-->
Showing posts with label Belajar Saham. Show all posts
Showing posts with label Belajar Saham. Show all posts

9 Strategi Memilih Saham Potensial

memilih saham potensial
Kita sudah membahas pentingnya memiliki strategi dalam memilih saham. Dalam ulasan tersebut, sudah dijabarkan dengan lengkap semua alasan mengapa kita perlu mempersiapkan strategi untuk menentukan saham potensial sebagai instrumen investasi yang dapat memberikan keuntungan yang besar. Nah, kali ini kita akan masuk dalam pembahasan mengenai 9 strategi yang dapat kita gunakan dalam memilih saham potensial. Namun, sebelum kita masuk dalam pokok bahasan kita, ada hal penting yang harus kita ingat. Dari ke-sepuluh strategi ini tentunya tidak perlu kita terapkan semua, kita hanya memakai salah satu atau beberapa strategi memilih saham yang sesuai dengan karakter kita. Sudah barang tentu kita bakalan pusing bukan kalau harus menerapkan sepuluh strategi sekaligus? Bukannya mempermudah malah bikin ribet tentunya. Lalu, apa saja strategi yang bisa kita gunakan? Berikut ini 9 strategi saham yang bisa kita gunakan untuk memilih dan menentukan saham mana yang paling potensial :

1. Strategi Analisis Fundamental
Strategi ini digunakan untuk menganalisa fundamental perusahaan dan mengetahui nilai intrinsik saham peruhaan tersebut. Memang cara ini bakalan membutuhkan banyak waktu dan energi, karena banyak hal yang harus kita analisa guna mendapatkan saham-saham potensial. Namu, hasil yang didapatkan akan sangat memuaskan. Strategi ini dipakai untuk mencari saham yang memiliki potensi untuk dijadikan instrumen investasi jangka panjang. Baca juga: "Kelebihan dan kelemahan analisis fundamental".

2. Strategi Analisis Kualitatif
Menilai sebuah perusahaan tidak hanya melibatkan kumpulan angka-angka dan arus kas, tapi perlu melihat perusahaan tersebut secara umum dan melihat kualitas perusahaan tersebut secara subjektif. Intinya dalam analisis kualitatif kita lebih di tuntut untuk subjektif berdasarkan fakta-fakta yang ada. Untuk melakukan analisis faktor kualitatif untuk memilih saham, ada beberapa hal yang sering dipertimbangkan. Antara lain : manajemen perusahaan, cara kerja perusahaan (apa yang dihasilkan, bagaimana cara memperoleh keuntungan), sektor industri dan kompetitor di sektor terebut, merk dagangnya, dan hal-hal sederhana yang bisa meningkatkan potensi perusahaan tersebut.

Menilai sebuah perusahaan dari sudut pandang kualitatif dan menentukan apakah kita harus berinvestasi di dalamnya adalah sama pentingnya dengan melihat penjualan dan laba. Strategi ini mungkin salah satu yang paling sederhana, tetapi juga salah satu cara yang paling efektif untuk mengevaluasi potensi investasi.

3. Strategi Value Investing
Value investing adalah salah satu strategi terbaik untuk memilih saham potensial. Pada tahun 1930, Benjamin Graham dan David Dodd, profesor keuangan di Universitas Columbia, menyusun apa-apa saja yang dianggap sebagai kerangka value investing. Konsep ini sebenarnya sangat sederhana : yaitu menemukan perusahaan perdagangan di bawah nilai perusahaan tersebut.
 
Value investing mencari saham dengan fundamental yang kuat - termasuk pendapatan, dividen, nilai buku, dan arus kas - yang menjual dengan harga murah, mengingat kualitas mereka. Value investor mencari perusahaan yang tampaknya akan benar dihargai (undervalued) oleh pasar dan karena itu memiliki potensi untuk meningkatkan harga saham ketika pasar mengoreksi kesalahan dalam penilaian. Baca juga : "Value Investing - Oleh Ellen May"


4. Strategi Growth Investing
Growth investor atau investor yang menggunakan strategi growth investing, fokus pada pertumbuhan saham. Prinsip dasar investasi dengan strategi ini adalah mencari perusahaan yang terus berekspansi dan terus meningkatkan modal yang digunakan untuk menciptakan produk baru dan menggunakan teknologi baru. Biasanya harga saham dengan ciri tersebut sangat mahal. Tapi karena investor yakin bahwa pertumbuhan perusahaan yang terus melakukan ekspansi dan peningkatan di semua lini, akan menjamin bahwa investasi akan membuahkan hasil dalam jangka panjang. Baca lebih lengkap : "Growth Investing - Oleh Ellen May"
5. Strategi GARP Investing
Strategi ini adalah kombinasi antara value investing dan growth investing. Dalam penerapannya, kita mencari perusahaan yang harga sahamnya undervalued tetapi punya potensi pertumbuhan yang besar dalam jangka panjang. GARP investing bisa dibilang sebagai strategi investasi saham yang sempurna. Tapi tentunya untuk mengkombinasikan antara value investing dan growth investing tidak semudah apa yang kita dengar. Kalau kita tidak tahu dan mengerti betul bagaimana menggunakan value dan growth investing, kita bisa salah beli saham lo. Seharusnya kita bisa beli saham terbaik, tapi malah beli saham kelas bawah akibat kesalahan strategi. Tapi, investor besar seperti Peter Lynch telah membuktikan, hasil yang didapat dari penerapan strategi ini sebanding dengan waktu yang kita gunakan untuk belajar tehnik GARP. Dengan menerapkan strategi GARP, hasil jangka panjang investasi kita akan lebih manis.

6. Strategi Income Investing
Strategi ini bertujuan untuk memilih perusahaan yang memberikan profit yang tetap dan terus menerus, strategi ini dipercaya sebagai strategi paling mudah untuk diterapkan. Ketika kita berfikir tentang "pendapatan tetap" kita mungkin langsung berfikir tentang pendapatan tetap yang bisa kita dapat dari reksadana atau obligasi. Tapi nyatanya, investasi saham juga bisa memberikan pendapatan tetap dengan pembayaran deviden. Penjelasan lebih lengkap mengenai strategi ini, bisa dibaca di sini : Income investing - oleh Ellen May

7. Strategi CAN SLIM
Strategi ini sangat baik untuk digunakan karena memberikan panduan yang jelas untuk diterapkan serta meminimaliris subjektifitas kita dalam memilih saham. Bisa dibilang, strategi Can Slim adalah strategi terbaik untuk memilih saham. Karena dalam penerapannya ada kombinasi nilai (value), pertumbuhan (growth), alanisis fundamental, serta sedikit penggunaan analisis teknikal. Baca juga " Dahsyatnya Strategi Can Slim".

8. Strategi Dogs of The Dow
Strategi ini pertama kali dipopulerkan oleh Michael Higgins dalam bukunya "Beating the dow". Dog of the dow yang dimaksud disini adalah 10 dari 30 perusahaan yang tercatat pada Down Jones Industrial Average (DJIA), sebagai perusahaan yang memiliki tingkat deviden tertinggi. Jadi strategi ini digunakan untuk memilih saham-saham di bursa Dow Jones ya, bukan bursa lokal.Strategi dogs of the dow adalah strategi yang cukup simpel dan efektif berdasarkan hasil yang diberikan selama 50 tahun terakhir.

9. Strategi Analisis Teknikal
Para pengguna teknikal analisis untuk memilih saham, akan menganalisa statistik aktifitas pasar terakhir (harga dan volume transaksi) sebelum menentukan saham mana yang akan dipilih. Ada juga yang menggunakan chart dan beberapa indikator untuk memprediksi pergerakan harga selanjutnya. Nah, yang seperti ini dikenal sebagai seorang chartist. Tidak seperti strategi memilih saham lainnya, teknikal analisis punya konsep sendiri dan tentunya sangat berbeda analisis fundamental. Untuk menguasai tehnik dan strategi analisis teknikal, kita membutuhkan kedisiplinan dan kecerdasan. Baca juga : "Prinsip penting analisis teknikal".

Itulah 9 strategi yang dapat kita gunakan untuk memilih saham potensial. Tentunya dari kesembilan cara yang bisa kita gunakan tersebut, tidak semua strategi bisa cocok dengan karakter kita. Jadi, kalau mau lebih efektif menggunakan strategi memilih saham potensial, pilih strategi yang kita sendiri nyaman untuk menggunakannya. Pahami secara lengkap tentang strategi yang kita pilih. Kemampuan kita menggunakan strategi tersebut, akan menentukan hasil pemilihan saham yang akan kita dapatkan.

Sumber :Investopedia.com
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 2:38 PM
image Comments
image 0 Comments

Mengenal Apa Itu Saham Defensif

saham defensif
Ada yang tahu apa yang dimaksud dengan saham defensif? Sebenarnya apa sih saham defensif itu? Saham defensif adalah saham dari perusahaan yang kinerjanya hampir tidak terpengaruh dengan kondisi perekonomian dunia maupun nasional. Saham ini juga sering disebut dengan saham non-siklikal, karena memang tidak terpengaruh dengan siklus ekonimi. Pokoknya tahan banting lah. Kok bisa begitu? Karena perusahaan saham defensif umumnya bergerak pada bidang kebutuhan primer dan sekunder. Makanan dan pakaian misalnya. Kebutuhan primer memang selalu dibutuhkan konsumen setiap hari. Makanya permintaan akan terus ada walaupun perekonomian sedang bergejolak.

Nah, Kira-kira saham apa saja yang termasuk dalam saham defensif? Yang jelas beberapa saham dari sektor konsumsi, jasa, properti, dan medikal. Contoh yang bisa diambil dari beberapa sektor tersebut misalnya: UNVR, GGRM, JSMR, KLBF, KAEF, SMGR, dan lain sebagainya.

Perlu diketahui juga, sebenarnya saham defensif ini tidak terlalu berfluktuasi tinggi. Makanya kurang cocok apabila kita jadikan sebagai alat investasi jangka pendek. Makanya ciri utama dari saham defensif ini umumnya punya beta kurang dari 1. Serta PER yang cukup rendah dibanding saham siklikal yang lain. Mungkin ada yang bertanya, kenapa salah satu saham defensif UNVR, bisa jadi top mover IHSG hari ini padahal katanya kan fluktuasinya rendah? Hal ini karena pelaku pasar mulai sadar kondisi perekonomian kita yang lagi hot isu kenaikan BBM. Makanya pada beralih ke saham defensif. Oh iya, selain itu saham defensif juga cocok dikoleksi saat adanya isu "Sell on May", "Bloody May", atau apalah itu yang serba bulan Mei.

Walaupun fluktuasinya cukup rendah tapi saham defensif ini sangat cocok untuk investasi long term (investasi jangka panjang). So, don't be hesitate! Kali aja ada yang tujuan investasinya buat modal nikah dua tahun kedepan. Nah, beli saja saham defensif. Mudah-mudahan aman dan target profitnya tercapai! Tapi jangan asal sih, tergantung perusahaannya juga. Kalo menurut kami saham defensif yang terbaik itu UNVR, soalnya sudah mature bisnisnya. Selamat berburu saham-saham defensif :)

Disadur dari Kultwit tentang Mengenal Apa Itu Saham Defensif oleh Pasar Modal UII
Twitter account: @KSPM_FEUII
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/72987
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 6:05 AM
image Comments
image 0 Comments

Cara Membuat Trading Plan Saham

trading plan saham
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan trading plan itu? Kenapa investor dan trader harus punya trading plan sendiri? Trading plan adalah wujud adanya sistem dalam bisnis trading yang mengatur aktivitas trading supaya lebih efektif dan meminimalkan resiko. Kebanyakan trader sering bertransaksi berdasar feeling atau berita yang beredar tanpa analisa. Hal ini cenderung mengarah ke judi. Seperti halnya bisnis yang lain makanya dalam trading juga diperlukan perencanaan agar jauh dari kesan spekulasi. Dengan trading plan, trader akan lebih terbantu untuk menentukan risk/reward yang diinginkan serta mengurangi emosi saat trading.

Terus bagaimana cara membuat trading plan saham yang sesuai dengan karakter kita bertransaksi? Berikut ini beberapa hal yang dapat kita lakukan :
1. Tentukan kapan kita masuk pasar
Dalam hal ini, time frame yang kita pakai apakah daily, weekly, atau bahkan sebulan sekali. Sesuaikan sama waktu senggang yang kita miliki. 

2. Tentukan batas profit maksimal (menentukan T/P)
Kita tentukan berapa target profit maksimal yang ingin kita dapatkan. Jangan lupa untuk memikirkan tingkat resiko atau batas cut loss. Nah, batas take profit/stop loss ini berbeda sesuai dengan waktu trading kita. Idealnya untuk TP/SL adalah 1:3. Maksudnya setiap TP 100 rupiah, dibatasi dengan memkai SL 300 rupiah. Tapi ini tidak mutlak harus menggunakan patokan segitu, terserah setiap trader. Yang terpenting kita harus ada TP/SL.

3. Tentukan waktu entry/exit pasar
Setelah menentukan TP/SL, selanjutnya trader harus punya sistem kapan untuk entry beli saham dan exit untuk menjual saham yang dimiliki. Cara menentukan entry/exit ini bisa dengan support (batas bawah) dan resisten (batas atas) pada analisa teknikal. Cara menentukan suport dan resisten ini ada banyak. Bisa dengan indikator Moving Average, Bollinger Band, Pivot Points, atau kombinasinya. Nah, bagian ini lah yang kudu agak mikir. Tapi inget, kalau sudah punya strateginya jangan sekali-kali pakai strategi lain. Ini penting! Kenapa disarankan untuk menggunakan satu strategi saja? Karena setiap strategi punya karakter sendiri. Nanti hasil analisanya bisa berbeda. 

4. Patuhi trading plan kita
Yang terpenting dari trading plan adalah bagaimana cara kita mematuhinya. Jadi, sebisa mungkin jangan keluar dari trading plan. INGAT! Keluar dari trading plan berarti sama saja kita tidak punya aturan dalam berbisnis. Waspadalah, waspadalah! 

Disadur dari Kultwit tentang Cara Membuat Trading Plan Saham oleh Pasar Modal UII
Twitter account: @KSPM_FEUII
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/78079
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 10:39 PM
image Comments
image 0 Comments

Strategi Day Trading Saham Untuk Pemula

strategi day trading
Ketika kita memilih term trading harian (day trading), artinya kita melakukan open posisi buy dan sell di hari yang sama. Seorang day trader, umumnya menggunakan modal dengan jumlah besar untuk memperoleh profit dari volatilitas pergerakan harga saham atau indek.  Dan keuntungan yang dikejar biasanya cuma beberapa poin saja. Nah, kali ini yang akan kita bahas adalah strategi day trading saham yang bisa kita gunakan sebagai acuan untuk para retail trader (trader perorangan) khususnya untuk trader yang masih pemula.

A. Strategi Awal
Saham tertentu akan sangat cocok kita jadikan sebagai lahan day trading. Untuk itu sangat penting kita cari tahu dulu mengenai salah satu atau beberapa saham, dimana kita mengenalnya dengan baik. Mengenal seluk beluknya dan tentunya kita akan merasa nyaman disaat men-trading-kan saham tersebut. Biasanya seorang day trader akan melihat 2 hal pada sebuah saham, yaitu : likuiditasnya dan volatilitasnya. Likuiditas artinya kita bisa keluar dan masuk pasar dengan harga saham yang bagus, sedangkan volatilitas berarti naik-turunnya harga saham tersebut per harinya sesuai dengan harapan kita. Yang perlu diingat mengenai volatilitas harga, semakin volatil pergerakan harga suatu saham artinya kita bisa untung lebih besar dan rugi lebih besar pula.

Ketika kita sudah menentukan saham yang akan kita gunakan untuk trading harian, Selanjutnya kita perlu cari tahu gimana cara menentukan kapan saat yang tepat melakukan trading (entry point). Kita bisa gunakan 3 cara berikut untuk menentukan entry point dalam day trading : 1. Intraday Chart Candlestick, 2. ECN, 3. Berita Harian

B. Mencari Target
Untuk mencari target harga saham yang kita incar, sangat tergantung dengan gaya trading kita. Ada beberapa  strategi trading yang biasa dipakai untuk trading harian, antara lain : Scalping, Fading, Pivots Harian, dan Strategi Momentum.

Scalping - adalah salah satu strategi day trading yang sangat populer. Trader yang menggunakan strategi ini akan langsung keluar pasar begitu sudah profit, tidak menunggu lama untuk close transaksi.

Fading - dalam strategi ini trader akan langsung memilih saham begitu melihat harga begitu cepat naik. Ada tiga hal yang menjadi acuan dalam strategi ini, yaitu : 1. Terjadi overbought, 2. Beberapa pembeli sudah mulai mengambil keuntungan, 3. Terjadi ketakukan untuk keluar pasar pada pembeli yang sudah terlanjur open posisi. Meskipun sangat berisiko, strategi ini cukup menguntungkan. Target harga ditentukan setelah adanya pergerakan harga lagi.

Pivots Harian - strategi ini memanfaatkan volatilitas harga saham untuk memperoleh profit maksimal. Caranya dengan membeli pada saat harga terendah harian, dan menjual saat harga tertinggi harian.

Momentum - strategi ini dipakai biasanya berbarengan dengan adanya release suatu brita yang dipercaya dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Juga dipakai ketika ada volume transaksi besar yang menyebabkan pergerakan pasar yang cukup kuat. Contoh : kita akan open posisi ketika ada release suatu berita dan ketika trend sedang naik, dan close position ketika ada tanda-tanda pembalikan arah.

C. Menentukan Stop Loss
Kalau kita sering menggunakan margin trading, kita akan lebih rentan terkena imbas naik-turunnya harga yang tajam jika dibandingkan dengan seorang trader yang tidak menggunakan margin. Untuk itu, menentukan stop loss sangatlah penting dalam day trading. Salah satu caranya adalah dengan menentukan 2 stop loss skaligus :
1. Stop Loss Fisik
yaitu, kita menentukan stop loss secara fisik pada harga tertentu dengan menggunakan pertimbangan besarnya toleransi resiko yang bisa kita terima.

2.Stop Loss Mental
yaitu, kita menentukan stop loss secara mental (maksudnya kita menanamkan pada benak kita), apabila ada pergerakan harga yang tidak terduga dan tidak sesuai dengan prediksi kita, maka kita kita akan segera keluar dari pasar.

Tapi ada juga trader yang menetapkan aturan lain dalam menentukan stop loss, misalnya menentukan kerugian maksimal harian baik kerugian finansial maupun mental yang bisa kita terima. Nah, ketika mereka merasa mencapai titik itu, mereka langsung stop trading pada hari itu dan memilih untuk istirahat dan refreshing. Malah terkadang seorang trader berpengalaman, akan mencoba untuk rugi sebelum pasar harian tutup, atau mengambil resiko yang tidak perlu dalam transaksinya. Mungkin ini dimaksudkan untuk mengasah insting mereka ya...

D. Melakukan Evaluasi Trading Yang Telah Kita Lakukan
Banyak orang memilih menjadi day trader mengharapkan untuk membuat keuntungan tiga digit setiap tahun dengan sedikit usaha. Pada kenyataannya, banyak day trader justru kehilangan uang. Namun, dengan menggunakan strategi yang tepat, dan kita bisa dengan nyaman menggunakannya, kita dapat meningkatkan kesempatan kita untuk memperoleh profit besar.

Nah, untuk itu kita perlu melakukan evaluasi pada semua hal yang kita lakukan dalam day trading. Bagaimana cara seorang day trader melakukan evaluasi trading nya? Biasanya mereka tidak menggunakan persentasi laba-rugi sebagai patokan evaluasi, melainkan dengan melihat seberapa dekat mereka mematuhi aturan-aturan yang ada dalam strategi yang mereka gunakan. Dan nyatanya, akan sangat penting untuk mengikuti strategi kita terlebih dahulu daripada berfikir untuk profit duluan. Dengan mindset semacam ini, kita akan lebih mudah untuk mengidentifikas kesalahan yang timbul pada strategi yang kita pakai dan lebih mudah untuk memperbaiki kesalahan tersebut, hingga pada akhirnya kita akan menemukan strategi day trading saham terbaik untuk diri kita sendiri.

Day trading adalah cara trading yang pastinya sulit untuk dikuasai. Akibatnya, banyak yang gagal ketika mencoba menerapkan strategi ini. Beberapa teknik yang dijelaskan di atas dapat membantu kita membuat strategi yang menguntungkan,  dan dengan cukup praktek serta evaluasi kinerja yang konsisten, kita dapat meningkatkan peluang kita untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Apalagi kita yang masih pemula, tentunya kita harus lebih banyak lagi belajar, praktek dan melakukan evaluasi sehingga nantinya kita bisa menjadi day trader handal.

Sumber : Investopedia.com
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 1:13 PM
image Comments
image 0 Comments

Kenapa Kita Membutuhkan Strategi Dalam Memilih Saham?

strategi memilih saham
Tidak dipungkiri, siapa saja bisa meraih untung yang berlimpah dari berinvestasi saham. Namun, tentunya keuntungan yang dapat kita raih tersebut tidak terlepas dari strategi kita dalam memilih saham. Dengan kata lain, jika kita ingin suskses berinvestasi saham, kita harus tahu bagaimana cara memilih dan menentukan saham yang akan kita beli dengan baik dan benar, tidak asal-asalan. Seperti yang kita ketahui, berinvestasi saham ibarat bermain roller coaster. Kadang pasar bergerak naik dan turun seketika. Artinya, apabila kita tidak ingin terjerembab dalam kelamnya dunia saham, kita harus punya strategi ampuh dalam menentukan saham apa saja yang akan kita jadikan alat investasi kita. Nah, tahukah alasan kenapa kita sangat membutuhkan strategi tersebut? Berikut ini beberapa alasan kenapa kita membutuhkan strategi dalam memilih saham : 

1. Ada banyak faktor yang  bisa mempengaruhi kesehatan perusahaan.
Bisa dikatakan akan sangat sulit untuk menentukan rumusan khusus untuk mengetahui apakah saham sebuah perusahaan bisa memberikan keuntungan dimasa yang akan datang. Jadi kita perlu mengumpulkan banyak data yang bisa kita jadikan acuan, tapi kita tetap harus melihat data-data tersebut secara relevan.

2. Banyak informasi yang tidak berwujud dan tidak dapat diukur.  
Aspek kuantitatif dari sebuah perusahaan, misalnya keuntungan, data dan informasi detailnya tentu akan mudah kita dapatkan dan kita baca. Tapi bagaimana kita mengukur faktor-faktor kualitatif, seperti staf perusahaan, keunggulan kompetitif, reputasi dan sebagainya? Kombinasi aspek berwujud dan tidak berwujud tersebut membuat kita harus lebih subyektif dalam memilih salam. Dengan kata lain, proses tersebut akan cenderung lebih intuitif.

3. Karena manusia sering kali tidak rasional.
Ada unsur yang melekat dalam kekuatan yang menggerakkan pasar saham, saham tidak selalu bergerak sesuai dengan kengininan kita. Emosi dapat berubah dengan cepat dan tak terduga. Dan sayangnya, ketika keyakinan berubah menjadi ketakutan, pasar saham bisa menjadi tempat yang berbahaya. 

Inti dari ketiga poin di atas adalah bahwa tidak ada satu cara pasti untuk memilih saham. Sebuah strategi yang seringkali di gembar-gemborkan terkadang tidak lebih dari penerapan sebuah teori belaka, dan kadang malah menjadi sebuah "tebakan terbaik" tentang bagaimana cara berinvestasi saham. Tapi tidak bisa dipungkiri juga, kalau terkadang dua teori yang tampaknya bertentangan bisa sukses pada waktu yang sama. Teori memang penting, tapi ada lagi yang juga penting, yaitu strategi. Kita bisa saja berkutat dengan teori-teori saham sebagai landasan kita memahami investasi ini, namun kita juga tidak bisa mengabaikan strategi yang akan kita pakai. Dan tentunya strategi tersebut harus sesuai dengan pandangan pribadi kita masing-masing, yang meliputi : kerangka waktu (time frame) yang kita gunakan, toleransi resiko yang bisa kita terima, dan banyanya waktu yang kita luangkan untuk memilih saham.

Pada akhirnya, kita sendiri mungkin akan bertanya-tanya kenapa memilih saham sangat penting? Kenapa kita harus pusing-pusing? Kenapa kita harus meluangkan banyak waktu untuk melakukannya? Jawabannya sederhana: kekayaan. Jika kita menjadi seorang yang pintar memilih saham, sudah barang tentu kita bisa melipat gandakan kekayaan kita secara eksponensial. 

Kita ambil contoh saham Microsoft, Seandainya kita berinvestasi pada perusahaan milik Bill Gates tersebut ketika IPO pada tahun 1986, dan cuma berinvestasi di saham tersebut, sudah dipastikan saat ini kita sudah untung besar. Karena pada tahun 2004 (nyari data terbaru belum ketemu), nilai per lembar saham Microsoft mencapai kenaikan sebesar 35,000 persen. Dengan kata lain, apabila saat itu kita menginvestasikan dana kita sebesar $ 10,000 maka pada tahun 2004 uang kita akan menjadi $ 3,500,000! Luar biasa bukan? Tapi kalau kita pada waktu itu tidak punya strategi yang memandu kita untuk mengarah pada saham Microsoft yang potensial, sudah barang tentu kita tidak akan meraih profit sebesar itu.

Dari ilustrasi tersebut sudah bisa kita tangkap, bahwa strategi memilih saham sangat kita butuhkan apabila kita berkeinginan untuk sukses berinvestasi saham. Bisnis ini bukan bisnis asal-asalan, jika kita ingin sukses ya harus banyak belajar. Kalau kita mau bangkrut, ya silahkan asal-asalan :)

Demikian ulasan mengenai kenapa kita membutuhkan strategi dalam memilih saham. Semoga artikel ini memberikan pencerahan untuk kita semua khususnya bagi para pendatang baru di bisnis ini. Pada artikel selanjutnya, akan kami ulas mengenai "10 Strategi Dalam Memilih Saham". Jangan sampai ketinggalan ya! Silahkan berlangganan artikel kami via RSS Feeds, untuk mendapatkan update terbaru.
 
Sumber : Investopedia.com
Posted by: Ilham DC
Ilmu Investasi Updated at: 2:28 AM
image Comments
image 0 Comments

 
Kembali ke atas