uang cepat” namun melipatgandakan aset. Rentang waktu investasi Warren Buffet sangat lama sekali, tujuannya adalah untuk pelipatgandaan aset.

Prinsip terakhir dari Warren Buffet yang sangat terkenal adalah “Never lose money”, sekali lagi bukan diartikan “anti cut loss”. Prinsip “never lose money” memiliki makna sangat dalam, yaitu TELITI sebelum MEMBELI, bukan membeli kucing dalam karung.

Disadur dari Kultwit tentang Tips Psikologi Investasi Warren Buffet oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/21297
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 12:06 PM
image Comments
image 0 Comments

Kekuatan Compounding Warren Buffet Dalam Menciptakan Profit

compounding warren buffet
Banyak orang menginginkan profit yang sangat besar untuk investasinya, puluhan persen bahkan ratusan % per tahun. Banyak pula trader atau investor yang memamerkan imbal hasil investasinya sebesar ratusan % per tahun. Banyak juga orang terjebak dalam investasi bodong yang menawarkan janji profit ratusan % per tahun. Mengapa semua ini terjadi ? 

Orang menginginkan hasil ekstravaganza pada investasinya karena mereka tidak sabar dan ingin cepat kaya! Lalu berapa besar imbal hasil investasi yang ideal, yang bisa membuat seorang investor menjadi kaya raya? Yuk mari kita belajar lagi pada  Warren Buffet

Adakah yang tau berapa % imbal hasil investasi Warren Buffet per tahun ? Warren Buffet investor terbesar dunia, meraih keuntungan investasi “hanya” 24,7 % per tahun secara konsisten selama 49 tahun! Di luar dugaan, ternyata imbal hasil sang Oracle of Omaha tidak sebombastis imbal hasil dari banyak investor dunia. Namun apa yang membuat Warren Buffet sukses tak lain adalah KESABARAN dan KONSISTENSI! Saya yakin, jika kita jeli memanfaatkan fluktuasi harga saham mungkin bisa mendapat lebih dari 24,7% per tahun. Namun pertanyaannya, bisakah kita konsisten dengan hasil puluhan persen per tahun itu? Jangan sampai kita memperoleh imbal hasil luar biasa, namun kerugian yang harus ditanggung juga luar binasa!

Dalam buku Smart Traders Not Gamblers, Ellen May menuliskan tentang pentingnya menetapkan target trading / investasi.  Target trading / investasi yang kita miliki haruslah rasional, apalagi jika kita seorang pemula dalam investasi saham. Target investasi 20% per tahun cukup masuk akal untuk seorang pemula. Menarik bukan ? Nah jika kita konsisten memperoleh 20% per tahun, maka kira-kira butuh berapa lama supaya uang kita menjadi 2 kali lipat? Ayo dihitung! Menurut Albert Einstein, berapa lama uang kita bisa menjadi 2 kali lipat, dapat dihitung dengan Peraturan 72. Maksudnya? Jika target profit kita 20% per tahun, maka agar uang kita menjadi 2 kali lipat, kita cukup membagi angka 72 dengan 20. Jadi jika target kita 20% per tahun, maka dengan Rumus “72”,  uang kita akan menjadi 2 kali lipat dalam 3.6 tahun!

Kekuatan Compounding merupakan senjata Warren Buffet dalam menciptakan profit terbesar di dunia. Pertanyaannya, sabarkah kita menyimpan saham sehat kita selama bertahun-tahun bahkan puluhan tahun? Ketika Ellen May  menyampaikan bahwa investasi saham jangka panjang ideal > 5 tahun, banyak yang mengatakan terlalu lama. Tidak ada yang terlalu lama untuk sebuah investasi jangka panjang. Jika kita tidak sabar, kita lebih baik menjadi trader. Menjadi kaya lewat saham, bukan semata-mata karena strategi ampuh, tapi lebih didorong oleh KESABARAN & KONSISTENSI. Maukah kita sabar dan konsisten di dalam investasi kita ? Semakin awal kita mulai investasi saham, semakin bagus. 

Disadur dari Kultwit tentang Kekuatan Compounding Warren Buffet Dalam Menciptakan Profit oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/14260
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 11:52 AM
image Comments
image 0 Comments

Cara Memahami Pasar Saham ala Warren Buffet - by Ellen May

Sir John Templeton mengatakan "berinvestasilah ketika pesimisme berada pada titik puncak", namun kita semua tidak ada yang tahu pasti kapan pesimisme berada pada titik puncak. Dan Warren Buffet pun pernah mengatakan "be greedy when others are fearful and be fearful when others greedy". Dan pada kenyataannya, hampir semua orang akan merasa takut ketika pasar sedang fear, dan serakah ketika pasar dalam keadaan menanjak/greedy. Dengan kata lain hampir semua orang masuk ke dalam golongan "the others" seperti yang Warren Buffet katakan. Mengapa bisa demikian?

Banyaknya para investor yang masuk dalam golongan "the others" terjadi karena banyak orang selalu mengikuti apa kata orang lain dan berita-berita yang berseliweran. Lalu, bagaimanakah caranya biar kita bisa tampil beda? Supaya bisa menerapkan apa yang Warren Buffet wejangkan, seorang investor harus paham tentang bagaimana cara kerja market/pasar. Seorang investor harus tau bahwa dalam jangka panjang market berpotensi naik, dan dalam jangka pendek cenderung berfluktuasi. Investasi dalam waktu 5-10 tahun mungkin kurang menarik, karena kita perlu ekstra sabar dalam memetik hasilnya. Namun justru kita bersabar dan tidak sebentar-sebentar mencabut "tanaman investasi" kita, pohon uang kita akan tumbuh kokoh. Mengapa 90 % dari pelaku pasar mengalami kerugian dan kapok dengan saham? karena sebagian besar dari mereka cenderung untuk berspekulasi.

Spekulasi biasanya muncul dengan tindakan para trader jangka pendek yang punya motivasi ingin cepat-cepat kaya. Banyak trader yang bukan berbisnis saham, namun berjudi. Dan ini bisa saja karena mereka tidak mengerti akan strateginya. Namun kadangkala seseorang yang sudah mahir sekalipun dalam analisis teknikal pun masih bisa rugi besar. Tanya Kenapa? Kesalahan pada trading saham jangka pendek biasanya bukan pada analisis, namun pada emosi yang mengendalikan trader. Pernah kita beli saham rugi sedikit tidak apa-apa, ketika rugi membengkak baru mulai panik dan cut loss dalam. Pernahkah kita memiliki target profit tertentu dalam rentang waktu tertentu, dan kita menjual saham kita ketika baru mendapat profit sedikit? Intinya, kita sudah memiliki banyak trading plan bagus, tapi kok aneh ya, kita masih saja belum bisa menerapkannya? Yang jelas kita tidak sendiri, semua trader pastinya mengalami yang serupa pada awal mulanya.

Trader sangat lekat dengan masalah emosi/psikologis, butuh latihan dan terus belajar untuk meminimalkannya. Nah inilah yang menyebabkan menjadi trader jangka pendek harus banyak belajar dan latihan. Jika tidak berhati-hati, bukannya kita berbisnis saham tapi malah berjudi saham. Bukannya net profit yang kita dapat tapi malah net loss. Lalu bagaimana solusi bagi para pemula? Intinya adalah kita perlu menjadi trader yang tidak hanya ikut-ikutan apa kata orang dan menjadi golongan "the others" seperti yang Warren Buffet katakan. Karena pasar jangka pendek berfluktuasi/turun naik, namun untuk jangka panjang cenderung naik.

Karena faktor psikologis, maka trading jangka pendek menjadi lebih berisiko untuk pemula. Jadi kita perlu memulai investasi saham jangka panjang terlebih dahulu. Memang hasilnya tidak cepat terlihat, untuk itu kita perlu kesabaran dan terus belajar. Investasi itu bisa diibaratkan orang yang menabur benih, harus sabar, harus disiram, dan harus tahu benar kondisi tanah tempat kita menabur benih. Demikian juga dengan investasi saham, kita harus tahu benar saham apa yang harus kita pilih untuk investasi jangka panjang selama 5 tahun misalnya. Kalau kita sebagai seorang pemula, pilih saham-saham yang defensif dan dibutuhkan banyak orang untuk investasi, seperti KLBF atau Kalbe Farma, JSMR atau Jasa Marga pengelola jalan tol, UNVR atau unilever yang produknya dipakai oleh seluruh masyarakat , dan berbankan BUMN seperti BMRI. Tapi ini bukan promosi ya, hanya sekedar opini untuk membantu pemula mengambil keputusan investasi.

Lalu kapan kita harus membeli? Jika kita sudah terlatih dengan analisis teknikal, kita bisa beli ketika market sedang di support kuat. Atau kalau kita mengerti analisis fundamental, beli ketika valuasi sedang terdiskon habis-habisan. Tapi bagaimana kalau kita tidak mengerti mengenai analisis teknikal dan analisis fundamental? Ada satu metode bagus yang dapat diterapkan oleh pemula. Strateginya sederhana, namun butuh konsistensi. Tiap bulan kita beli saham yang kita pilih secara konsisten. Beli dalam jumlah yang tetap, dengan menerapkan strategi ESP, beli dengan lot (jumlah lembar saham) yang tetap. Dengan strategi ESP,jika kita komit beli saham ASII per bulan 1 lot (500 lembar saham),artinya kita harus konsisten tiap bulan beli 1 lot. Bisa juga dengan menerapkan strategi DCA, beli dengan jumlah nominal yang tetap setiap bulannya. Strategi DCA, misal kita komitmen investasi sejumlah 5 juta per bulan, maka kita harus tiap bulan beli saham dengan value 5 juta.

Strategi beli tiap bulan akan terasa hasilnya setelah dilakukan 3-5 tahun. Efeknya seperti bola salju. Seperti menanam sebuah pohon, dari benih jadi pohon mangga yang kuat berakar, demikian juga kita harus memelihara investasi kita. Akan tiba saatnya, kita dan anak-anak kita menikmati manisnya buah-buah investasi kita. Semakin muda memulai investasi, hasilnya semakin luar biasa ketika tiba saat panen.

Disadur dari Kultwit tentang Cara Memahami Pasar Saham ala Warren Buffet oleh Ellen May
Twitter account: @pakarsaham
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/10042
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 10:59 AM
image Comments
image 0 Comments

 
Kembali ke atas